Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui “Implementasi Program Literasi
Al-Qur’an dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di SMA Negeri 14
Bone” Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan jenis
penelitian kualitatif. Dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan
manajemen dan pendekatan psikologi. Data dikumpulkan melalui, observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis melalui
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pada tahap perencanaan
program ini dirancang dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan
ketercapaian tujuan, yaitu membentuk karakter religius siswa melalui
pembisaaan membaca Al-Qur’an. Metode pelaksanaan yang dipilih adalah
membaca Al-Qur’an secara individu di kelas setiap hari serta secara berjamaah
di lapangan setiap Jumat. Dalam pelaksanaan program dijalankan secara rutin,
siswa membaca Al-Qur’an di kelas sebelum pelajaran dimulai serta membaca
bersama di lapangan pada hari Jumat. Namun, tantangan seperti kondisi cuaca
dan kurangnya konsentrasi siswa dalam kegiatan bersama masih menjadi
kendala. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan wali kelas untuk
memastikan keterlaksanaan program serta tingkat partisipasi siswa. Namun,
kurangnya sistem absensi dalam sesi literasi bersama pada hari Jumat menjadi
tantangan dalam memantau kehadiran siswa.Pada tahap evaluasi aspek yang
dinilai meliputi kelancaran membaca, pemahaman tajwid dan makna dari ayat
yang dibaca. Evaluasi ini membantu memastikan efektivitas program dalam
meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an serta pemahaman nilai-nilai
keislaman. Kedua, implementasi program literasi Al-Qur’an di SMA Negeri 14
Bone terbukti efektif dalam membentuk karakter religius siswa melalui
internalisasi nilai ilahiyah dan nilai insaniyah. Dari aspek nilai ilahiyah
pembisaaan membaca Al-Qur’an setiap pagi di kelas dan secara berjamaah pada
hari Jumat telah meningkatkan kesadaran spiritual siswa. Mereka menjadi lebih
disiplin dalam beribadah, memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an, serta
memiliki keimanan dan ketakwaan yang lebih kuat. Sementara itu, dari aspek
nilai insaniyah program ini mendorong siswa untuk membangun hubungan
sosial yang lebih harmonis, menumbuhkan sikap persaudaraan, empati,
husnuzan (berprasangka baik), rendah hati, dan tepat janji. Melalui kegiatan
membaca Al-Qur’an bersama, tercipta kebersamaan yang mempererat hubungan
antar siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penenlitian yang telah dilakukan mengenai
Implementasi program literasi Al-Qur’an dalam mementuk karakter religius
siswa di SMA Negeri 14 Bone, maka dapat disimpulkan:
1. Implementasi program Literasi Al-Qur’an di SMA Negeri 14 Bone terdiri
dari beberapa aspek strategi yakni mulai Pada tahap perencanaan program
ini dirancang dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan
ketercapaian tujuan, Metode pelaksanaan yang dipilih adalah membaca Al￾Qur’an secara individu di kelas setiap hari serta secara berjamaah di
lapangan setiap Jumat. Dalam pelaksanaan siswa membaca Al-Qur’an di
kelas sebelum pelajaran dimulai serta membaca bersama di lapangan pada
hari Jumat. Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan wali
kelas untuk memastikan keterlaksanaan program serta tingkat partisipasi
siswa. Pada tahap evaluasi aspek yang dinilai meliputi kelancaran
membaca, pemahaman tajwid dan juga makna dari ayat yang dibaca.
Secara keseluruhan, program literasi Al-Qur’an di SMA Negeri 14 Bone
memberikan dampak positif dalam membentuk karakter religius siswa.
Dengan perencanaan yang baik, pelaksanaan yang konsisten, pengawasan
yang ketat, serta evaluasi yang berkelanjutan, program ini menjadi strategi
efektif dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan meningkatkan kualitas
spiritual siswa.
2. Implementasi program literasi Al-Qur’an di SMA Negeri 14 Bone terbukti
efektif dalam membentuk karakter religius siswa melalui internalisasi nilai
ilahiyah dan nilai insaniyah. Dari aspek nilai ilahiyah pembisaaan
membaca Al-Qur’an setiap pagi di kelas dan secara berjamaah pada hari
Jumat telah meningkatkan kesadaran spiritual siswa. Sementara itu, dari
aspek nilai insaniyah program ini mendorong siswa untuk membangun
hubungan sosial yang lebih harmonis, menumbuhkan sikap persaudaraan,
empati, husnuzan (berprasangka baik), rendah hati, dan tepat janji. Dengan
demikian, program literasi Al-Qur’an tidak hanya meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam
membentuk karakter siswa yang religius, berakhlak mulia, serta memiliki
hubungan sosial yang lebih baik.
B. Saran
1. Sekolah perlu memperkuat sistem pengawasan terhadap pelaksanaan
program literasi Al-Qur’an dengan mencatat kehadiran siswa,
mengevaluasi keterampilan membaca Al-Qur’an, serta menilai
pemahaman siswa terhadap ayat-ayat yang dibaca.
2. Guru, terutama guru Pendidikan Agama Islam (PAI), diharapkan lebih
aktif dalam membimbing siswa agar mereka tidak hanya membaca AlQur’an tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.
3. Sekolah dapat bekerja sama dengan orang tua dalam mendukung
kebisaaan membaca Al-Qur’an di rumah, sehingga literasi Al-Qur’an tidak
hanya berlangsung di sekolah tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan
sehari-hari.

STAR20250073

73/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia