Implementasi Penyembelihan Hewan Qurban Menurut Syariat Islam (Studi Kasus Dusun Amessangeng Kec. Tellu Siattinge)

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang Implementasi penyembelihan hewan kurban
menurut syariat Islam di dusun Amessangeng Kecamatan Tellu Siattinge, yang
bertujuan untuk mengetahui, praktik penyembelihan hewan Kurban pada masyarakat
di dusun Amessangeng, filosofi dari praktik penyembelihan Kurban di dusun
Amessangeng, dan penyembelihan hewan Kurban pada Masyarakat di dusun
Amessangeng menurut syariat Islam.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena tertentu yang dialami
oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
sebagainya. Fenomena ini dideskripsikan secara holistik dalam bentuk kata-kata yang
menggambarkan kondisi sebagaimana adanya. Dalam penelitian menggunakan jenis
penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu mempelajari fenomena dalam
lingkungannya yang alamiah, penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian ini berupa mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan
menginterpretasikan apa yang diteliti, melalui observasi, wawancara dan mempelajari
dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik penyembelihan hewan
kurban di dusun Amessangeng berbeda-beda tergantung Shohibul Qurban, ada yang
menyerahkan kepada panitia dan ada juga yang tidak meyerahan kepada panitia.
Sebagian Shohibul Qurban, berkurban secara berkelompok/berpatungan untuk
membeli hewan kurban, yaitu satu ekor sapi terdiri dari 7 orang dan kelompok
Shohibul Qurban ini menyerahkan kepada panitia kurban untuk mengurusi
pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, mulai dari membeli hewan kurban sampai
proses pembagian daging hewan kurban. Seorang yang menyembelih hewan kurban
di dusun Amessangeng yaitu imam dusun setempat, baik penyembelihan hewan
kurban yang diselengarakan oleh Shohibul Qurban secara mandiri maupun oleh
panitia kurban. Filosofi dari praktik penyembelihan hewan kurban di dusun
Amessangeng tidak terlepas dari anggapan masyarakat Amessangeng bahwa untuk
melaksanakan ibadah kurban secara umum didominasi oleh orang yang mampu saja,
menyadari hal itu sebagian masyarakat berupaya untuk mengatasi atau menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan cara berkurban secara kolektif. Berdasarkan praktik
penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada masyarakat di dusun
Amessangeng sudah sejalan dengan apa yang telah di atur dalam Syariat Islam mulai
dari cara yang dilakukan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban secara
kolektif, metode yang digunakan untuk merobohkan hewan kurban, tata cara
menyembelih serta pembagian daging hewan kurban.
A. Simpulan
1. Praktik penyembelihan hewan kurban yang dilakukan oleh masyarakat di dusun
Amessangeng berbeda-beda tergantung Shohibul Qurban ada yang menyerahkan
kepada panitia maupun tidak. Sebagian Shohibul Qurban menyerahkan kepada
panitia kurban untuk mengurusi hewan kurban, mulai dari membeli hewan
kurban sampai proses pembagian daging hewan kurban, meraka berkurban secara
berkelompok/berpatungan untuk membeli hewan kurban di mana satu ekor sapi
terdiri dari 7 orang. Sedangkan Shohibul Qurban yang tidak menyerahkan
kepada panitia mereka mengurusi sendiri proses penyembelihan hewan kurban
kecuali pada saat menyembelih. Seorang yang menyembelih hewan kurban di
dusun Amessangeng yaitu imam dusun setempat, dan dimana dalam praktik
penyembelihan hewan kurban di dusun Amessangeng yang dilaksanakan oleh
panitia kurban, masyarakat setempat juga bekerja sama dan saling membagi
tugas masing-masing, ada yang bertugas untuk mengikat dan merobohkan sapi,
menguliti sekaligus memotong daging sapi, dan mengemasi daging sapi untuk
dibagikan kepada semua masyarakat dusun Amessangeng bahkan mengantarkan
daging sapi kepada masyarakat setempat.
2. Filosofi dari praktik penyembelihan hewan kurban di dusun Amessangeng tidak
terlepas dari anggapan masyarakat Amessangeng bahwa untuk melaksanakan
ibadah kurban secara umum didominasi oleh orang yang mampu saja, sedangkan
masih banyak orang yang ingin berkurban akan tetapi tidak mampu. Menyadari
hal itu sebagian masyarakat berupaya untuk mengatasi atau menyelesaikan
63
permasalahan tersebut dengan cara berkurban secara kolektif. Hal tersebut
dilakukan agar masyarakat dusun Amessangeng dapat mewujudkan tujuan dari
ibadah kurban, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri
kepada Allah swt. Serta nilai ketakwaan dan ketaatan dalam menjalankan ibadah,
dan juga untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat.
3. Berdasarkan praktik penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada
masyarakat di dusun Amessangeng sudah sejalan dengan apa yang telah di atur
dalam Syariat Islam mulai dari cara yang dilakukan masyarakat untuk
melaksanakan ibadah kurban secara kolektif, metode yang digunakan untuk
merobohkan hewan kurban, tata cara menyembelih serta pembagian daging
hewan kurban.
B. Saran
1. Sekiranya Kepada panitia kurban, Shohibul Qurban dan Masyarakat
Amessangeng bekerja sama untuk menyediakan/mempersiapkan tempat Khusus
ketika mendekati perayaan ibadah Kurban, agar dalam proses penyembelihan
hewan kurban lebih mudah sehingga tidak kerepotan dalam mengendalikan
hewan kurban ketika sapi hendak disembelih. Tidak seperti yang dilakukan saat
ini hanya mengandalkan lapangan sepakbola yang keadaan tanahnya bisa
berubah sehingga sulit mengendalikan sapi, serta mengandalkan tiang gawang/
pohon sebagai acuan untuk mengikat hewan kurban saat hendak merobohkan
sapi.
2. Diharapkan masyarakat dusun Amessangeng kecamatan Tellu siattinge,
senantiasa antusias serta tetap mempertahankan bahkan meningkatkan dalam
berpartisipasi untuk mengikuti/melakukan Ibadah kurban di setiap tahunya.
3. Pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban masyarakat dusun Amessangeng
tetap mengutamakan, memperhatikan dan mengikuti ajaran-ajaran syariat Islam
dalam melaksanakan ibadah kurban
Ketersediaan
SSYA20240180180/2024Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

180/2024

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Syariah

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top