Skripsi ini membahas mengenai Implementasi Pasal 11 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Terhadap Anak Putus
Sekolah Di Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Permasalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana implementasi pasal 11 Undang-Undang NO 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mencegah anak putus sekolah dan Faktor
Faktor yang menyebabkan Anak putus sekolah di Kecamatan Tellu Siattinge.
Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana penerapan Pasal 11
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dalam mencegah anak putus sekolah di
Kecamatan Tellu Siattinge dan Faktor yang menyebabkan Anak putus sekolah di
Kecamatan Tellu Siattinge. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dan
menggunakan metode pendekatan kualitatif, Teknik pengumpulan data meliputi
observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pihak pemerintah melalui dinas
terkait, dan beberapa pihak sekolah maupun yayasan serta orang tua dan anak yang
putus sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implemntasi Pasal 11 Undang-Undang
Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mencegah anak
putus sekolah di Kecamatan Tellu Siattinge pemerintah telah melakukan upaya
penerapan dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, meningkatkan
kualitas tenaga pendidik, serta memberikan bantuan finansial bagi siswa dari keluarga
kurang mampu dan beberapa program yang telah di berikan kepada pihak sekolah
dan anak yang beresiko mengalami putus sekolah seperti program Dana Bantuan
Operasional Sekolah, kartu Indonesia pintar akan tetapi dalam pelaksanaanya masi
menghadapi beberapa kendala sehingga penerapan pasal tersebut belum efektif.
Faktor yang menyebabkan anak putus sekolah di Kecamatan Tellu siattinge
sehingga jumlah angka anak yang putus sekolah masi tinggi adalah disebabkan
karena latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu , Lingkungan Pergaulan
seorang anak, Kurangnya pendidikan orang tua faktor yang terekahir menyebabkan
anak putus sekolah yakni dari internal Anak itu sendiri.
Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan literasi hukum terkait
siapa yang bereperan penting dalam hal pendidikan di kalangan masyarakat desa,
serta pentingnya peranan pemerintah untuk memberikan pemahaman pada
masyarakat terkait dengan program yang di berikan. Selain itu, penelitian ini
diharapkan dapat menjadi rujukan bagi studi-studi sejenis dalam penerapan hukum
terhadap masyarakat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka terdapat
kesimpulan yang dapat di rumuskan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Implementasi Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalam mencegah anak putus sekolah putus sekolah di
Kecamatan Tellu Siattinge masih belum efektif karena masi menghadapi berbagai
hambatan yang mengurangi efektivitas kebijakan tersebut. Meskipun dalam
amanah dari regulasi sudah dijalankan, dalam berbagai bentuk diantaranya
menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, meningkatkan kualitas tenaga
pendidik, serta memberikan bantuan finansial bagi siswa dari keluarga kurang
mampu, akan tetapi pada pelaksanaannya di lapangan khususnya di Kecamatan
Tellu Siattinge masih belum maksimal. Dilihat dari tingginya angka putus sekolah
di daerah ini menunjukkan masi adanya kesenjangan antara kebijakan nasional
dan implementasi di masyarakat. Kendala yang di hadapi dalam mewujudkan
implementasi dari pasal tersebut dalam mencegah anak putu sekolah ialah seperti
keterbatasan tenaga pendidik berkualitas, minimnya fasilitas pendidikan yang
memadai, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, serta
kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan menjadi kendala utama dalam
mewujudkan akses pendidikan yang merata dan inklusif.
2. Anak putus sekolah di Kecamatan Tellu Siattinge disebabkan oleh beberapa
faktor termasuk diantaranya kondisi ekonomi, lingkungan sosial, rendahnya
tingkat pendidikan orang tua, serta faktor internal anak itu sendiri. Keterbatasan
ekonomi keluarga sering kali membuat anak lebih memilih bekerja daripada
melanjutkan pendidikan, lingkungan yang kurang mendukung pendidikan
mempengaruhi rendahnya motivasi belajar, tingkat pendidikan orang tua yang
rendah dapat menyebabkan kurangnya support bagi anak dalam menghadapi
tantangan akademik. Selain faktor eksternal, faktor internal anak juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk tidak melanjutkan sekolah,
sperti kurangnya minat belajar, tekanan akademik yang berat, serta rendahnya
kepercayaan diri dalam menghadapi pelajaran.
B. Saran
Adapun saran yang penulis dapat berikan untuk meningkatkan efektivitas
implementasi kebijakan pendidikan dalam mencegah anak putus sekolah di
Kecamatan Tellu Siattinge, diperlukan pemangku kepentingan harus meperhatikan
kendala-kendala yang di hadapi nya agar kebijakan yang telah dirancang dapat di
implementasikan secara optimal sesuai dengan kebutuhan. Kendala dalam ekonomi
perlu memastikan program bantuan finansial lebih tepat sasaran agar mengurangi
beban finansial keluarga dalam menyekolahkan anak-anak mereka. Di sisi lain,
pendekatan psikologis dan bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami tekanan
akademik, rendahnya motivasi, serta kurangnya kepercayaan diri harus diperkuat agar
mereka dapat tetap termotivasi untuk menyelesaikan pendidikan.

SSYA20250030

30/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia