Implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Dalam Mewujudkan Visi Misi Kurikulum Merdeka Belajar Di MAN 2 Bone
Ismail/862312021007 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara komprehensif
implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari
kurikulum merdeka belajar di MAN 2 Bone, serta bagaimana proyek tersebut
berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi pendidikan yang beriorentasi pada
pembentukan karakter, penguatan kompetensi abad 21, dan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Kurikulum Merdeka yang disusun oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual
yang menumbuhkan nilai-nilai pancasila, kreativitas, gotong royong dan
kemandirian melalui kegiatan proyek nyata yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
(Qualitatif research) melalui pendekatan psikologis dan pendekatan manajemen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi yang diambil dari sumber data primer dan data sekunder. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penyimpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) implementasi P5 di
MAN 2 Bone memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa.
Nilai-nilai relgius seperti keimanan dan ketakwaan ditanamkan melalui kegiatan
seperti pengajian dan shalat berjamaah, sementara nilai sosial seperti gotong
royong, toleransi, dan kemandirian dibangun melalui proyek kolaboratif bertema
kearifan lokal, stop bullying, kewirausahaan, dan hidup berkelanjutan. 2) Visi Misi
Kurikulum Merdeka di MAN 2 Bone menujukkan kemajuan dalam menerapkan
Kurikulum Merdeka yang berpihak pada siswa. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik, aktif, dan kontekstual. Kolaborasi seluruh elemen sekolah menjadikan Kurikulum
Merdeka tidak hanya dijalankan, tetapi dihayati sebagai upaya bersama mewujudkan
proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi P5 (Proyek penguatan profil belajar pancasila) dalam
meningkatkan kesadaran dan pengalaman nilai-nilai pancasila
dikalangan siswa MAN 2 Bone telah memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap pembentukan karakter siswa. Program ini tidak
hanya mendukung penguatan nilai-nilai religius seperti keimanan dan
ketakwaan, tetapi juga membentuk dimensi sosial seperti toleransi,
gotong royong, dan kemandirian. P5 di MAN 2 Bone diwujudkan
melalui kegiatan-kegiatan yang terstruktur dan bermakna, seperti
pengajian sebelum pembelajaran, salat berjamaah, serta pengembangan
proyek kolaboratif yang mengangkat tema-tema aktual seperti kearifan
lokal, stop bullying, kewirausahaan, dan hidup berkelanjutan. Kegiatan
tersebut mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu
bekerja dalam tim. Penilaian dalam P5 bersifat prosesual dan
menekankan nilai-nilai karakter, bukan hanya pada produk akhir.
Kreativitas siswa terlihat dalam berbagai bentuk karya yang
dipamerkan dan dinilai tidak hanya oleh guru, tetapi juga oleh pihak
sekolah lainnya, termasuk kepala madrasah. Meskipun pelaksanaan P5
menunjukkan banyak keberhasilan, masih terdapat beberapa tantangan
seperti keterbatasan waktu, dan kondisi ekonimi siswa, sinergi antar
guru, siswa, dan pihak madrasah mampu mengatasi hambatan tersebut.
78
Secara keseluruhan, P5 di MAN 2 Bone mendukung pembentukan
karakter siswa yang religius, inklusif, dan kreatif.
2. Tantangan dan Peluang Visi Misi Kurikulum Merdeka Belajar di
MAN 2 Bone menghadapi beragam tantangan sekaligus membuka
peluang signifikan dalam empat aspek kunci, pembelajaran,
pengembangan kompetensi abad 21, penguatan karakter, dan
pemanfaatan teknologi. Dalam pembelajaran, meskipun ketersediaan
sarana prasarana seperti media beragam, ruang kelas fleksibel, dan
akses teknologi masih menjadi hambatan, Kurikulum Merdeka
menawarkan peluang besar untuk meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa karena pembelajaran yang berpusat pada mereka,
menghargai pilihan, dan disesuaikan minat, serta mendorong siswa
aktif dalam memecahkan masalah dan bekerja sama dalam tim. Untuk
pengembangan kompetensi abad 21, tantangan utama terletak pada
pergeseran pola pikir guru menjadi fasilitator proyek dan pemecahan
masalah serta kebutuhan pelatihan berkelanjutan, namun kurikulum ini
justru memberikan fleksibilitas untuk menumbuhkan kreativitas,
berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi siswa, bahkan membantu
mengatasi masalah pemenuhan jam mengajar guru melalui alokasi
waktu P5. Pada aspek penguatan karakter, meskipun integrasi nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila secara konsisten di setiap mata pelajaran
dan kegiatan ekstrakurikuler menjadi tantangan, P5 memberikan
wadah konkret bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata
seperti bakti sosial atau kewirausahaan, yang sangat penting untuk
membentuk generasi tangguh, bermoral, dan berakhlak mulia.
Terakhir, dalam pemanfaatan teknologi, MAN 2 Bone menunjukkan
komitmen kuat melalui kelas digital yang memanfaatkan smart TV dan
pembelajaran daring, merealisasikan Kurikulum Merdeka berbasis P5
dan mengoptimalkan peran teknologi untuk menciptakan pembelajaran
interaktif, mengakses sumber belajar daring, serta meningkatkan
kualitas pembelajaran demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan kesimpulan diatas, maka penulis
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Mengingat keterbatasan waktu menjadi salah satu tantangan,
disarankan agar madrasah menyusun jadwal kegiatan P5 secara lebih
fleksibel.
2. Meningkatkan sinergi antara guru, siswa, dan pihak madrasah melalui
forum koordinasi rutin agar pelaksanaan program lebih terarah dan
responsif terhadap kebutuhan siswa.
3. Madrasah perlu terus mengembangkan pemanfaatan teknologi digital
baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun pelaksanaan proyek P5
untuk meningkatkan keterampilan abad 21 siswa.
4. Melakukan evaluasi dan dokumentasi kegiatan P5 secara berkala guna
menilai keberhasilan program serta menjadi referensi dalam
pegembangan inovasi pembelajaran di masa depan.
implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari
kurikulum merdeka belajar di MAN 2 Bone, serta bagaimana proyek tersebut
berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi pendidikan yang beriorentasi pada
pembentukan karakter, penguatan kompetensi abad 21, dan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Kurikulum Merdeka yang disusun oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual
yang menumbuhkan nilai-nilai pancasila, kreativitas, gotong royong dan
kemandirian melalui kegiatan proyek nyata yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
(Qualitatif research) melalui pendekatan psikologis dan pendekatan manajemen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi yang diambil dari sumber data primer dan data sekunder. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penyimpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) implementasi P5 di
MAN 2 Bone memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa.
Nilai-nilai relgius seperti keimanan dan ketakwaan ditanamkan melalui kegiatan
seperti pengajian dan shalat berjamaah, sementara nilai sosial seperti gotong
royong, toleransi, dan kemandirian dibangun melalui proyek kolaboratif bertema
kearifan lokal, stop bullying, kewirausahaan, dan hidup berkelanjutan. 2) Visi Misi
Kurikulum Merdeka di MAN 2 Bone menujukkan kemajuan dalam menerapkan
Kurikulum Merdeka yang berpihak pada siswa. Pembelajaran berpusat pada peserta
didik, aktif, dan kontekstual. Kolaborasi seluruh elemen sekolah menjadikan Kurikulum
Merdeka tidak hanya dijalankan, tetapi dihayati sebagai upaya bersama mewujudkan
proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi P5 (Proyek penguatan profil belajar pancasila) dalam
meningkatkan kesadaran dan pengalaman nilai-nilai pancasila
dikalangan siswa MAN 2 Bone telah memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap pembentukan karakter siswa. Program ini tidak
hanya mendukung penguatan nilai-nilai religius seperti keimanan dan
ketakwaan, tetapi juga membentuk dimensi sosial seperti toleransi,
gotong royong, dan kemandirian. P5 di MAN 2 Bone diwujudkan
melalui kegiatan-kegiatan yang terstruktur dan bermakna, seperti
pengajian sebelum pembelajaran, salat berjamaah, serta pengembangan
proyek kolaboratif yang mengangkat tema-tema aktual seperti kearifan
lokal, stop bullying, kewirausahaan, dan hidup berkelanjutan. Kegiatan
tersebut mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu
bekerja dalam tim. Penilaian dalam P5 bersifat prosesual dan
menekankan nilai-nilai karakter, bukan hanya pada produk akhir.
Kreativitas siswa terlihat dalam berbagai bentuk karya yang
dipamerkan dan dinilai tidak hanya oleh guru, tetapi juga oleh pihak
sekolah lainnya, termasuk kepala madrasah. Meskipun pelaksanaan P5
menunjukkan banyak keberhasilan, masih terdapat beberapa tantangan
seperti keterbatasan waktu, dan kondisi ekonimi siswa, sinergi antar
guru, siswa, dan pihak madrasah mampu mengatasi hambatan tersebut.
78
Secara keseluruhan, P5 di MAN 2 Bone mendukung pembentukan
karakter siswa yang religius, inklusif, dan kreatif.
2. Tantangan dan Peluang Visi Misi Kurikulum Merdeka Belajar di
MAN 2 Bone menghadapi beragam tantangan sekaligus membuka
peluang signifikan dalam empat aspek kunci, pembelajaran,
pengembangan kompetensi abad 21, penguatan karakter, dan
pemanfaatan teknologi. Dalam pembelajaran, meskipun ketersediaan
sarana prasarana seperti media beragam, ruang kelas fleksibel, dan
akses teknologi masih menjadi hambatan, Kurikulum Merdeka
menawarkan peluang besar untuk meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa karena pembelajaran yang berpusat pada mereka,
menghargai pilihan, dan disesuaikan minat, serta mendorong siswa
aktif dalam memecahkan masalah dan bekerja sama dalam tim. Untuk
pengembangan kompetensi abad 21, tantangan utama terletak pada
pergeseran pola pikir guru menjadi fasilitator proyek dan pemecahan
masalah serta kebutuhan pelatihan berkelanjutan, namun kurikulum ini
justru memberikan fleksibilitas untuk menumbuhkan kreativitas,
berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi siswa, bahkan membantu
mengatasi masalah pemenuhan jam mengajar guru melalui alokasi
waktu P5. Pada aspek penguatan karakter, meskipun integrasi nilai-
nilai Profil Pelajar Pancasila secara konsisten di setiap mata pelajaran
dan kegiatan ekstrakurikuler menjadi tantangan, P5 memberikan
wadah konkret bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata
seperti bakti sosial atau kewirausahaan, yang sangat penting untuk
membentuk generasi tangguh, bermoral, dan berakhlak mulia.
Terakhir, dalam pemanfaatan teknologi, MAN 2 Bone menunjukkan
komitmen kuat melalui kelas digital yang memanfaatkan smart TV dan
pembelajaran daring, merealisasikan Kurikulum Merdeka berbasis P5
dan mengoptimalkan peran teknologi untuk menciptakan pembelajaran
interaktif, mengakses sumber belajar daring, serta meningkatkan
kualitas pembelajaran demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan kesimpulan diatas, maka penulis
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Mengingat keterbatasan waktu menjadi salah satu tantangan,
disarankan agar madrasah menyusun jadwal kegiatan P5 secara lebih
fleksibel.
2. Meningkatkan sinergi antara guru, siswa, dan pihak madrasah melalui
forum koordinasi rutin agar pelaksanaan program lebih terarah dan
responsif terhadap kebutuhan siswa.
3. Madrasah perlu terus mengembangkan pemanfaatan teknologi digital
baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun pelaksanaan proyek P5
untuk meningkatkan keterampilan abad 21 siswa.
4. Melakukan evaluasi dan dokumentasi kegiatan P5 secara berkala guna
menilai keberhasilan program serta menjadi referensi dalam
pegembangan inovasi pembelajaran di masa depan.
Ketersediaan
| STAR20250085 | 85/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
85/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
