Efektivitas Model Scramble untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Seni Budaya Siswa Kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone
Elisa Saputri/862322021026 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang efektivitas model Scramble untuk
meningkatkan keaktifan belajar Seni Budaya siswa kelas III SDN 32 Cinennung
Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain Pre-Eksperimental Design One Group Pretest-Posttest.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogik. Penelitian ini
melibatkan satu kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa. Hasil
dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa hasil pretest keaktifan belajar
siswa memiliki rata-rata 32,5. Setelah diterapkannya model Scramble nilai
posttest keaktifan belajar siswa meningkat dengan rata-rata 36,9. Hasil dari
analisis inferensial menggunakan uji hipotesis diperoleh nilai Sig (2 –tailed) <
0,005 yaitu 0,001 < 0,005 sehingga H1 diterima dan Ho ditolak yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan model Scramble
siswa kelas III SDN 32 Cinennung. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model Scramble efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar Seni
Budaya siswa kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis dapat memberikan kesimpulan dari pembahasan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Sebelum penggunaan model Scramble pada pembelajaran Seni Budaya
kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone menunjukkan bahwa proses
pembelajaran Seni Budaya, siswa cenderung tidak aktif, kurang fokus
dalam proses pembelajaran dibuktikan dalam hasil pretest dengan rata-
rata 32,5.
2. Setelah penggunaan model Scramble pada pembelajaran Seni Budaya
kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone menunjukkan bahwa proses
pembelajaran Seni Budaya siswa mengalami perubahan dalam proses
pembelajaran seperti siswa aktif mengikuti proses pembelajaran,
mengeluarkan pendapat, mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif
bertanya, dan memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan
dan dibuktikan dengan hasil posttest dengan rata-rata 36,9.
3. Hasil dari analisis inferensial yaitu uji hipotesis, diperoleh nilai sig (2-
tailed) < taraf siginfikansi yaitu 0,001 < 0,05. Dengan demikian, Ha
diterima dan H0 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
keaktifan belajar siswa kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone
sebelum dan setelah penerapan model Scramble. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model Scramble efektif untuk meningkakan kektifan
belajar siswa pada pembelajaran Seni Budaya.
B. Saran
Adapun saran-saran penulis sebagai berikut:
1. Diharapkan guru dapat memanfaatkan model pembelajaran Scramble
sebagai alternatif dalam proses pembelajaran, khususnya untuk materi
yang membutuhkan keterlibatan aktif siswa. Model ini terbukti dapat
meningkatkan keaktifan belajar dan menciptakan suasana kelas yang lebih
interaktif dan menyenangkan.
2. Sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru untuk
mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang
inovatif, salah satunya model Scramble. Karena dengan dukungan dari
sekolah akan sangat membantu guru dalam menerapkan strategi yang tetat
sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Kepada siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Karena
pembelajaran bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga keterlibatan
siswa dalam setiap proses pembelajaran dikelas
4. Bagi peneliti selanjutya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini
pada mata pelajaran atau jenjang kelas yang berbeda serta menggunakan
kelas kontrol.
meningkatkan keaktifan belajar Seni Budaya siswa kelas III SDN 32 Cinennung
Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain Pre-Eksperimental Design One Group Pretest-Posttest.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogik. Penelitian ini
melibatkan satu kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa. Hasil
dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa hasil pretest keaktifan belajar
siswa memiliki rata-rata 32,5. Setelah diterapkannya model Scramble nilai
posttest keaktifan belajar siswa meningkat dengan rata-rata 36,9. Hasil dari
analisis inferensial menggunakan uji hipotesis diperoleh nilai Sig (2 –tailed) <
0,005 yaitu 0,001 < 0,005 sehingga H1 diterima dan Ho ditolak yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan model Scramble
siswa kelas III SDN 32 Cinennung. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model Scramble efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar Seni
Budaya siswa kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
penulis dapat memberikan kesimpulan dari pembahasan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Sebelum penggunaan model Scramble pada pembelajaran Seni Budaya
kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone menunjukkan bahwa proses
pembelajaran Seni Budaya, siswa cenderung tidak aktif, kurang fokus
dalam proses pembelajaran dibuktikan dalam hasil pretest dengan rata-
rata 32,5.
2. Setelah penggunaan model Scramble pada pembelajaran Seni Budaya
kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone menunjukkan bahwa proses
pembelajaran Seni Budaya siswa mengalami perubahan dalam proses
pembelajaran seperti siswa aktif mengikuti proses pembelajaran,
mengeluarkan pendapat, mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif
bertanya, dan memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan
dan dibuktikan dengan hasil posttest dengan rata-rata 36,9.
3. Hasil dari analisis inferensial yaitu uji hipotesis, diperoleh nilai sig (2-
tailed) < taraf siginfikansi yaitu 0,001 < 0,05. Dengan demikian, Ha
diterima dan H0 ditolak yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
keaktifan belajar siswa kelas III SDN 32 Cinennung Kabupaten Bone
sebelum dan setelah penerapan model Scramble. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model Scramble efektif untuk meningkakan kektifan
belajar siswa pada pembelajaran Seni Budaya.
B. Saran
Adapun saran-saran penulis sebagai berikut:
1. Diharapkan guru dapat memanfaatkan model pembelajaran Scramble
sebagai alternatif dalam proses pembelajaran, khususnya untuk materi
yang membutuhkan keterlibatan aktif siswa. Model ini terbukti dapat
meningkatkan keaktifan belajar dan menciptakan suasana kelas yang lebih
interaktif dan menyenangkan.
2. Sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru untuk
mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang
inovatif, salah satunya model Scramble. Karena dengan dukungan dari
sekolah akan sangat membantu guru dalam menerapkan strategi yang tetat
sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Kepada siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Karena
pembelajaran bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga keterlibatan
siswa dalam setiap proses pembelajaran dikelas
4. Bagi peneliti selanjutya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini
pada mata pelajaran atau jenjang kelas yang berbeda serta menggunakan
kelas kontrol.
Ketersediaan
| STAR20250223 | 223/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
223/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
