Metode Dakwah K.H Ahmad Dahlan Dalam Memajukan Organisasi Muhammadiyah DiIndonesia
Andhika Perdana/03 14 2019 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah K.H Ahmad
Dahlan dalam memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia, bagaimana
strategi yang dilakukan K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia, apa metode dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam
memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia.
Untuk memudahkan masalah tersebut diatas, digunakan metode penelitian
Library Research (kepustakaan), yaitu metode yang digunakan dengan jalan
menelaah beberapa literature yang berkaitan untuk dijadikan konsep atau teori dalam
pembahasan ini dan dilakukan dengan dua cara, yaitu: kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung.
Berdasarkan hasil penelitian, Startegi dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam
memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia memakai sumber pokok dari al-
Qur’an dan Hadits ditambah dengan hasil kupasan dari kitab-kitab yang telah dibaca,
kemudian diperbandingkan dan diambillah hukum yang paling sesuai dengan al-
Qur’an dan Hadits, bidang dakwah, yaitu merupakan salah satu bidang garapan yang
penting dalam perjuagan K.H Ahmad Dahlan dalam usaha menata kembali kehidupan
umat Islam di Yogyakarta di awal abad ke-20, adanya pembinaan mental spritual,
menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk
Yogyakarta, memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya, memajukan dan
menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama di Hindia Nederland, memajukan
dan menggembirakan kehidupan dengan cara hidup sepanjang kemauan agama
kepada anggota-anggotanya, K.H Ahmad Dahlan dalam bidang sosial
kemasyarakatan yaitu memberi pengertian dan kesadaran masyarakat akan kebenaran
dan keutamaan ajaran Islam, hal ini didasari oleh nafas keagamaan yang tercantum
dalam firman Allah di surah Al-Ma’un ayat 1-7, Kendala yang dihadapi K.H Ahmad
Dahlan dalam memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia adalah situasi
politik yang dimana memasuki tahun 1912 Yogyakarta dijadikan target pemerintahan
kolonial Belanda untuk dipatahkan kekuasaan Islamnya dan dijadikan medan
kristenisasi, situasi agama yang dimana kehidupan agama masyarakat Yogyakarta
tergolong jauh dari ajaran yang tertuang dalam Kitab suci al-Qur’an.
A. Simpulan
Setelah penulis mengemukakan uraian secara terperinci pada bab-bab
sebelumnya tentang metode K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia, maka adapun kesimpulan yang didapatkan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1. Startegi dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia memakai sumberpokok dari al-Qur’an dan
Hadits ditambah dengan hasil kupasan dari kitab-kitab yang telahdibaca,
kemudian diperbandingkan dan diambillah hukum yang paling sesuai
dengan al-Qur’an dan Hadits.
2. bidang dakwah, yaitu merupakan salah satu bidang garapan yang penting
dalam perjuagan K.H Ahmad Dahlan dalam usaha menata kembali
kehidupan umat Islam di Yogyakarta di awal abad ke-20, adanya
pembinaan mental spritual, menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi
Muhammad SAW kepada penduduk Yogyakarta, memajukan hal agama
kepada anggota-anggotanya, memajukan dan menggembirakan
pengajaran dan pelajaran agama di Hindia Nederland, memajukan dan
menggembirakan kehidupan dengan cara hidup sepanjang kemauan
agama kepada anggota-anggotanya.
3. Kendala yang dihadapi K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia adalah situasi politik yang dimana
memasuki tahun 1912 Yogyakarta dijadikan target pemerintahan kolonial
Belanda untuk dipatahkan kekuasaan Islamnya dan dijadikan medan
kristenisasi, situasi agama yang dimana kehidupan agama masyarakat
Yogyakarta tergolong jauh dari ajaran yang tertuang dalam Kitab suci al-
Qur’an. Masyarakat Yogyakarta dahulu lebih mengamalkan ajaran agama
Islam secara tradisional yang bersumber pada kitab-kitab karangan para
ulama, sosial budaya pada kenyataannya agama tidak dapat dipisahkan
dari kebudayaan. Karenaagama dapat tersampaikan pada manusia atas
dasar kebudayaan. Di Yogyakarta dapatkita lihat bagaimana budaya
lokalnya sangat dipengaruhi oleh beberapa unsur agama.Upacara saketan
misalnya, merupakan upacara untuk memperingati kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Selain itu juga kita kenal adanya upacara labuhan
yangmerupakan wujud penghormatan kepada dewa laut yang dibarengi
juga dengan mitosmasyarakat sekitar laut selatan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran-saran yang kiranya bisa diambil pelajaran bagi kita semua,
diantaranya:
1. Kepada pembaca kiranya melakukan penelitian serupa demi
megembangkan keilmuan kita dalam hal pola dakwah seorang tokoh
pembahraru Islam.
2. Sebagai seorang muslim kita harus dapat melestarikan dan menjaga apa-
apa saja yang telah diperjuangkan oleh tokoh pembaharu Islam di
Indonesia.
Dahlan dalam memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia, bagaimana
strategi yang dilakukan K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia, apa metode dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam
memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia.
Untuk memudahkan masalah tersebut diatas, digunakan metode penelitian
Library Research (kepustakaan), yaitu metode yang digunakan dengan jalan
menelaah beberapa literature yang berkaitan untuk dijadikan konsep atau teori dalam
pembahasan ini dan dilakukan dengan dua cara, yaitu: kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung.
Berdasarkan hasil penelitian, Startegi dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam
memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia memakai sumber pokok dari al-
Qur’an dan Hadits ditambah dengan hasil kupasan dari kitab-kitab yang telah dibaca,
kemudian diperbandingkan dan diambillah hukum yang paling sesuai dengan al-
Qur’an dan Hadits, bidang dakwah, yaitu merupakan salah satu bidang garapan yang
penting dalam perjuagan K.H Ahmad Dahlan dalam usaha menata kembali kehidupan
umat Islam di Yogyakarta di awal abad ke-20, adanya pembinaan mental spritual,
menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk
Yogyakarta, memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya, memajukan dan
menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama di Hindia Nederland, memajukan
dan menggembirakan kehidupan dengan cara hidup sepanjang kemauan agama
kepada anggota-anggotanya, K.H Ahmad Dahlan dalam bidang sosial
kemasyarakatan yaitu memberi pengertian dan kesadaran masyarakat akan kebenaran
dan keutamaan ajaran Islam, hal ini didasari oleh nafas keagamaan yang tercantum
dalam firman Allah di surah Al-Ma’un ayat 1-7, Kendala yang dihadapi K.H Ahmad
Dahlan dalam memajukan organisasi Muhammadiyah di Indonesia adalah situasi
politik yang dimana memasuki tahun 1912 Yogyakarta dijadikan target pemerintahan
kolonial Belanda untuk dipatahkan kekuasaan Islamnya dan dijadikan medan
kristenisasi, situasi agama yang dimana kehidupan agama masyarakat Yogyakarta
tergolong jauh dari ajaran yang tertuang dalam Kitab suci al-Qur’an.
A. Simpulan
Setelah penulis mengemukakan uraian secara terperinci pada bab-bab
sebelumnya tentang metode K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia, maka adapun kesimpulan yang didapatkan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1. Startegi dakwah K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia memakai sumberpokok dari al-Qur’an dan
Hadits ditambah dengan hasil kupasan dari kitab-kitab yang telahdibaca,
kemudian diperbandingkan dan diambillah hukum yang paling sesuai
dengan al-Qur’an dan Hadits.
2. bidang dakwah, yaitu merupakan salah satu bidang garapan yang penting
dalam perjuagan K.H Ahmad Dahlan dalam usaha menata kembali
kehidupan umat Islam di Yogyakarta di awal abad ke-20, adanya
pembinaan mental spritual, menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi
Muhammad SAW kepada penduduk Yogyakarta, memajukan hal agama
kepada anggota-anggotanya, memajukan dan menggembirakan
pengajaran dan pelajaran agama di Hindia Nederland, memajukan dan
menggembirakan kehidupan dengan cara hidup sepanjang kemauan
agama kepada anggota-anggotanya.
3. Kendala yang dihadapi K.H Ahmad Dahlan dalam memajukan organisasi
Muhammadiyah di Indonesia adalah situasi politik yang dimana
memasuki tahun 1912 Yogyakarta dijadikan target pemerintahan kolonial
Belanda untuk dipatahkan kekuasaan Islamnya dan dijadikan medan
kristenisasi, situasi agama yang dimana kehidupan agama masyarakat
Yogyakarta tergolong jauh dari ajaran yang tertuang dalam Kitab suci al-
Qur’an. Masyarakat Yogyakarta dahulu lebih mengamalkan ajaran agama
Islam secara tradisional yang bersumber pada kitab-kitab karangan para
ulama, sosial budaya pada kenyataannya agama tidak dapat dipisahkan
dari kebudayaan. Karenaagama dapat tersampaikan pada manusia atas
dasar kebudayaan. Di Yogyakarta dapatkita lihat bagaimana budaya
lokalnya sangat dipengaruhi oleh beberapa unsur agama.Upacara saketan
misalnya, merupakan upacara untuk memperingati kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Selain itu juga kita kenal adanya upacara labuhan
yangmerupakan wujud penghormatan kepada dewa laut yang dibarengi
juga dengan mitosmasyarakat sekitar laut selatan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran-saran yang kiranya bisa diambil pelajaran bagi kita semua,
diantaranya:
1. Kepada pembaca kiranya melakukan penelitian serupa demi
megembangkan keilmuan kita dalam hal pola dakwah seorang tokoh
pembahraru Islam.
2. Sebagai seorang muslim kita harus dapat melestarikan dan menjaga apa-
apa saja yang telah diperjuangkan oleh tokoh pembaharu Islam di
Indonesia.
Ketersediaan
| SFUD20200044 | 44/2020 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
44/2020
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2020
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
