Skripsi ini membahas tentang Pemanfaatan Sistem Otomasi Perpustakaan terhadap
Efisiensi Pengelolaan Perpustakaan di SMP Negeri 2 Awangpone. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan sistem otomasi terhadap
efisiensi pengelolaan perpustakaan di SMP Negeri 2 Awangpone. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Penelitian ini menggunakan
pendekatan sosiologis dan manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Pemanfaatan sistem otomasi perpustakaan di SMP Negeri 2 Awangpone telah
digunakan secara efektif untuk mendukung untuk mendukung pengembangan
koleksi, katalogisasi, dan sirkulasi. Pengguna, terutama siswa dan guru, dapat
dengan mudah mengakses informasi buku melalui komputer berdasarkan judul,
penulis, atau kata kunci. Sistem ini juga mempermudah penyesuaian koleksi dengan
kurikulum. Dalam katalogisasi, seluruh koleksi dicatat secara terintegrasi, disertai
informasi bibliografis dan barcode, sehingga pencarian lebih cepat dan akurat. Data
katalog diperbarui secara berkala. Dalam sirkulasi, sistem mencatat transaksi
peminjaman dan pengembalian buku secara digital, serta menyusun laporan
bulanan.2) Sistem otomasi meningkatkan efisiensi pengelolaan perpustakaan di
SMP Negeri 2 Awangpone, mulai dari pembaruan koleksi berdasarkan kebutuhan
dan anggaran, hingga pemantauan koleksi secara digital. Peran staf yang kompeten
dalam penggunaan sistem turut mendukung operasional perpustakaan. Meskipun
perangkat belum diperbarui, sistem masih berjalan optimal. Evaluasi dilakukan
melalui laporan tahunan otomatis yang menjadi dasar pengembangan koleksi,
fasilitas, dan anggaran perpustakaan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian yang telah diuraikan di bab sebelumnya
yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Awangpone, maka peneliti
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem otomasi perpustakaan telah dimanfaatkan secara efektif dalam
menunjang berbagai aspek layanan perpustakaan, mulai dari pengembangan
koleksi, katalogisasi, hingga sirkulasi. Dalam hal pengembangan koleksi,
sistem otomasi mempermudah pemanfaatan koleksi oleh pengguna,
terutama siswa dan guru, karena mereka dapat dengan mudah mencari
informasi buku melalui komputer berdasarkan judul, penulis, atau kata
kunci. Selain itu, perpustakaan juga menggunakan sistem otomasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan koleksi berdasarkan kurikulum, sehingga
koleksi buku yang tersedia dapat mendukung proses belajar-mengajar
secara optimal. Pada aspek katalogisasi, sistem otomasi membantu mencatat
seluruh koleksi secara manual ke dalam sistem yang terintegrasi, termasuk
pencatatan informasi bibliografis dan pencetakan barcode. Ini
memungkinkan pencarian koleksi menjadi lebih cepat dan akurat. Proses
verifikasi dan pembaruan data katalog juga dilakukan secara berkala agar
data sesuai dengan kondisi fisik buku yang sebenarnya. Dalam layanan
sirkulasi, sistem otomasi mempermudah proses pencatatan transaksi
peminjaman dan pengembalian buku secara digital, menetapkan batas
waktu peminjaman berdasarkan jenis buku (fiksi dan non-fiksi), serta
menyusun laporan bulanan tentang jumlah transaksi dan buku yang paling
banyak diminati.
2. Pemanfaatan sistem otomasi telah berkontribusi besar terhadap efisiensi
pengelolaan perpustakaan. Dari sisi pengelolaan koleksi, perpustakaan
secara rutin memperbarui dan merawat koleksi agar tetap relevan dan dalam
kondisi baik. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan
ketersediaan anggaran, yang juga didukung oleh sistem otomasi untuk
pencatatan dan pemantauan koleksi. Dari aspek sumber daya manusia,
keberadaan staf perpustakaan yang kompeten, ramah, dan terlatih dalam
penggunaan sistem otomasi sangat membantu keberhasilan implementasi
sistem ini. Pelatihan yang pernah diikuti staf, khususnya terkait sistem
otomasi, menunjukkan komitmen terhadap pengembangan profesionalisme
dalam layanan perpustakaan berbasis teknologi. Dalam hal pengelolaan
teknologi informasi, meskipun perangkat keras dan lunak belum diperbarui
ke versi terbaru, sistem otomasi yang digunakan masih mampu mendukung
operasional perpustakaan secara optimal. Rencana pembaruan perangkat
juga menunjukkan adanya kesadaran untuk menjaga keberlangsungan
sistem. Sementara itu, aspek evaluasi dan pengawasan dilakukan melalui
penyusunan laporan tahunan secara otomatis menggunakan sistem, yang
kemudian dilaporkan kepada kepala sekolah dan pihak terkait. Laporan ini
menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan perpustakaan ke depan,
baik dari segi koleksi, fasilitas, maupun anggaran.
B. Saran
1. Meskipun sistem otomasi yang digunakan saat ini masih berfungsi dengan
baik, pihak sekolah dan pengelola perpustakaan disarankan untuk secara
berkala melakukan pembaruan perangkat keras seperti komputer dan
perangkat lunak sistem otomasi.
2. Hendaknya staf perpustakaan perlu terus diberikan pelatihan secara berkala
dalam pengelolaan perpustakaan.
3. Hendaknya perpustakaan perlu melakukan evaluasi rutin terhadap layanan
yang diberikan, baik dari sisi penggunaan sistem otomasi maupun kepuasan
pengguna.

STAR20250166

166/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia