Peranan Guru Tahfidz Dalam Membentuk Karakter Disiplin dan Religius Siswa di MTSN 1 Bone
Putri Utami Hamida/862312021019 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang peranan guru taḥfīẓ dalam membentuk
karakter disiplin dan religius siswa di MTsN 1 Bone. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui peranan guru taḥfīẓ di MTsN 1 Bone, mengetahui karakter disiplin
siswa di MTsN 1 Bone dan mengetahui karakter religius siswa di MTsN 1 Bone.
Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (qualitatif
research) dengan pendekatan psikologis. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang diambil dari
sumber data primer dan data sekunder. Adapun teknik analisis data yang
digunakan yaitu penyajian data, reduksi data, verifikasi data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Guru taḥfīẓ berperan sebagai
pembimbing, teladan, motivator, dan evaluator dalam program kelas taḥfīẓ. Guru
taḥfīẓ membimbing siswa menyetorkan hafalan, murāja‘ah, memperkuat hafalan,
menjadi contoh akhlak berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’ān, memberikan motivasi,
serta melakukan evaluasi rutin. Peran tersebut memberikan kontribusi penting
terhadap keberlangsungan dan keberhasilan program taḥfīẓ, 2) Siswa kelas taḥfīẓ
menunjukkan karakter disiplin yang baik melalui kemampuan mengatur waktu,
menghindari keterlambatan, menaati aturan, menerima sanksi, menjaga sopan
santun, bertanggung jawab, serta memiliki kesadaran pribadi untuk beribadah.
Disiplin ini terbentuk dari pembiasaan dan pengawasan guru taḥfīẓ, 3) Siswa
taḥfīẓ memperlihatkan karakter religius melalui keyakinan terhadap Allah dan
rukun iman, pelaksanaan ibadah wajib maupun sunnah, penghayatan nilai spiritual
seperti merasakan kedamaian saat beribadah, pemahaman terhadap isi dan makna
ayat Al-Qur’ān, serta pengamalan nilai agama seperti kepedulian terhadap sesama
serta menjaga lisan dan perilaku dalam pergaulan. Hal ini tidak lepas dari
kontribusi guru taḥfīẓ dalam memperkuat religiusitas siswa baik dari aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan guru taḥfīẓ di MTsN 1 Bone berjalan dengan baik dan sesuai
dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai pembimbing, teladan, motivator,
dan evaluator. Guru taḥfīẓ senantiasa mendampingi siswa dalam
menyetorkan dan memperkuat hafalan, memberi waktu khusus untuk
murāja‘ah, serta melakukan evaluasi rutin. Selain itu, guru taḥfīẓ juga
berperan sebagai teladan dalam sikap dan perilaku sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai Al-Qur’ān. Peran tersebut menjadi faktor penting
yang mendorong siswa untuk lebih bersemangat dan disiplin dalam
mengikuti kegiatan taḥfīẓ.
2. Karakter disiplin siswa di MTsN 1 Bone terbentuk melalui arahan dan
pengawasan guru taḥfīẓ. Disiplin ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan
terhadap jadwal setoran hafalan, keteraturan waktu murāja‘ah, ketaatan
pada tata tertib kelas taḥfīẓ, sikap sopan terhadap guru maupun teman,
serta kesadaran untuk melaksanakan kegiatan ibadah dengan konsisten.
Guru taḥfīẓ berperan dalam menanamkan disiplin ini dengan cara memberi
contoh kedisiplinan, membiasakan siswa untuk tepat waktu, serta
memberikan teguran maupun sanksi yang mendidik jika terdapat
pelanggaran.
3. Karakter religius siswa di MTsN 1 Bone berkembang melalui pembiasaan
ibadah, pemahaman terhadap Al-Qur’ān, serta penerapan sikap yang
mencerminkan nilai-nilai Islam. Siswa menunjukkan keyakinan yang kuat
kepada Allah SWT, melaksanakan shalat wajib dan sunnah, berpuasa,
membaca dan menghafal Al-Qur’ān secara rutin, serta menumbuhkan
sikap peduli dan menjaga perilaku sehari-hari. Peran guru taḥfīẓ sangat
sentral dalam menanamkan nilai religius ini, baik melalui teladan akhlak,
dorongan spiritual, maupun pembiasaan kegiatan keagamaan di kelas
taḥfīẓ.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis mempunyai implikasi
berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin dicapai sekaligus sebagai
bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah, diharapkan agar terus mendukung keberlangsungan
program taḥfīẓ dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai,
serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat
menunjang pembentukan karakter disiplin dan religius siswa.
2. Bagi guru taḥfīẓ, diharapkan senantiasa meningkatkan kualitas bimbingan,
tidak hanya dalam hal hafalan Al-Qur’ān, tetapi juga dalam menanamkan
nilai kedisiplinan dan religiusitas siswa. Selain itu, guru taḥfīẓ perlu terus
menjadi teladan melalui sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari.
3. Bagi siswa, diharapkan mampu menjaga komitmen dalam mengikuti
program taḥfīẓ dengan disiplin serta mengamalkan nilai-nilai religius
dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
karakter disiplin dan religius siswa di MTsN 1 Bone. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui peranan guru taḥfīẓ di MTsN 1 Bone, mengetahui karakter disiplin
siswa di MTsN 1 Bone dan mengetahui karakter religius siswa di MTsN 1 Bone.
Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (qualitatif
research) dengan pendekatan psikologis. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi yang diambil dari
sumber data primer dan data sekunder. Adapun teknik analisis data yang
digunakan yaitu penyajian data, reduksi data, verifikasi data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Guru taḥfīẓ berperan sebagai
pembimbing, teladan, motivator, dan evaluator dalam program kelas taḥfīẓ. Guru
taḥfīẓ membimbing siswa menyetorkan hafalan, murāja‘ah, memperkuat hafalan,
menjadi contoh akhlak berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’ān, memberikan motivasi,
serta melakukan evaluasi rutin. Peran tersebut memberikan kontribusi penting
terhadap keberlangsungan dan keberhasilan program taḥfīẓ, 2) Siswa kelas taḥfīẓ
menunjukkan karakter disiplin yang baik melalui kemampuan mengatur waktu,
menghindari keterlambatan, menaati aturan, menerima sanksi, menjaga sopan
santun, bertanggung jawab, serta memiliki kesadaran pribadi untuk beribadah.
Disiplin ini terbentuk dari pembiasaan dan pengawasan guru taḥfīẓ, 3) Siswa
taḥfīẓ memperlihatkan karakter religius melalui keyakinan terhadap Allah dan
rukun iman, pelaksanaan ibadah wajib maupun sunnah, penghayatan nilai spiritual
seperti merasakan kedamaian saat beribadah, pemahaman terhadap isi dan makna
ayat Al-Qur’ān, serta pengamalan nilai agama seperti kepedulian terhadap sesama
serta menjaga lisan dan perilaku dalam pergaulan. Hal ini tidak lepas dari
kontribusi guru taḥfīẓ dalam memperkuat religiusitas siswa baik dari aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan guru taḥfīẓ di MTsN 1 Bone berjalan dengan baik dan sesuai
dengan fungsi utamanya, yaitu sebagai pembimbing, teladan, motivator,
dan evaluator. Guru taḥfīẓ senantiasa mendampingi siswa dalam
menyetorkan dan memperkuat hafalan, memberi waktu khusus untuk
murāja‘ah, serta melakukan evaluasi rutin. Selain itu, guru taḥfīẓ juga
berperan sebagai teladan dalam sikap dan perilaku sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai Al-Qur’ān. Peran tersebut menjadi faktor penting
yang mendorong siswa untuk lebih bersemangat dan disiplin dalam
mengikuti kegiatan taḥfīẓ.
2. Karakter disiplin siswa di MTsN 1 Bone terbentuk melalui arahan dan
pengawasan guru taḥfīẓ. Disiplin ditunjukkan dalam bentuk kepatuhan
terhadap jadwal setoran hafalan, keteraturan waktu murāja‘ah, ketaatan
pada tata tertib kelas taḥfīẓ, sikap sopan terhadap guru maupun teman,
serta kesadaran untuk melaksanakan kegiatan ibadah dengan konsisten.
Guru taḥfīẓ berperan dalam menanamkan disiplin ini dengan cara memberi
contoh kedisiplinan, membiasakan siswa untuk tepat waktu, serta
memberikan teguran maupun sanksi yang mendidik jika terdapat
pelanggaran.
3. Karakter religius siswa di MTsN 1 Bone berkembang melalui pembiasaan
ibadah, pemahaman terhadap Al-Qur’ān, serta penerapan sikap yang
mencerminkan nilai-nilai Islam. Siswa menunjukkan keyakinan yang kuat
kepada Allah SWT, melaksanakan shalat wajib dan sunnah, berpuasa,
membaca dan menghafal Al-Qur’ān secara rutin, serta menumbuhkan
sikap peduli dan menjaga perilaku sehari-hari. Peran guru taḥfīẓ sangat
sentral dalam menanamkan nilai religius ini, baik melalui teladan akhlak,
dorongan spiritual, maupun pembiasaan kegiatan keagamaan di kelas
taḥfīẓ.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis mempunyai implikasi
berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin dicapai sekaligus sebagai
bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah, diharapkan agar terus mendukung keberlangsungan
program taḥfīẓ dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai,
serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat
menunjang pembentukan karakter disiplin dan religius siswa.
2. Bagi guru taḥfīẓ, diharapkan senantiasa meningkatkan kualitas bimbingan,
tidak hanya dalam hal hafalan Al-Qur’ān, tetapi juga dalam menanamkan
nilai kedisiplinan dan religiusitas siswa. Selain itu, guru taḥfīẓ perlu terus
menjadi teladan melalui sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari.
3. Bagi siswa, diharapkan mampu menjaga komitmen dalam mengikuti
program taḥfīẓ dengan disiplin serta mengamalkan nilai-nilai religius
dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
Ketersediaan
| STAR20250352 | 352/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
352/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
