Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran
berbasis teknologi di SD Inpres 10/73 Tanete, menganalisis tingkat kreativitas
siswa setelah diterapkannya metode tersebut, serta mengevaluasi efektivitasnya
dalam meningkatkan kreativitas siswa. Latar belakang penelitian ini berangkat
dari kebutuhan untuk menghadirkan pembelajaran yang interaktif, inovatif, dan
sesuai dengan tuntutan era digital, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima
informasi, tetapi juga berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pokok
permasalahan yang diangkat adalah bagaimana sekolah, guru, dan siswa
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, serta sejauh mana teknologi
mampu mengembangkan kemampuan berpikir lancar, fleksibel, orisinal,
elaboratif, dan evaluatif pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan
melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan siswa, serta
observasi terhadap aktivitas pembelajaran di kelas. Instrumen penelitian
mencakup pedoman wawancara dan observasi yang telah disusun berdasarkan
indikator penerapan metode pembelajaran berbasis teknologi dan dimensi
kreativitas siswa. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan dengan tetap menjaga validitas data melalui triangulasi
sumber. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa penerapan metode
pembelajaran berbasis teknologi di SD Inpres 10/73 Tanete terlaksana secara
terencana dengan dukungan sarana prasarana yang memadai, seperti laptop, LCD
proyektor, jaringan internet, dan sound sistem, serta didukung pelatihan guru
dalam penggunaan aplikasi edukatif seperti Canva, Quizizz, Kahoot, Blooket, dan
CapCut. Penerapan metode ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap
kreativitas siswa yang terlihat pada lima dimensi utama, yaitu berpikir lancar,
berpikir fleksibel, berpikir orisinal, elaborasi, dan evaluasi. Melalui dimensi
tersebut, siswa mampu menghasilkan lebih banyak ide, menemukan alternatif
solusi, mengemukakan gagasan unik, mengembangkan ide sederhana menjadi
karya kompleks, serta menilai dan memilih langkah yang paling tepat. Secara
keseluruhan, metode pembelajaran berbasis teknologi ini dapat dikatakan efektif
karena mampu meningkatkan keaktifan, kreativitas, dan kemampuan berpikir
kritis siswa, sekaligus mendorong perubahan positif pada sikap, pola pikir, dan
keterampilan mereka dibandingkan sebelum penerapannya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
Penerapan
Metode
Pembelajaran Berbasis Teknologi dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di
SD Inpres 10/73 Tanete, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan metode pembelajaran berbasis teknologi di SD Inpres 10/73
Tanete terlaksana secara terencana dengan dukungan sarana prasarana yang
memadai, seperti laptop, LCD proyektor, jaringan internet, dan sound
system. Guru juga mendapatkan pelatihan serta memanfaatkan berbagai
aplikasi edukatif seperti Canva, Quizizz, Kahoot, Blooket, dan CapCut
untuk mendukung pembelajaran yang lebih interaktif.
2. Penerapan metode ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap kreativitas
siswa. Hal ini terlihat melalui lima dimensi kreativitas, yaitu: (1) berpikir
lancar, di mana siswa mampu menghasilkan lebih banyak ide dan jawaban;
(2) berpikir fleksibel, dengan kemampuan menemukan alternatif solusi dan
melihat masalah dari berbagai sudut pandang; (3) berpikir orisinal,
ditunjukkan dengan keberanian menyampaikan ide unik dan mencoba hal
baru; (4) elaborasi, melalui kemampuan mengembangkan ide sederhana
menjadi karya yang lebih kompleks dan menarik; serta (5) evaluasi, berupa
kemampuan menilai berbagai ide untuk memilih solusi terbaik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat
diberikan sebagai berikut:
1. Untuk pihak sekolah, disarankan agar memperluas ketersediaan fasilitas
teknologi di setiap kelas, seperti perangkat komputer, proyektor, dan
jaringan internet yang memadai, serta memastikan pemeliharaannya secara
berkala agar dapat digunakan secara optimal. Selain itu, sekolah sebaiknya
menyediakan pelatihan lanjutan bagi guru untuk meningkatkan kreativitas
dan inovasi dalam mengembangkan materi pembelajaran berbasis teknologi.
2. Untuk guru, disarankan untuk memvariasikan penggunaan media dan
aplikasi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh, serta menyesuaikan
pilihan media tersebut dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Guru juga
diharapkan dapat mengintegrasikan pembelajaran berbasis teknologi dengan
metode pembelajaran lainnya, sehingga tercipta pengalaman belajar yang
lebih kaya, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa.
3. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan melakukan kajian penerapan metode
pembelajaran berbasis teknologi pada jenjang pendidikan yang berbeda atau
pada mata pelajaran lain untuk mengetahui efektivitasnya dalam konteks
yang lebih luas. Selain itu, penggunaan metode penelitian campuran (mixed
methods) dapat dipertimbangkan agar data yang diperoleh lebih
komprehensif dan mampu memberikan gambaran yang lebih mendalam
mengenai pengaruh teknologi terhadap kreativitas siswa.

STAR20250335

335/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia