Strategi Adaptasi Sekolah Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Di SMK Negeri 1 Bone
Kasma/862312021034 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Strategi Adaptasi Sekolah Dalam Menghadapi Era
Disrupsi Teknologi di SMK Negeri 1 Bone. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui strategi adaptasi yang diterapkan oleh SMK Negeri 1 Bone dalam
menghadapi era disrupsi teknologi serta tantangan yang dihadapi dalam proses
tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan manajemen untuk
mengkaji perencanaan strategis sekolah, dan pendekatan sosiologis untuk
memahami dinamika adaptasi seluruh komponen sekolah, seperti Kepala Sekolah,
Guru, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Operator Sekolah. Teknik
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan serta verifikasi. Validitas data diuji dengan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi adaptasi yang
dilakukan mencakup integrasi teknologi dalam pembelajaran melalui platform
digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, Canva, Kahoot, dan Quizizz, serta
penggunaan LMS seperti Google Classroom dan Microsoft Teams. Selain itu,
pengembangan profesional guru didukung melalui pelatihan seperti Assembler Edu
AR & AI dan forum diskusi internal “KAMONI.” Kepemimpinan kepala sekolah
berperan penting dalam menciptakan budaya pembelajaran digital yang inovatif dan
kolaboratif. (2) Adapun tantangan yang dihadapi mencakup keterbatasan
infrastruktur, perbedaan tingkat literasi digital antara guru dan siswa, serta
keterbatasan sumber daya. Tantangan tersebut diatasi melalui pelatihan, kolaborasi,
dan penguatan komunitas belajar.
A. Kesimpulan
1. Strategi adaptasi yang diterapkan oleh SMK Negeri 1 Bone dalam
menghadapi era disrupsi teknologi dilakukan secara kreatif, relevan, dan
sesuai karakteristik generasi Z. Strategi tersebut mencakup integrasi
teknologi dalam pembelajaran melalui pemanfaatan platform seperti
Instagram, TikTok, YouTube, Canva, Kahoot, dan Quizizz, serta LMS
seperti Google Classroom dan Microsoft Teams. Strategi ini mendorong
pembelajaran yang interaktif dan kreatif. Di samping itu, pengembangan
profesional guru didorong melalui pelatihan seperti Assembler Edu Ar & Ai
serta forum diskusi internal seperti “KAMONI”. Kepemimpinan visioner
kepala sekolah turut mendorong terciptanya budaya pembelajaran digital
yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif.
2. Tantangan era disrupsi teknologi yang dihadapi SMK Negeri 1 Bone
mencakup beberapa aspek, seperti keterbatasan infrastruktur internet yang
belum optimal saat jumlah pengguna meningkat, perbedaan tingkat literasi
digital antara guru dan siswa juga menjadi tantangan tersendiri, terutama
bagi guru yang belum terbiasa beradaptasi dengan penggunaan teknologi
dalam pembelajaran. Serta kebutuhan untuk terus menjaga semangat inovasi
di tengah keterbatasan sumber daya. Namun demikian, tantangan ini diatasi
secara bertahap melalui strategi kolaboratif, peningkatan kompetensi
melalui pelatihan, dan penguatan komunitas belajar di lingkungan sekolah.
101
B. Saran
1. Terkait strategi adaptasi, disarankan agar SMK Negeri 1 Bone terus
memperkuat integrasi teknologi dengan memperluas inovasi digital yang
berbasis kebutuhan siswa generasi Z. Sekolah sebaiknya memperluas
penggunaan platform digital yang bersifat interaktif dan mendorong siswa
untuk membangun portofolio digital sebagai bekal menghadapi dunia kerja.
Selain itu, peningkatan kualitas pelatihan guru perlu dilakukan secara
berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi terbaru, agar
guru tidak hanya mampu mengikuti perkembangan zaman tetapi juga
mampu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermanfaat bagi
siswa.
2. Terkait tantangan era disrupsi teknologi, disarankan agar sekolah
meningkatkan kualitas dan kestabilan jaringan internet agar pembelajaran
tidak terganggu, terutama saat banyak pengguna mengakses secara
bersamaan. Selain itu, sekolah juga perlu memberikan pendampingan dan
pelatihan kepada guru yang masih belum terbiasa menggunakan teknologi.
Kerja sama antarguru dan pembiasaan belajar bersama sangat penting agar
semua guru dan siswa bisa lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan
teknologi di masa depan.
Disrupsi Teknologi di SMK Negeri 1 Bone. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui strategi adaptasi yang diterapkan oleh SMK Negeri 1 Bone dalam
menghadapi era disrupsi teknologi serta tantangan yang dihadapi dalam proses
tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan manajemen untuk
mengkaji perencanaan strategis sekolah, dan pendekatan sosiologis untuk
memahami dinamika adaptasi seluruh komponen sekolah, seperti Kepala Sekolah,
Guru, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Operator Sekolah. Teknik
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan serta verifikasi. Validitas data diuji dengan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi adaptasi yang
dilakukan mencakup integrasi teknologi dalam pembelajaran melalui platform
digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, Canva, Kahoot, dan Quizizz, serta
penggunaan LMS seperti Google Classroom dan Microsoft Teams. Selain itu,
pengembangan profesional guru didukung melalui pelatihan seperti Assembler Edu
AR & AI dan forum diskusi internal “KAMONI.” Kepemimpinan kepala sekolah
berperan penting dalam menciptakan budaya pembelajaran digital yang inovatif dan
kolaboratif. (2) Adapun tantangan yang dihadapi mencakup keterbatasan
infrastruktur, perbedaan tingkat literasi digital antara guru dan siswa, serta
keterbatasan sumber daya. Tantangan tersebut diatasi melalui pelatihan, kolaborasi,
dan penguatan komunitas belajar.
A. Kesimpulan
1. Strategi adaptasi yang diterapkan oleh SMK Negeri 1 Bone dalam
menghadapi era disrupsi teknologi dilakukan secara kreatif, relevan, dan
sesuai karakteristik generasi Z. Strategi tersebut mencakup integrasi
teknologi dalam pembelajaran melalui pemanfaatan platform seperti
Instagram, TikTok, YouTube, Canva, Kahoot, dan Quizizz, serta LMS
seperti Google Classroom dan Microsoft Teams. Strategi ini mendorong
pembelajaran yang interaktif dan kreatif. Di samping itu, pengembangan
profesional guru didorong melalui pelatihan seperti Assembler Edu Ar & Ai
serta forum diskusi internal seperti “KAMONI”. Kepemimpinan visioner
kepala sekolah turut mendorong terciptanya budaya pembelajaran digital
yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif.
2. Tantangan era disrupsi teknologi yang dihadapi SMK Negeri 1 Bone
mencakup beberapa aspek, seperti keterbatasan infrastruktur internet yang
belum optimal saat jumlah pengguna meningkat, perbedaan tingkat literasi
digital antara guru dan siswa juga menjadi tantangan tersendiri, terutama
bagi guru yang belum terbiasa beradaptasi dengan penggunaan teknologi
dalam pembelajaran. Serta kebutuhan untuk terus menjaga semangat inovasi
di tengah keterbatasan sumber daya. Namun demikian, tantangan ini diatasi
secara bertahap melalui strategi kolaboratif, peningkatan kompetensi
melalui pelatihan, dan penguatan komunitas belajar di lingkungan sekolah.
101
B. Saran
1. Terkait strategi adaptasi, disarankan agar SMK Negeri 1 Bone terus
memperkuat integrasi teknologi dengan memperluas inovasi digital yang
berbasis kebutuhan siswa generasi Z. Sekolah sebaiknya memperluas
penggunaan platform digital yang bersifat interaktif dan mendorong siswa
untuk membangun portofolio digital sebagai bekal menghadapi dunia kerja.
Selain itu, peningkatan kualitas pelatihan guru perlu dilakukan secara
berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi terbaru, agar
guru tidak hanya mampu mengikuti perkembangan zaman tetapi juga
mampu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermanfaat bagi
siswa.
2. Terkait tantangan era disrupsi teknologi, disarankan agar sekolah
meningkatkan kualitas dan kestabilan jaringan internet agar pembelajaran
tidak terganggu, terutama saat banyak pengguna mengakses secara
bersamaan. Selain itu, sekolah juga perlu memberikan pendampingan dan
pelatihan kepada guru yang masih belum terbiasa menggunakan teknologi.
Kerja sama antarguru dan pembiasaan belajar bersama sangat penting agar
semua guru dan siswa bisa lebih siap menghadapi perubahan dan tantangan
teknologi di masa depan.
Ketersediaan
| 862312021034 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
163/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
