Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Untuk Mendukung Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 1 Awangpone
Zulfadilah/862312021062 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi optimalisasi
pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah untuk mendukung kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen dan sosiologi.
Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, Strategi optimalisasi
pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Awangpone,
telah diterapkan dengan cukup baik yaitu melalui tahap; perencanaan, penerimaan,
penggunaan, evaluasi, serta pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, Kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone berjalan dengan cukup baik, dengan
adanya berbagai kegiatan seperti Pramuka, PMR, Rohis Dan UKS. Namun, masih
terdapat kendala dalam bentuk keterbatasan pendanaan dan fasilitas pendukung
yang berdampak pada pelaksanaan beberapa kegiatan yang belum sepenuhnya
optimal . Ketiga, Strategi optimalisasi pemanfaatan dana BOS dalam mendukung
kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone, yaitu dilakukan melalui
efisiensi anggaran dengan memastikan setiap pengeluaran benar-benar
mendukung kegiatan ekstrakurikuler, pencarian sumber dana alternatif seperti
sponsor atau donasi dari pihak eksternal, peningkatan kapasitas pembina
ekstrakurikuler agar dapat mengelola program ekstrakurikuler dengan baik, serta
pelaporan keuangan yang transparan. Upaya-upaya tersebut menunjukkan bahwa
sekolah telah berusaha maksimal dalam mendukung keberlangsungan kegiatan
ekstrakurikuler, meskipun masih diperlukan penguatan lebih lanjut dalam aspek
pendanaan dan sarana prasarana. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain dalam merancang strategi pendanaan
yang inklusif terhadap kegiatan ekstrakurikuler guna mendukung penguatan
karakter siswa.
A. Kesimpulan
1. Strategi optimalisasi pemanfaatan dana BOS di SMP Negeri 1
Awangpone telah diterapkan dengan cukup baik melalui tahapan
perencanaan partsipatif, penggunaan dana yang sesuai dengan prioritas
sekolah, evaluasi berkala, serta pelaporan dan pertanggung jawaban yang
transparan.
2. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone berjalan dengan
cukup baik, dengan adanya berbagai kegiatan seperti Pramuka, PMR,
Rohis Dan UKS. Namun, masih terdapat kendala dalam bentuk
keterbatasan pendanaan dan fasilitas pendukung, yang berdampak pada
pelaksanaan beberapa kegiatan yang belum sepenuhnya optimal.
3. Untuk mengatasi Kendala tersebut, strategi optimalisasi pemanfaatan
dana BOS dalam mendukung kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1
Awangpone, yaitu dilakukan melalui efisiensi anggaran dengan
memastikan setiap pengeluaran benar-benar mendukung kegiatan
ekstrakurikuler, pencarian sumber dana alternatif seperti sponsor atau
donasi dari pihak eksternal, peningkatan kapasitas pembina
ekstrakurikuler agar dapat mengelola program ekstrakurikuler dengan
baik, serta pelaporan keuangan yang transparan. Upaya-upaya tersebut
menunjukkan bahwa sekolah telah berusaha maksimal dalam mendukung
keberlangsungan kegiatan ekstrakurikuler, meskipun masih diperlukan
penguatan lebih lanjut dalam aspek pendanaan dan sarana prasarana.
B. Saran
1. Sekolah perlu lebih aktif dalam mencari sumber pendanaan tambahan
agar dapat memenuhi kebutuhan ekstrakurikuler yang masih kurang,
seperti fasilitas dan sarana pendukung.
2. Diharapkan adanya peningkatan fasilitas ekstrakurikuler melalui
pengadaan alat-alat yang lebih lengkap serta perbaikan sarana yang sudah
ada agar lebih memadai.
3. Sekolah sebaiknya melakukan evaluasi secara rutin terhadap efektivitas
penggunaan dana BOS untuk ekstrakurikuler guna memastikan bahwa
setiap dana yang digunakan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan
siswa di luar kegiatan akademik.
4. Pembina ekstrakurikuler perlu diberikan pelatihan atau workshop agar
lebih profesional dalam mengelola dan mengembangkan program
kegiatan agar mereka tidak hanya menjadi pelatih dibidangnya, tetapi
juga mampu menyusun perencanaan anggaran sederhana yang efisien
dan efektif.
5. Pihak sekolah diharapkan lebih aktif melibatkan guru dan siswa dalam
penyusunan program ekstrakurikuler serta pengelolaan dana agar lebih
sesuai dengan kebutuhan mereka.
pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah untuk mendukung kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen dan sosiologi.
Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Selanjutnya, menggunakan teknik analisis data berupa reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, Strategi optimalisasi
pemanfaatan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Awangpone,
telah diterapkan dengan cukup baik yaitu melalui tahap; perencanaan, penerimaan,
penggunaan, evaluasi, serta pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, Kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone berjalan dengan cukup baik, dengan
adanya berbagai kegiatan seperti Pramuka, PMR, Rohis Dan UKS. Namun, masih
terdapat kendala dalam bentuk keterbatasan pendanaan dan fasilitas pendukung
yang berdampak pada pelaksanaan beberapa kegiatan yang belum sepenuhnya
optimal . Ketiga, Strategi optimalisasi pemanfaatan dana BOS dalam mendukung
kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone, yaitu dilakukan melalui
efisiensi anggaran dengan memastikan setiap pengeluaran benar-benar
mendukung kegiatan ekstrakurikuler, pencarian sumber dana alternatif seperti
sponsor atau donasi dari pihak eksternal, peningkatan kapasitas pembina
ekstrakurikuler agar dapat mengelola program ekstrakurikuler dengan baik, serta
pelaporan keuangan yang transparan. Upaya-upaya tersebut menunjukkan bahwa
sekolah telah berusaha maksimal dalam mendukung keberlangsungan kegiatan
ekstrakurikuler, meskipun masih diperlukan penguatan lebih lanjut dalam aspek
pendanaan dan sarana prasarana. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain dalam merancang strategi pendanaan
yang inklusif terhadap kegiatan ekstrakurikuler guna mendukung penguatan
karakter siswa.
A. Kesimpulan
1. Strategi optimalisasi pemanfaatan dana BOS di SMP Negeri 1
Awangpone telah diterapkan dengan cukup baik melalui tahapan
perencanaan partsipatif, penggunaan dana yang sesuai dengan prioritas
sekolah, evaluasi berkala, serta pelaporan dan pertanggung jawaban yang
transparan.
2. Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Awangpone berjalan dengan
cukup baik, dengan adanya berbagai kegiatan seperti Pramuka, PMR,
Rohis Dan UKS. Namun, masih terdapat kendala dalam bentuk
keterbatasan pendanaan dan fasilitas pendukung, yang berdampak pada
pelaksanaan beberapa kegiatan yang belum sepenuhnya optimal.
3. Untuk mengatasi Kendala tersebut, strategi optimalisasi pemanfaatan
dana BOS dalam mendukung kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1
Awangpone, yaitu dilakukan melalui efisiensi anggaran dengan
memastikan setiap pengeluaran benar-benar mendukung kegiatan
ekstrakurikuler, pencarian sumber dana alternatif seperti sponsor atau
donasi dari pihak eksternal, peningkatan kapasitas pembina
ekstrakurikuler agar dapat mengelola program ekstrakurikuler dengan
baik, serta pelaporan keuangan yang transparan. Upaya-upaya tersebut
menunjukkan bahwa sekolah telah berusaha maksimal dalam mendukung
keberlangsungan kegiatan ekstrakurikuler, meskipun masih diperlukan
penguatan lebih lanjut dalam aspek pendanaan dan sarana prasarana.
B. Saran
1. Sekolah perlu lebih aktif dalam mencari sumber pendanaan tambahan
agar dapat memenuhi kebutuhan ekstrakurikuler yang masih kurang,
seperti fasilitas dan sarana pendukung.
2. Diharapkan adanya peningkatan fasilitas ekstrakurikuler melalui
pengadaan alat-alat yang lebih lengkap serta perbaikan sarana yang sudah
ada agar lebih memadai.
3. Sekolah sebaiknya melakukan evaluasi secara rutin terhadap efektivitas
penggunaan dana BOS untuk ekstrakurikuler guna memastikan bahwa
setiap dana yang digunakan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan
siswa di luar kegiatan akademik.
4. Pembina ekstrakurikuler perlu diberikan pelatihan atau workshop agar
lebih profesional dalam mengelola dan mengembangkan program
kegiatan agar mereka tidak hanya menjadi pelatih dibidangnya, tetapi
juga mampu menyusun perencanaan anggaran sederhana yang efisien
dan efektif.
5. Pihak sekolah diharapkan lebih aktif melibatkan guru dan siswa dalam
penyusunan program ekstrakurikuler serta pengelolaan dana agar lebih
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ketersediaan
| STAR20250056 | 56/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
56/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
