Strategi Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Lulusan di SMKN 2 Bone
Vega Adelia/862312021004 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Strategi Formulasi Kebijakan Kepala Sekolah
dalam Peningkatan Kualitas Lulusan di SMKN 2 Bone. Penelitian ini bertujuan
untuk 1) mengetahui proses formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2 Bone,
2) mengetahui implementasi kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas
lulusan di SMKN 2 Bone. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan
yang bersifat kualitatif dengan pendekatan manajemen dan sosiologi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi
yang diambil dari sumber data primer yaitu kepala sekolah, wakasek bidang
kurikulum, guru produktif, alumni, dan sumber data sekunder. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) Strategi formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2
Bone dilakukan melalui lima tahapan sistematis: identifikasi masalah, penyusunan
agenda, perumusan kebijakan dengan program Teaching Factory, legitimasi
melalui forum resmi, dan implementasi dengan pendekatan team teaching.
Evaluasi menunjukkan dampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran
dan kesiapan kerja lulusan. 2) Implementasi kebijakan kepala sekolah dalam
peningkatan kualitas lulusan dalam tiga aspek utama: prestasi akademik melalui
peningkatan nilai ujian sekolah, kompetensi non-akademik melalui
pengembangan keterampilan komunikasi, serta penyerapan lulusan melalui
pemetaan Tracer Study, grup alumni, dan Job Fair yang mempertemukan lulusan
dengan dunia industri
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2 Bone
menunjukkan pendekatan yang sistematis dan komprehensif melalui lima
tahapan utama. Diawali dengan identifikasi masalah yang fokus pada
peningkatan keterserapan lulusan di dunia kerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas lulusan, dilanjutkan dengan penyusunan agenda
yang memprioritaskan masalah berdasarkan urgensi dan keterbukaan
dalam proses pengambilan keputusan. Pada tahap perumusan kebijakan,
Teaching Factory yang terintegrasi dengan unit produksi sekolah
menjadi program unggulan yang dikembangkan melalui kolaborasi aktif
antara pihak sekolah dan mitra industri. Kebijakan ini kemudian
memperoleh legitimasi melalui persetujuan formal dalam forum resmi
dan diimplementasikan dengan dukungan sumber daya yang memadai
serta penerapan kurikulum industri dengan pendekatan team teaching.
Evaluasi menunjukkan bahwa kebijakan tersebut berdampak positif pada
peningkatan kualitas pembelajaran dan kesiapan kerja lulusan, meskipun
masih terdapat tantangan dalam optimalisasi strategi pembelajaran yang
diatasi melalui pengembangan komunitas belajar dan evaluasi
berkelanjutan berbasis data.
2. Implementasi kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas
lulusan di SMKN 2 Bone mendorong perkembangan dalam tiga aspek
utama: prestasi akademik, kompetensi non-akademik, dan penyerapan
90
91
lulusan. Pada aspek akademik, terjadi peningkatan signifikan pada nilai
rata-rata ujian sekolah, serta pencapaian standar kompetensi lulusan yang
mencakup dimensi sikap, kompetensi, dan karakter. Dalam hal
kompetensi non-akademik, sekolah mengembangkan keterampilan
komunikasi dan kerja sama melalui presentasi hasil PKL dalam format
seminar, serta mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler melalui sistem full day school dengan alokasi khusus hari
Sabtu untuk pengembangan diri. Sementara untuk penyerapan lulusan,
SMKN 2 Bone mengimplementasikan sistem tracer study, membentuk
grup alumni, dan menyelenggarakan Job Fair melalui Pusat Kerja
Khusus (PKK) yang secara efektif mempertemukan lulusan dengan
industri, serta menekankan pembentukan kesiapan kerja dan sikap
profesional melalui kolaborasi dengan mitra industri yang memberikan
pemahaman autentik tentang budaya kerja.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan kesimpulan di atas, maka penulis
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk harapan yang ingin dicapai sekaligus bentuk
kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah SMKN 2 Bone diharapkan agar kepala sekolah terus
mengembangkan dan memperkuat strategi kebijakan yang telah
dirancang, khususnya dalam pelaksanaan Teaching Factory yang
menjadi program unggulan. Perlu dilakukan penguatan kerja sama
dengan dunia industri secara lebih luas dan berkelanjutan, baik dalam
bentuk program magang, pelatihan industri, maupun penyelarasan
kurikulum. Selain itu, kepala sekolah perlu memperkuat sistem evaluasi
internal agar pelaksanaan kebijakan dapat terpantau secara berkala dan
ditindaklanjuti dengan kebijakan korektif bila diperlukan.
2. Bagi Wakasek bidang kurikulum SMKN 2 Bone disarankan peninjauan
kurikulum agar selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus
berkembang. Penyusunan kurikulum sebaiknya melibatkan masukan dari
mitra industri dan alumni untuk menjamin keterkaitan antara materi
pembelajaran dan kompetensi kerja. Selain itu, penting untuk
mengintegrasikan penguatan soft skills seperti komunikasi,
kepemimpinan, dan kerja sama tim dalam setiap proses pembelajaran,
sebagai bekal penting bagi lulusan untuk bersaing di dunia kerja.
3. Bagi guru SMKN 2 Bone, guru sebagai ujung tombak dalam
implementasi kebijakan pendidikan diharapkan terus meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesionalnya. Guru sebaiknya aktif
mengikuti pelatihan, workshop, atau sertifikasi yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi industri. Dalam proses pembelajaran,
disarankan menggunakan pendekatan yang lebih kontekstual dan
interaktif, agar siswa mampu memahami materi secara aplikatif.
Penanaman nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan etika kerja juga perlu
ditekankan sebagai bagian dari pembentukan karakter lulusan yang
unggul.
dalam Peningkatan Kualitas Lulusan di SMKN 2 Bone. Penelitian ini bertujuan
untuk 1) mengetahui proses formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2 Bone,
2) mengetahui implementasi kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas
lulusan di SMKN 2 Bone. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan
yang bersifat kualitatif dengan pendekatan manajemen dan sosiologi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi
yang diambil dari sumber data primer yaitu kepala sekolah, wakasek bidang
kurikulum, guru produktif, alumni, dan sumber data sekunder. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) Strategi formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2
Bone dilakukan melalui lima tahapan sistematis: identifikasi masalah, penyusunan
agenda, perumusan kebijakan dengan program Teaching Factory, legitimasi
melalui forum resmi, dan implementasi dengan pendekatan team teaching.
Evaluasi menunjukkan dampak positif pada peningkatan kualitas pembelajaran
dan kesiapan kerja lulusan. 2) Implementasi kebijakan kepala sekolah dalam
peningkatan kualitas lulusan dalam tiga aspek utama: prestasi akademik melalui
peningkatan nilai ujian sekolah, kompetensi non-akademik melalui
pengembangan keterampilan komunikasi, serta penyerapan lulusan melalui
pemetaan Tracer Study, grup alumni, dan Job Fair yang mempertemukan lulusan
dengan dunia industri
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi formulasi kebijakan kepala sekolah di SMKN 2 Bone
menunjukkan pendekatan yang sistematis dan komprehensif melalui lima
tahapan utama. Diawali dengan identifikasi masalah yang fokus pada
peningkatan keterserapan lulusan di dunia kerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas lulusan, dilanjutkan dengan penyusunan agenda
yang memprioritaskan masalah berdasarkan urgensi dan keterbukaan
dalam proses pengambilan keputusan. Pada tahap perumusan kebijakan,
Teaching Factory yang terintegrasi dengan unit produksi sekolah
menjadi program unggulan yang dikembangkan melalui kolaborasi aktif
antara pihak sekolah dan mitra industri. Kebijakan ini kemudian
memperoleh legitimasi melalui persetujuan formal dalam forum resmi
dan diimplementasikan dengan dukungan sumber daya yang memadai
serta penerapan kurikulum industri dengan pendekatan team teaching.
Evaluasi menunjukkan bahwa kebijakan tersebut berdampak positif pada
peningkatan kualitas pembelajaran dan kesiapan kerja lulusan, meskipun
masih terdapat tantangan dalam optimalisasi strategi pembelajaran yang
diatasi melalui pengembangan komunitas belajar dan evaluasi
berkelanjutan berbasis data.
2. Implementasi kebijakan kepala sekolah dalam peningkatan kualitas
lulusan di SMKN 2 Bone mendorong perkembangan dalam tiga aspek
utama: prestasi akademik, kompetensi non-akademik, dan penyerapan
90
91
lulusan. Pada aspek akademik, terjadi peningkatan signifikan pada nilai
rata-rata ujian sekolah, serta pencapaian standar kompetensi lulusan yang
mencakup dimensi sikap, kompetensi, dan karakter. Dalam hal
kompetensi non-akademik, sekolah mengembangkan keterampilan
komunikasi dan kerja sama melalui presentasi hasil PKL dalam format
seminar, serta mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler melalui sistem full day school dengan alokasi khusus hari
Sabtu untuk pengembangan diri. Sementara untuk penyerapan lulusan,
SMKN 2 Bone mengimplementasikan sistem tracer study, membentuk
grup alumni, dan menyelenggarakan Job Fair melalui Pusat Kerja
Khusus (PKK) yang secara efektif mempertemukan lulusan dengan
industri, serta menekankan pembentukan kesiapan kerja dan sikap
profesional melalui kolaborasi dengan mitra industri yang memberikan
pemahaman autentik tentang budaya kerja.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan kesimpulan di atas, maka penulis
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk harapan yang ingin dicapai sekaligus bentuk
kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah SMKN 2 Bone diharapkan agar kepala sekolah terus
mengembangkan dan memperkuat strategi kebijakan yang telah
dirancang, khususnya dalam pelaksanaan Teaching Factory yang
menjadi program unggulan. Perlu dilakukan penguatan kerja sama
dengan dunia industri secara lebih luas dan berkelanjutan, baik dalam
bentuk program magang, pelatihan industri, maupun penyelarasan
kurikulum. Selain itu, kepala sekolah perlu memperkuat sistem evaluasi
internal agar pelaksanaan kebijakan dapat terpantau secara berkala dan
ditindaklanjuti dengan kebijakan korektif bila diperlukan.
2. Bagi Wakasek bidang kurikulum SMKN 2 Bone disarankan peninjauan
kurikulum agar selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus
berkembang. Penyusunan kurikulum sebaiknya melibatkan masukan dari
mitra industri dan alumni untuk menjamin keterkaitan antara materi
pembelajaran dan kompetensi kerja. Selain itu, penting untuk
mengintegrasikan penguatan soft skills seperti komunikasi,
kepemimpinan, dan kerja sama tim dalam setiap proses pembelajaran,
sebagai bekal penting bagi lulusan untuk bersaing di dunia kerja.
3. Bagi guru SMKN 2 Bone, guru sebagai ujung tombak dalam
implementasi kebijakan pendidikan diharapkan terus meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesionalnya. Guru sebaiknya aktif
mengikuti pelatihan, workshop, atau sertifikasi yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi industri. Dalam proses pembelajaran,
disarankan menggunakan pendekatan yang lebih kontekstual dan
interaktif, agar siswa mampu memahami materi secara aplikatif.
Penanaman nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan etika kerja juga perlu
ditekankan sebagai bagian dari pembentukan karakter lulusan yang
unggul.
Ketersediaan
| STAR20250129 | 129/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
129/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
