Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Peran Organisasi Rohis dalam
Menumbuhkan Nilai-nilai Keagamaan dan Kearifan Lokal Kegiatan Barzanji di
MTs Ar-Rahman Kaju”. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut,
penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
manajemen dan pendekatan sosioligi. Data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis melalui
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan Barzanji, yang berfungsi sebagai ritual keagamaan
sekaligus sarana pendidikan spiritual mendalam, terbukti efektif dalam
membentuk karakter berakhlak mulia pada siswa, menanamkan nilai-nilai
kebaikan, kejujuran, disiplin, dan empati. Lebih lanjut, Rohis berhasil
membangun solidaritas dan kebersamaan antaranggota, memperkuat ukhuwah
Islamiyah, serta meningkatkan kualitas spiritual siswa melalui penghayatan makna
syair Barzanji. Proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang berbasis
musyawarah juga mencerminkan penerapan nilai keadilan dan kebijaksanaan.
Dalam konteks pelestarian kearifan lokal, Rohis secara strategis mengintegrasikan
ajaran agama dengan tradisi budaya Bugis melalui kegiatan ekstrakurikuler,
mengajarkan nilai-nilai moral dan etika lokal seperti toleransi dan penghormatan,
serta memastikan pemahaman mendalam tentang adab, tata cara, dan irama khas
pembacaan Barzanji. Tradisi Barzanji, dengan makna simbolis hidangan khasnya,
diperkuat sebagai bagian integral dari identitas budaya masyarakat Bugis.
Keberhasilan Rohis didukung oleh faktor-faktor seperti dukungan sekolah,
antusiasme anggota, dan kerjasama dengan tokoh masyarakat, meskipun
menghadapi tantangan seperti kurangnya pemahaman siswa dan pengaruh
globalisasi. Dengan demikian, Rohis di MTs Ar-Rahman Kaju merupakan pilar
utama dalam mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan
kearifan lokal Barzanji, membentuk generasi muda yang berkarakter, berbudaya,
dan spiritual.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Peran
organisasi Rohis dalam menumbuhkan nilai-nilai keagamaan dan kearifan
lokal kegiatan di MTs Ar-Rahman Kaju, maka ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Organisasi Rohis memiliki peranan penting dalam menumbuhkan nilai￾nilai keagamaan dalam kegiatan Barzanji memiliki Kegiatan ini
berfungsi tidak hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai
sarana pendidikan dan pengembangan spiritual yang mendalam. Syair￾syair yang dibacakan mengandung pesan moral yang mengajarkan
kebaikan, kejujuran, disiplin, dan empati yang berkontribusi dalam
pembentukan karakter berakhlak mulia. Kegiatan Barzanji juga efektif
dalam membangun rasa solidaritas dan kebersamaan antaranggota,
menciptakan suasana hangat dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Pendekatan musyawarah dan diskusi terbuka dalam pengambilan
keputusan organisasi menunjukkan penerapan nilai-nilai keadilan,
kebijaksanaan, dan ukhuwah Islamiyah yang menambah keharmonisan
serta memperkuat pendidikan karakter dan pemahaman keagamaan
anggota.
Selain itu, kegiatan ini berkontribusi secara signifikan dalam
peningkatan kualitas spiritual siswa dengan mendorong mereka
merenungkan kebesaran Tuhan, meningkatkan rasa syukur, dan
mempererat kedekatan spiritual. Partisipasi aktif dalam kegiatan
Barzanji juga memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai religius
dan moral, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan
terhadap keberlanjutan kegiatan. Secara keseluruhan, kegiatan Barzanji
merupakan media penguatan keimanan sekaligus sarana efektif dalam
pembentukan karakter, solidaritas sosial, dan peningkatan spiritualitas
siswa. Dampak positifnya terlihat dari perubahan sikap siswa yang
menjadi lebih disiplin, peduli, dan mampu berinteraksi dengan baik
dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan
Barzanji secara terstruktur dapat dijadikan model pembinaan
keagamaan yang berkelanjutan dalam lingkungan sekolah.
2. Organisasi Rohis memiliki peran yang sangat strategis dalam
melestarikan nilai-nilai kearifan lokal Barzanji di lingkungan
pendidikan. Kegiatan pembacaan kitab Maulid Al-Barzanji tidak hanya
berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai
moral dan etika yang terkandung dalam tradisi Barzanji. Kegiatan
ekstrakurikuler berbasis budaya ini berfungsi ganda, yaitu sebagai
pengembangan spiritual dan penguatan identitas budaya siswa.
Dukungan dari sekolah dan kerjasama dengan tokoh agama serta
masyarakat setempat memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai￾nilai tersebut, menjaga keberlanjutan tradisi Barzanji agar tetap relevan
di tengah perkembangan zaman.
Organisasi Rohis juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika
lokal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, seperti toleransi,
penghormatan kepada orang tua dan guru, kejujuran, serta kepedulian
sosial. Penanaman nilai-nilai ini secara intensif menjadi pondasi
pembentukan karakter yang kuat, menciptakan individu yang
berintegritas dan solidaritas tinggi dalam masyarakat yang plural dan
multikultural.
Aspek teknis dalam pembacaan kitab Barzanji, termasuk adab dan
tata cara, diajarkan secara mendalam untuk memastikan anggota mahir
dalam tajwid dan mampu menghayati makna bacaan. Penggunaan irama
khas dalam pembacaan juga menjadi bagian penting dari pengalaman
bertradisi, yang tidak hanya meningkatkan keindahan bacaan tetapi juga
memperkuat pemahaman makna. Pemahaman terhadap bagian-bagian
kitab Barzanji dilakukan secara bertahap, dengan pendekatan sistematis
yang membantu anggota menguasai bacaan dan memahami konteks
historis isi kitab.
Tradisi Barzanji, yang merupakan perpaduan antara budaya Islam
dan unsur pra-Islam, berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya dan
memperkokoh hubungan sosial antar anggota komunitas. Dalam tradisi
Barzanji, penyajian makanan khas memiliki makna simbolis yang
mendalam, baik menurut pandangan Islam maupun masyarakat Bugis.
Dalam pandangan masyarakat Bugis, makanan yang dihidangkan dalam
Barzanji mencerminkan nilai-nilai sosial dan budaya yang kuat.
Makanan tersebut menjadi sarana untuk memperkuat hubungan sosial
antar anggota komunitas, serta mengekspresikan rasa syukur dan
harapan akan keberkahan. Sedangkan Dari perspektif Islam, meskipun
penyajian makanan dalam Barzanji bukanlah hal yang wajib, tradisi ini
sangat dihormati dan dianggap sebagai elemen penting dalam menjaga
identitas budaya. Makanan yang disajikan dalam konteks Barzanji
berfungsi sebagai bagian dari ritual keberkahan dan kesatuan sosial
masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya
berfungsi sebagai konsumsi, tetapi juga sebagai simbol persatuan dan
harapan akan rezeki yang baik
Secara keseluruhan, organisasi Rohis berperan sebagai fasilitator
yang efektif dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai kearifan
lokal Barzanji. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya menitikberatkan
pada aspek ritual, tetapi juga pendidikan karakter yang
mengintegrasikan dimensi spiritual, moral, dan budaya. Keberhasilan
dalam mengimplementasikan pendekatan holistik ini menunjukkan
bahwa Rohis berkontribusi penting dalam membentuk generasi muda
yang berkarakter, berbudaya, dan mampu menghadapi tantangan sosial
dengan landasan nilai yang kuat. Dengan pelaksanaan kegiatan yang
konsisten dan terstruktur, Rohis berhasil menghidupkan kembali tradisi
Barzanji, menjadikannya relevan dan diminati oleh generasi muda, serta
mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal yang
kaya akan makna keagamaan dan budaya di masyarakat.
3. Organisasi Rohis memiliki peran penting dalam menumbuhkan nilai￾nilai keagamaan dan kearifan lokal Barzanji, yang didukung oleh
berbagai faktor. Dukungan dari pengurus sekolah, antusiasme anggota,
serta kerjasama dengan tokoh masyarakat dan lembaga keagamaan
menjadi faktor pendukung utama dalam keberlangsungan kegiatan
Rohis. Namun, tantangan seperti kurangnya pemahaman terhadap
kearifan lokal, pengaruh globalisasi, dan keterbatasan fasilitas
menghambat proses pembelajaran.
Faktor-faktor penghambat ini mencakup kurangnya apresiasi
terhadap kearifan lokal dan metode pembelajaran yang kurang menarik.
Penelitian menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, anggota
Rohis, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut. Dengan
memanfaatkan faktor pendukung dan mengoptimalkan dukungan,
diharapkan Rohis dapat lebih efektif dalam menjalankan misinya dan
mencapai tujuan pembinaan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal
secara maksimal.
B. Saran
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka
dengan ini menambahkan keterangan yang memuat saran-saran dari peneliti
yang diharapkan bisa bermanfaat bagi sekolah yang menjadi tempat
penelitian, terkhusus di MTs Ar-Rahman kaju dan tentunya bagi pihak-pihak
yang terkait, yakni sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah, diharapkan menyediakan fasilitas yang memadain sebagai
penunjang materi agar mempermudah pembelajaran dan
mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum.
2. Bagi organisasi Rohis, diharapkan mampu mengembangkan program
yang variatif dan menarik, serta memanfaatkan media sosial untuk
menjangkau lebih banyak siswa.
3. Bagi Pembina Rohis, diharapkan untuk menggunakan metode
pembelajaran yang interaktif dan menarik, serta meningkatkan
kesadaran anggota tentang pentingnya kearifan lokal.
4. Bagi ketua Rohis dan anggota Rohis, diharapkan untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan, meningkatkan pemahaman tentang Barzanji, dan
membangun solidaritas di antara anggota

STAR20250149

149/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia