Implementasi Model Bimbingan Konseling Person Centered Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di UPT SMP Negeri 1 Awangpone
Rifka Nur Musyafira/862312021002 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang bagaimana Implementasi Model Bimbingan
Konseling Person Centered dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di UPT
SMP Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Implementasi Model Bimbingan Konseling Person Centered dalam menghadapi
kurangnya kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian Kualitatif, dengan
menggunakan Penelitian Lapangan (Field Research). Data yang diperoleh adalah
bersumber dari Data Primer yang merupakan guru Bimbingan dan Konseling
(BK), dan Siswa SMP Negeri 1 Awangpone, dan Data sekunder diperoleh dari
buku, jurnal, catatan guru bimbingan dan konseling (BK) dan skripsi terdahulu
yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil penelitian diperoleh Pertama,
Implementasi Bimbingan Konseling Person Centered di UPT SMP Negeri 1
Awangpone yang terdiri dari aspek hubungan terapeutik, fokus pada pengalaman
klien, proses diri, peran konselor, dan teknik- teknik konseling. telah membuat
siswa dapat meningkatkan kepercayaan dirinya hal itu terlihat dari cara guru
bimbingan dan konseling (BK) memberikan kebebasan yang lebih kepada siswa
agar dapat bertanggung jawab dalam memecahkan masalahnya sendiri yang
tengah dihadapi. Kedua, Kepercayaan diri siswa yang ada di UPT SMP Negeri 1
Awangpone dapat dilihat dari adanya siswa yang berpandangan positif terhadap
diri sendiri, mempunyai sifat saling membantu, merasa bahwa mempunyai
kemampuan yang lebih baik daripada siswa yang lain, dapat memecahkan
masalah yang dihadapi, dapat memberikan pandangan terhadap peristiwa yang
marak terjadi, dapat bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan, dan
tidak mudah terpengaruh dengan orang lain. Selain siswa yang mempunyai sikap
tersebut, terdapat juga siswa yang selalu ikut- ikutan dengan teman, dan adanya
rasa takut dengan senior karena sering mendapat perundungan (Bullying).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas, maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilaksanakan, yaitu:
1. Implementasi Bimbingan Konseling Person Centered di UPT SMP Negeri 1
Awangpone yang terdiri dari aspek hubungan terapeutik, fokus pada
pengalaman klien, proses diri, peran konselor, dan teknik- teknik konseling.
telah membuat siswa dapat meningkatkan kepercayaan dirinya hal itu terlihat
dari cara guru bimbingan dan konseling (BK) memberikan kebebasan yang
lebih kepada siswa agar dapat bertanggung jawab dalam memecahkan
masalahnya sendiri yang tengah dihadapi, sehingga siswa dapat
mengembangkan kompetensi, keterampilan, dan kemampuan akademik yang
ada dalam dirinya.
2. Siswa yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone Kepercayaan diri siswa
yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone dapat dilihat dari adanya siswa
yang berpandangan positif terhadap diri sendiri, mempunyai sifat saling
membantu, merasa bahwa mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada
siswa yang lain, dapat memecahkan masalah yang dihadapi, dapat
memberikan pandangan terhadap peristiwa yang marak terjadi, dapat
bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan, dan tidak mudah
terpengaruh dengan orang lain. Selain siswa yang mempunyai sikap tersebut,
terdapat juga siswa yang selalu ikut- ikutan dengan teman, dan adanya rasa
takut dengan senior karena sering mendapat perundungan (Bullying).
B. Saran
Melihat pentingnya kepercayaan diri siswa dalam proses
pembelajaran, maka peneliti menyantumkan saran sebagai berikut:
1. Bagi Penulis dan Pendidik
Diharapkan agar guru bimbingan dan konseling (BK) jangan hanya
berfokus menangani siswa yang mempunyai masalah dengan kedisiplinan
dan moralnya, tetapi juga harus memperhatikan siswa yang kurang percaya
diri agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan
kualitas lulusan. Dan untuk guru mata pelajaran agar kiranya lebih
memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang kurang percaya diri
agar siswa tersebut mempunyai motivasi untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya dan lebih aktif kembali dalam belajar.
2. Bagi Orang Tua Siswa
Diharapkan orang tua agar senantiasa bekerja sama dengan para guru
yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone, untuk mencegah siswa bergaul
dengan lingkungan yang tidak baik, dan selalu membimbing anaknya agar
dapat selalu dapat memecahkan masalahnya.
3. Bagi Siswa
Diharapkan siswa untuk pandai memilih lingkungan teman sebaya
yang sehat, dan diharapkan jika merasa kurang percaya diri dalam proses
pembelajaran maka jangan malu untuk bertanya dan jangan hiraukan
pendapat dari orang lain.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan
lokasi penelitian, karena setiap lokasi penelitian itu memiliki suasana yang
berbeda- beda.
Konseling Person Centered dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di UPT
SMP Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Implementasi Model Bimbingan Konseling Person Centered dalam menghadapi
kurangnya kepercayaan diri siswa pada saat proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan Jenis Penelitian Kualitatif, dengan
menggunakan Penelitian Lapangan (Field Research). Data yang diperoleh adalah
bersumber dari Data Primer yang merupakan guru Bimbingan dan Konseling
(BK), dan Siswa SMP Negeri 1 Awangpone, dan Data sekunder diperoleh dari
buku, jurnal, catatan guru bimbingan dan konseling (BK) dan skripsi terdahulu
yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil penelitian diperoleh Pertama,
Implementasi Bimbingan Konseling Person Centered di UPT SMP Negeri 1
Awangpone yang terdiri dari aspek hubungan terapeutik, fokus pada pengalaman
klien, proses diri, peran konselor, dan teknik- teknik konseling. telah membuat
siswa dapat meningkatkan kepercayaan dirinya hal itu terlihat dari cara guru
bimbingan dan konseling (BK) memberikan kebebasan yang lebih kepada siswa
agar dapat bertanggung jawab dalam memecahkan masalahnya sendiri yang
tengah dihadapi. Kedua, Kepercayaan diri siswa yang ada di UPT SMP Negeri 1
Awangpone dapat dilihat dari adanya siswa yang berpandangan positif terhadap
diri sendiri, mempunyai sifat saling membantu, merasa bahwa mempunyai
kemampuan yang lebih baik daripada siswa yang lain, dapat memecahkan
masalah yang dihadapi, dapat memberikan pandangan terhadap peristiwa yang
marak terjadi, dapat bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan, dan
tidak mudah terpengaruh dengan orang lain. Selain siswa yang mempunyai sikap
tersebut, terdapat juga siswa yang selalu ikut- ikutan dengan teman, dan adanya
rasa takut dengan senior karena sering mendapat perundungan (Bullying).
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas, maka penulis dapat mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilaksanakan, yaitu:
1. Implementasi Bimbingan Konseling Person Centered di UPT SMP Negeri 1
Awangpone yang terdiri dari aspek hubungan terapeutik, fokus pada
pengalaman klien, proses diri, peran konselor, dan teknik- teknik konseling.
telah membuat siswa dapat meningkatkan kepercayaan dirinya hal itu terlihat
dari cara guru bimbingan dan konseling (BK) memberikan kebebasan yang
lebih kepada siswa agar dapat bertanggung jawab dalam memecahkan
masalahnya sendiri yang tengah dihadapi, sehingga siswa dapat
mengembangkan kompetensi, keterampilan, dan kemampuan akademik yang
ada dalam dirinya.
2. Siswa yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone Kepercayaan diri siswa
yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone dapat dilihat dari adanya siswa
yang berpandangan positif terhadap diri sendiri, mempunyai sifat saling
membantu, merasa bahwa mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada
siswa yang lain, dapat memecahkan masalah yang dihadapi, dapat
memberikan pandangan terhadap peristiwa yang marak terjadi, dapat
bertanggung jawab atas amanah yang telah diberikan, dan tidak mudah
terpengaruh dengan orang lain. Selain siswa yang mempunyai sikap tersebut,
terdapat juga siswa yang selalu ikut- ikutan dengan teman, dan adanya rasa
takut dengan senior karena sering mendapat perundungan (Bullying).
B. Saran
Melihat pentingnya kepercayaan diri siswa dalam proses
pembelajaran, maka peneliti menyantumkan saran sebagai berikut:
1. Bagi Penulis dan Pendidik
Diharapkan agar guru bimbingan dan konseling (BK) jangan hanya
berfokus menangani siswa yang mempunyai masalah dengan kedisiplinan
dan moralnya, tetapi juga harus memperhatikan siswa yang kurang percaya
diri agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan
kualitas lulusan. Dan untuk guru mata pelajaran agar kiranya lebih
memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang kurang percaya diri
agar siswa tersebut mempunyai motivasi untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya dan lebih aktif kembali dalam belajar.
2. Bagi Orang Tua Siswa
Diharapkan orang tua agar senantiasa bekerja sama dengan para guru
yang ada di UPT SMP Negeri 1 Awangpone, untuk mencegah siswa bergaul
dengan lingkungan yang tidak baik, dan selalu membimbing anaknya agar
dapat selalu dapat memecahkan masalahnya.
3. Bagi Siswa
Diharapkan siswa untuk pandai memilih lingkungan teman sebaya
yang sehat, dan diharapkan jika merasa kurang percaya diri dalam proses
pembelajaran maka jangan malu untuk bertanya dan jangan hiraukan
pendapat dari orang lain.
4. Untuk Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih memperhatikan
lokasi penelitian, karena setiap lokasi penelitian itu memiliki suasana yang
berbeda- beda.
Ketersediaan
| STAR20250125 | 125/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
125/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
