Studi Deskriptif Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Membangun Karakter Religius dan Tanggung Jawab Siswa di SMA Negeri 2 Bone
Rasina/862312021003 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Studi Deskriptif Peran Guru Bimbingan
dan Konseling dalam Membangun Karakter Religius dan Tanggung Jawab Siswa
di SMA Negeri 2 Bone”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Bone; (2) Karakter
Religius dan Karakter Tanggung Jawab Siswa di SMA Negeri 2 Bone (3) Peran
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Membangun Karakter Religius dan
Tanggung Jawab Siswa di SMA Negeri 2 Bone. Adapun metode penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research) melalui pendekatan
manajemen dan sosiologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian datam dan simpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan
penting dalam membimbing siswa secara akademik, pribadi, dan sosial. Sebagai
pendidik, motivator, dan penasihat, guru BK membantu siswa mengatasi
permasalahan, membangun karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan
tanggung jawab. 2) Karakter religius siswa terbentuk melalui nilai-nilai siddiq
(jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas).
Guru BK membimbing siswa agar jujur, bertanggung jawab, berpikir kritis serta
memiliki kecerdasan spiritual dan emosional. Karakter tanggung jawab dibentuk
melalui bimbingan dalam pengambilan keputusan, pengelolaan emosi, dan
kedisiplinan. 3) Guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjalankan perannya
melalui layanan orientasi, informasi, dan konseling, baik individu maupun
kelompok. Kolaborasi dengan guru agama, orang tua, dan lingkungan sekolah
turut memperkuat pembinaan karakter melalui kegiatan keagamaan, sosial, dan
ekstrakurikuler.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini, maka
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan penting dalam membimbing
siswa secara akademik, pribadi, dan sosial. Sebagai pendidik, motivator, dan
penasihat, guru BK membantu siswa mengatasi permasalahan, membangun
karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Dengan
pendekatan yang tepat, guru BK mendorong kreativitas, membangun
kepercayaan diri, serta membimbing siswa dalam pengambilan keputusan.
Peran ini menjadikan guru BK sebagai pendukung utama dalam membentuk
generasi yang berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa
depan.
2. Karakter religius siswa terbentuk melalui nilai-nilai siddiq (jujur), amanah
(dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas). Guru BK
berperan dalam menanamkan nilai-nilai ini dengan membimbing siswa agar
jujur dalam ucapan dan perbuatan, bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan berpikir kritis. Melalui
pendekatan yang tepat, guru BK membantu siswa mengembangkan
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, sehingga mereka tidak
hanya berprestasi secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat,
tangguh, dan berakhlak mulia. Sedangkan karakter tanggung jawab siswa
mencakup aspek berpikir, perasaan, dan perilaku, yang semuanya berperan
dalam membentuk karakter mereka. Guru BK berperan dalam membimbing
siswa agar mampu mengambil keputusan bijak, mengelola emosi dengan
baik, serta bertindak secara disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu,
tanggung jawab moral juga diajarkan melalui cara menerima pujian dengan
rendah hati dan memahami hukuman sebagai proses pembelajaran. Dengan
bimbingan yang konsisten, siswa tidak hanya berkembang dalam hal
akademik tetapi juga menjadi individu yang matang, bijak, dan bertanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam
membentuk karakter religius dan tanggung jawab siswa melalui berbagai
layanan bimbingan. Dengan pendekatan seperti orientasi, informasi, dan
konseling individu maupun kelompok, siswa dibimbing untuk memahami
nilai-nilai agama serta menjalankan tanggung jawabnya dengan lebih baik.
Kolaborasi dengan guru agama, orang tua, dan lingkungan sekolah semakin
memperkuat pembinaan karakter siswa. Melalui kegiatan keagamaan,
layanan sosial, dan ekstrakurikuler, siswa tidak hanya berkembang secara
akademik tetapi juga menjadi pribadi yang lebih religius, disiplin, dan
bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Setelah peneliti mengemukakan kesimpulan di atas, maka peneliti
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebaiknya terus mengembangkan
pendekatan bimbingan yang lebih inovatif dan interaktif dalam membangun
karakter religius dan tanggung jawab siswa serta menambah personil guru
BK agar dapat lebih optimal dalam memberikan layanan konseling.
2. Sekolah dapat mengembangkan program konseling agar lebih terstruktur
dengan jadwal bimbingan yang rutin dan pendekatan yang lebih personal
bagi setiap siswa. Selain itu, evaluasi berkala terhadap efektivitas layanan
BK juga perlu dilakukan agar program yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan siswa.
dan Konseling dalam Membangun Karakter Religius dan Tanggung Jawab Siswa
di SMA Negeri 2 Bone”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Bone; (2) Karakter
Religius dan Karakter Tanggung Jawab Siswa di SMA Negeri 2 Bone (3) Peran
Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Membangun Karakter Religius dan
Tanggung Jawab Siswa di SMA Negeri 2 Bone. Adapun metode penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research) melalui pendekatan
manajemen dan sosiologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian datam dan simpulan dan verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan
penting dalam membimbing siswa secara akademik, pribadi, dan sosial. Sebagai
pendidik, motivator, dan penasihat, guru BK membantu siswa mengatasi
permasalahan, membangun karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan
tanggung jawab. 2) Karakter religius siswa terbentuk melalui nilai-nilai siddiq
(jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas).
Guru BK membimbing siswa agar jujur, bertanggung jawab, berpikir kritis serta
memiliki kecerdasan spiritual dan emosional. Karakter tanggung jawab dibentuk
melalui bimbingan dalam pengambilan keputusan, pengelolaan emosi, dan
kedisiplinan. 3) Guru Bimbingan dan Konseling (BK) menjalankan perannya
melalui layanan orientasi, informasi, dan konseling, baik individu maupun
kelompok. Kolaborasi dengan guru agama, orang tua, dan lingkungan sekolah
turut memperkuat pembinaan karakter melalui kegiatan keagamaan, sosial, dan
ekstrakurikuler.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini, maka
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) berperan penting dalam membimbing
siswa secara akademik, pribadi, dan sosial. Sebagai pendidik, motivator, dan
penasihat, guru BK membantu siswa mengatasi permasalahan, membangun
karakter, serta menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Dengan
pendekatan yang tepat, guru BK mendorong kreativitas, membangun
kepercayaan diri, serta membimbing siswa dalam pengambilan keputusan.
Peran ini menjadikan guru BK sebagai pendukung utama dalam membentuk
generasi yang berkarakter, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa
depan.
2. Karakter religius siswa terbentuk melalui nilai-nilai siddiq (jujur), amanah
(dapat dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas). Guru BK
berperan dalam menanamkan nilai-nilai ini dengan membimbing siswa agar
jujur dalam ucapan dan perbuatan, bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan berpikir kritis. Melalui
pendekatan yang tepat, guru BK membantu siswa mengembangkan
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, sehingga mereka tidak
hanya berprestasi secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat,
tangguh, dan berakhlak mulia. Sedangkan karakter tanggung jawab siswa
mencakup aspek berpikir, perasaan, dan perilaku, yang semuanya berperan
dalam membentuk karakter mereka. Guru BK berperan dalam membimbing
siswa agar mampu mengambil keputusan bijak, mengelola emosi dengan
baik, serta bertindak secara disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu,
tanggung jawab moral juga diajarkan melalui cara menerima pujian dengan
rendah hati dan memahami hukuman sebagai proses pembelajaran. Dengan
bimbingan yang konsisten, siswa tidak hanya berkembang dalam hal
akademik tetapi juga menjadi individu yang matang, bijak, dan bertanggung
jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam
membentuk karakter religius dan tanggung jawab siswa melalui berbagai
layanan bimbingan. Dengan pendekatan seperti orientasi, informasi, dan
konseling individu maupun kelompok, siswa dibimbing untuk memahami
nilai-nilai agama serta menjalankan tanggung jawabnya dengan lebih baik.
Kolaborasi dengan guru agama, orang tua, dan lingkungan sekolah semakin
memperkuat pembinaan karakter siswa. Melalui kegiatan keagamaan,
layanan sosial, dan ekstrakurikuler, siswa tidak hanya berkembang secara
akademik tetapi juga menjadi pribadi yang lebih religius, disiplin, dan
bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Setelah peneliti mengemukakan kesimpulan di atas, maka peneliti
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sebaiknya terus mengembangkan
pendekatan bimbingan yang lebih inovatif dan interaktif dalam membangun
karakter religius dan tanggung jawab siswa serta menambah personil guru
BK agar dapat lebih optimal dalam memberikan layanan konseling.
2. Sekolah dapat mengembangkan program konseling agar lebih terstruktur
dengan jadwal bimbingan yang rutin dan pendekatan yang lebih personal
bagi setiap siswa. Selain itu, evaluasi berkala terhadap efektivitas layanan
BK juga perlu dilakukan agar program yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Ketersediaan
| STAR20250079 | 79/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
79/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
