Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Manajemen Kesiswaan
dalam Meningkatkan Potensi Diri Siswa melalui Organisasi Siswa Intra
Sekolah di MTs Baburrahman Waetuwo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana kontribusi manajemen kesiswaan dan organisasi siswa
intra sekolah dalam meningkatkan potensi diri siswa di MTs Baburrahman
Waetuwo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologis dan pendekatan
manajemen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi yang diambil dari sumber data primer dan data
sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Implementasi manajemen
kesiswaan di MTs Baburrahman Waetuwo telah terlaksana dengan cukup baik
dan mencakup empat tahapan utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Manajemen kesiswaan berperan signifikan
dalam mendorong pengembangan potensi diri siswa baik dari aspek akademik
maupun non-akademik. 2) Implementasi organisasi siswa intra sekolah di MTs
Baburrahman Waetuwo telah terlaksana dengan cukup baik dan memberikan
kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter serta pengembangan potensi
siswa. Melalui kegiatan yang dilaksanakan OSIS, siswa tidak hanya aktif
secara organisasi, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional yang mendukung peningkatan potensi diri mereka secara
menyeluruh. 3) Peningkatan potensi diri siswa di MTs Baburrahman Waetuwo
melalui organisasi siswa intra sekolah dan manajemen kesiswaan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan setelah keterlibatan aktif dalam berbagai
kegiatan yang diselenggarakan.
A. Kesimpulan
1. Implementasi manjemen kesiswaan di MTs Baburrahman Waetuwo telah
terlaksana dengan cukup baik dan mencakup empat tahapan utama, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Tahap
perencanaan, program kesiswaan dirancang berdasarkan identifikasi
kebutuhan serta potensi siswa untuk mendukung pengembangan diri
mereka. Tahap pengorganisasian melibatkan berbagai pihak dengan
pembagian tugas yang jelas dan koordinasi yang baik. Pelaksanaan
program dilakukan secara aktif melalui kegiatan organisasi yang dirancang
sesuai hasil musyawarah bersama. Pengawasan terhadap kegiatan
dilakukan melalui evaluasi berkala dan tindak lanjut yang melibatkan
semua pihak terkait. Secara keseluruhan, manajemen kesiswaan di MTs
Baburrahman Waetuwo sangat berperan signifikan dalam mendorong
pengembangan potensi diri siswa baik dari aspek akademik maupun non-
akademik.
2. Implementasi organisasi siswa intra sekolah di MTs Baburrahman
Waetuwo telah terlaksana dengan cukup baik dan memberikan kontribusi
nyata terhadap pembentukan karakter serta pengembangan potensi siswa.
OSIS menjadi wadah yang strategis dalam menumbuhkan jiwa
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama melalui pelibatan siswa
dalam berbagai kegiatan sekolah, baik di bidang akademik maupun non
akademik. Struktur organisasi yang teratur serta adanya pembagian tugas
yang jelas membuat pengelolaan kegiatan lebih efektif.
3. Peningkatan potensi diri siswa di MTs Baburrahman Waetuwo mengalami
peningkatan yang cukup baik setelah mengikuti berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh OSIS dan didukung oleh kesiswaan. Sebelumnya,
potensi siswa secara umum masih berada pada tahap kurang baik dan
belum berkembang optimal. Setelah keterlibatan aktif dalam berbagai
kegiatan, siswa menunjukkan perkembangan yang lebih baik dalam aspek
berpikir, emosi, fisik, dan sosial. Dalam dimensi potensi berpikir, siswa
yang awalnya pasif mulai mampu berpikir kritis dan kreatif, seperti terlihat
dalam kegiatan LDK dan penyuluhan. Kemampuan mereka dalam
menganalisis masalah dan menyampaikan ide meningkat dari tingkat
rendah menjadi cukup baik. Dari sisi emosi, siswa yang sebelumnya
kurang mampu mengendalikan diri dan belum menunjukkan empati, mulai
berkembang menjadi lebih tenang, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi. Potensi ini meningkat menjadi baik melalui latihan kerja
sama dan diskusi kelompok. Potensi fisik juga menunjukkan kemajuan,
ditandai dengan meningkatnya kebugaran dan semangat siswa dalam
mengikuti senam pagi serta berbagai kegiatan olahraga. Meski pola
konsumsi masih perlu diperbaiki, secara keseluruhan kondisi fisik siswa
berkembang dari rendah ke cukup baik. Sementara itu, dalam potensi
sosial, siswa yang semula belum terbiasa bekerja sama dan canggung
dalam kelompok, kini mulai aktif dalam tim, mampu memimpin, serta
cepat menyesuaikan diri dalam lingkungan baru. Peningkatan ini
membawa siswa pada tahap sosial yang lebih matang dan bertanggung
jawab. Secara keseluruhan, kegiatan OSIS berperan besar dalam
mendorong perkembangan potensi diri siswa melalui pengalaman
langsung, kerja sama, dan pembinaan karakter, sehingga siswa tumbuh
menjadi pribadi yang lebih aktif, reflektif, dan adaptif.
B. Saran
1. Pihak madrasah perlu memperkuat implementasi manajemen kesiswaan
dengan menjadikan prinsip-prinsipnya sebagai bagian dari budaya sekolah,
sehingga setiap program kesiswaan berjalan secara sistematis dan
berkelanjutan untuk mendukung pengembangan potensi siswa.
2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan harus menjadi
prioritas agar pelaksanaan program OSIS dan pengembangan diri siswa
berjalan efektif dan menarik minat lebih banyak siswa untuk berpartisipasi.
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih spesifik mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan manajemen kesiswaan,
seperti peran komunikasi, motivasi, atau kolaborasi antara siswa dan guru,
agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan solusi yang lebih tepat
sasaran

STAR20250271

271/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia