Problematika Pengasuhan Anak Diluar Tanggung Jawab Orang Tua Menurut Hukukm Positif dan Hukum Islam (Studi Kasus Kec.Barebbo Kab.Bone)

No image available for this title
Skripsi ini membahas problematika pengasuhan anak di luar tanggung jawab
orang tua yang masih banyak terjadi di Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.
Fenomena ini mencakup situasi di mana anak-anak ditinggalkan dalam pengasuhan
kakek-nenek, saudara, baik dalam konteks perceraian maupun dalam keluarga yang
utuh. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pengasuhan
anak di luar tanggung jawab orang tua, bagaimana perspektif hukum Islam dan
hukum positif mengenai persoalan ini, serta solusi yang dapat diberikan untuk
menyikapi permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode
pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data diperoleh melalui observasi
lapangan, wawancara, serta studi dokumentasi yang dilakukan di beberapa desa di
Kecamatan Barebbo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan anak yang dilakukan di luar
tanggung jawab orang tua terjadi akibat berbagai faktor, seperti perceraian,
keterbatasan ekonomi, dan lemahnya komitmen orang tua terhadap tanggung jawab
pengasuhan maupuan memenuhi nafkah anak. Dalam perspektif hukum Islam dan
hukum positif Indonesia, baik ayah maupun ibu memiliki kewajiban dan tanggung
jawab yang sama dalam mengasuh dan memelihara anak, bahkan setelah perceraian.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan lemahnya implementasi kewajiban ini.
Solusi penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan peran keluarga
dan masyarakat, serta penegakan hukum secara tegas untuk melindungi hak-hak anak
dan memastikan tumbuh kembang mereka secara optimal, seperti peran pemerintah
dalam pendataan, bantuan sosial, konseling, dan kerja sama lintas sektor, peran
lembaga pendidikan sebagai tempat penguatan mental, emosional dan akademik anak,
peran lembaga sosial yang memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan
hidup dan serta peran masyarakat, seperti gotong royong dan lingkungan ramah anak.
A. Simpulan
1. Di Kecamatan Barebbo, fenomena pengasuhan anak oleh keluarga besar seperti
kakek dan nenek cukup sering terjadi, terutama pasca perceraian orang tua. Pola
pengasuhan yang diterapkan umumnya bersifat permisif (terlalu membebaskan)
atau otoriter (terlalu mengekang), yang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat
pendidikan serta minimnya pemahaman akan psikologi perkembangan anak.
Akibatnya, perhatian emosional yang dibutuhkan anak seringkali terabaikan,
dan ini berpotensi menimbulkan gangguan perilaku, seperti anak menjadi
agresif, menarik diri, atau mengalami hambatan sosial dan emosi.
2. Dari perspektif hukum Islam dan hukum positif Indonesia, sebagaimana
tertuang dalam Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam
(KHI), orang tua tetap memegang tanggung jawab atas pemeliharaan dan
pendidikan anak, meskipun telah bercerai. Namun dalam praktiknya, banyak
orang tua yang mengabaikan tanggung jawab tersebut, sehingga anak akhirnya
diasuh oleh pihak lain. Pengalihan tanggung jawab ini, tanpa adanya kesiapan
dan pemahaman pengasuh pengganti, sangat berisiko bagi kesehatan psikologis
dan kesejahteraan sosial anak.
3. Pengasuhan di luar tanggung jawab orang tua memiliki tantangan tersendiri,
namun dampak negatifnya dapat diminimalkan melalui dukungan keluarga
besar, rutinitas yang stabil, serta pendampingan dari pemerintah, tokoh agama,
dan lembaga sosial. Sinergi antara nilai agama, hukum, dan pendekatan
psikologis sangat penting untuk membangun ketahanan anak dalam
menghadapi perubahan lingkungan pengasuhan. Pendekatan ini harus diperkuat
agar anak tetap tumbuh menjadi individu yang tangguh, sehat secara mental,
dan bermoral, meskipun berada di bawah pengasuhan selain orang tua kandung.
B. Saran
1. Pembaca, khususnya yang terlibat dalam pengasuhan anak (baik orang tua
kandung maupun keluarga pengganti), diharapkan meningkatkan pemahaman
mengenai pentingnya pola asuh yang seimbang antara kasih sayang dan
kedisiplinan. Upaya ini bisa dilakukan dengan mengikuti pelatihan parenting
atau mengakses sumber-sumber edukatif tentang psikologi anak. Pembaca yang
merupakan tokoh masyarakat atau aparat desa diharapkan dapat berperan aktif
dalam menciptakan lingkungan pendukung bagi anak-anak yang diasuh oleh
keluarga pengganti, misalnya dengan memfasilitasi program pendampingan
anak atau kegiatan sosial yang memperkuat keterikatan emosional dan
dukungan moral.
2. Peneliti berikutnya dapat memperluas cakupan wilayah studi agar ditemukan
pola pengasuhan alternatif yang lebih beragam, termasuk perbedaan
berdasarkan latar budaya atau ekonomi masyarakat. Ini akan memperkaya
pemahaman dan solusi yang lebih kontekstual terhadap fenomena ini. Untuk
melengkapi data kualitatif, disarankan agar penelitian berikutnya
mengintegrasikan pendekatan kuantitatif melalui survei atau kuesioner agar
diperoleh data statistik yang mendukung hasil wawancara, serta memungkinkan
generalisasi yang lebih kuat terhadap populasi yang lebih luas.
Ketersediaan
SSYA2025009292/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

92/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top