Urgensi Pembinaan Ibadah Salat lima waktu secara Berjamaah dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional (Studi Pada Pesantren al-Junaidiyah Biru)
Nur Ainun Fitri/02.12.1002 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk Pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah yang diterapkan di Pesantren al-Junaidiyah Biru, untuk mengetahui peran Pembina dalam melakukan Pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah dalam meningkatkan kecerdasan emosional santri di Pesantren al-Junaidiyah Biru dan untuk mengetahui kecerdasan emosional santri di Pesantren al-Junaidiyah Biru.rnPenulis menggunakan metode pengumpulan data melalui field research dengan menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Selanjutnya teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif.rnHasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa bentuk-bentuk pembinaan ibadah Salat lima waktu secara berjamaah yang diterapkan di Pesantren al-Jnaidiyah Biru yaitu dengan cara menghentikan seluruh aktivitas dan menghimbau seluruh santri agar segera melaksanakan ibadah salat lima waktu secara berjamaah ketika waktu salat telah tiba, membangunkan santri yang tertidur ketika azan telah dikumandangkan, memberikan sanksi kepada setiap santri yang melanggar peraturan pondok Pesantren khususnya bagi santri yang tidak melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di Mesjid tanpa uzur, dan yang terakhir adalah memberikan nasihat kepada santri agar selalu melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah. Peran Pembina dalam melakukan pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah dalam meningkatkan kecerdasan emosional santri yaitu santri di Pesantren al-Junaidiyah Biru ketika mendapatkan tuntunan yang baik dari pembinanya, maka mereka akan tumbuh menjadi orang taat dan gemar melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah, pelaksanaan salat lima waktu secara berjamaah yang dilakukan oleh santri, sebagian dari mereka mengaku dapat menjadikannya pribadi yang lebih tenang dan sabar, memiliki sikap sopan santun dan ramah kepada orang lain. Sedangkan Kecerdasan emosional santri dan santriwati yang terdapat di Pesantren al-Junaidiyah Biru sudah mencakup dari 5 komponen kecerdasan emosional yakni kesadaran diri, mengelolah emosi, motivasi, empati dan membina hubungan dengan orang lain. Dimana santri di Pesantren tersebut menyadari kesalahan yang dilakukannya dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi, memiliki rasa kepedulian antara santri yang satu dengan santri yang lain seperti saling mengingatkan dan menasehati sesama teman terutama dalam pelaksanaan salat lima waktu secara berjamaah.rnSimpulanrnBerdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan sebelumnya mengenai urgensi pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah dalam meningkatkan kecerdasan emosional (studi pada Pesantren al-Junaidiyah Biru), maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:rnBentuk bentuk pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah yang diterapkan di Pesantren al-Junaidiyah Biru yaitu menghentikan segala aktivitas dan para santri dihimbau untuk mengambil air wudu dan bersegera melakukan salat lima waktu secara berjamaah di mesjid, membangunkan santri ketika waktu salat masuk, pembina memberikan sanksi pada santri yang tidak melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah tanpa uzur, memberikan nasihat kepada santri mengenai pentingnya salat lima waktu secara berjamaah.rnPeran Pembina dalam melakukan pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah dalam meningkatkan kecerdasan emosional santri di Pesantren al-Junaidiyah Biru. Para Pembina di Pesantren al-Junaidiyah Biru sangat berperan penting dalam melakukan pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah, adapun hasil dari peran para pembina dalam melakukan pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah yaitu Ketika santri mendapatkan tuntunan yang baik dari pembinanya, maka mereka akan tumbuh menjadi orang taat dan gemar melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah, pelaksanaan salat lima waktu secara berjamaah yang dilakukan oleh santri, mereka mengaku bahwa dapat menjadikannya pribadi yang lebih tenang dan sabar, memiliki sikap sopan santun dan ramah kepada orang lain, dapat menayadari kesalahannya dan menaati peraturan yang berlaku.rnKecerdasan emosional santri yang terdapat di Pesantren al-Junaidiyah Biru sudah mencakup dari 5 komponen kecerdasan emosional yakni kesadaran diri, mengelolah emosi, motivasi, empati dan membina hubungan dan orang lain, dimana santri di Pesantren tersebut menyadari kesalahan yang dilakukannya dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi, memiliki rasa kepedulian antara santri yang satu dengan santri yang lain seperti saling mengingatkan dan menasehati sesama teman terutama dalam pelaksanaan salat lima waktu secara berjamaah.rn SaranrnTerlepas dari fakta-fakta yang telah terungkap di atas, perlu adanya penulis memberi saran semata-mata sebagai masukan untuk Pesantren al-Junaidiyah Biru kecerdasan emosional santri di Pesantren al-Junaidiyah Biru, Ini semua penulis lakukan bukan berarti ingin memberikan nasihat bagi para pembina namun hanya sebagai wujud kecintaan dan perhatian penulis terhadap pentingnya akan salat lima waktu secara berjamaah dan akan pentingnya seorang anak memiliki kecerdasan emosional yang baik.rnOleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terkait pembinaan ibadah salat lima waktu secara berjamaah dalam meningkatkan kecerdasan emosional santri sudah sangat baik, karena sebagian besar dari mereka memiliki kecerdasan emosional yang meningkat setelah melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah. Namun, pembinaannya masih perlu ditingkatkan agar semua santri meningkat secara emosionalnya. Untuk itu, peneliti berharap Kepada seluruh pegawai yang bergelut di Pesantren al-Junaidiyah Biru agar kiranya ikut serta dalam membantu pembina dalam melakukan pembinaan Ibadah salat lima waktu secara berjamaah agar seluruh santri meningkat kecerdasan emosionalnya.
Ketersediaan
| ST20160155 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
155/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
