Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien dalam Pelayanan Rawat Inap Di Puskesmas Watampone

No image available for this title
Penelitian ini membahas tentang “Komunikasi Interpersonal Perawat dan Pasien
dalam Pelayanan Rawat Inap Di Puskesmas Watampone”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien rawat
inap di Puskesmas watampone. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini ada tiga hal
yaitu (1) Bagaimana Pola Komunikasi Interpersonal antara Perawat dan Pasien Rawat
Inap di Puskesmas Watampone. (2) Bagaimana Penerapan Komunikasi Interpersonal
Perawat dan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Watampone. (3) Bagaimana Kendala-
Kendala Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di Puskesmas
Watampone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan menggunakan
metode wawancara, observasi dan dokumentasi.Adapun sumber data dalam penelitian
ini berasal dari hasil wawancara peneliti terhadap informan. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisisdengan model analisis data yang terdiri dari tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal antara perawat
dan pasien rawat inap di Puskesmas watampone terdiri dari level kultural, level
sosiologis, dan level psikologi. Pertama level kultural, disini merupakan analilis yang
bersifat tentang budaya, misalnya tindakan-tindakan, ekpresi wajah, nada suara,
penggunaan waktu, dan bagaimana cara perawat merawat pasien. Kedua level
sosiologis merupakan level yang sudah mulai melakukan komunikasi dengan orang
lain atau bagaimana perawat melakukan pelayanan dengan baik kepada semua pasien
tanpa membeda-bedakan tingkat sosial pasien. ketiga level psikologi, pada level ini
perawat dilihat dari penerimaannya terhadap pasien, hubungan interpersonal antara
perawat dan pasien dilihat dari rasa keterbukaan, empati, dan berpikir positif.
Kemudian komunikasi interpersonal perawat dengan pasien rawat inap dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Watampone terdiri dari lima.
Pertama bukti fisik, kedua keandalan, ketiga daya tangkap, keempat jaminan, dan
yang kelima empati. Adapun kendala-kendala komunikasi interpersonal perawat
dengan pasien rawat inap di Puskesmas Watampone. Pertama kendala bahasa, kedua
sikap pasien yang tidak kooperatif, ketiga kebersihan ruang rawat inap yang dinilai
masih kurang maksimal, keempat yaitu fasilitas ruang inap yang kurang maksimal.
Implikasi dari penelitian ini yaitu perawat harus tetap menjaga kualitas pelayanan
terhadap pasien rawat inap dan membangun kerjasama setiap perawat agar terjalin
komunikasi yang baik, menambah jumlah perawat untuk mempermudah kerja
perawat rawat inap di Puskesmas Watampone, dan berharap penelitian ini bisa
menjadi salah
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian tersebut, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Pola komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien rawat inap di
Puskesmas watampone adalah yang pertama adalah level kultural, level kultural
disini merupakan analilis yang bersifat tentang budaya, misalnya tindakan-
tindakan, ekpresi wajah, nada suara, penggunaan waktu, dan bagaimana cara
perawat merawat pasien. Kemudian level sosiologis merupakan level yang
sudah mulai melakukan komunikasi dengan orang lain atau bagaimana perawat
melakukan pelayanan dengan baik kepada semua pasien tanpa membeda-
bedakan tingkat sosial pasien. Selanjutnya yang terakhir yaitu level psikologi,
pada level ini perawat dilihat dari penerimaannya terhadap pasien, hubungan
interpersonal antara perawat dan pasien dilihat dari rasa keterbukaan, empati,
dan berpikir positif.
2. Komunikasi interpersonal perawat dengan pasien rawat inap dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Watampone terdiri dari yang
pertama bukti fisik, bukti fisik dalam pelayanan di Puskesmas Watampone
dibuktikan dengan fasilitas yang sudah memadai mulai dari penyediaan obat-
obatan, peralatan medis, dan ruang rawat inap. Kedua keandalan, keandalan
para perawat di Puskesmas Watampone sudah melaksanakan standar
operasional yang berlaku dibuktikan dengan ketepatan waktu pelayanan sesuai
yang dijanjikan, yang berkaitan dengan kecepatan perawat dalam memberikan
sebuah tanggapan terhadap semua keperluan pasien, termasuk di dalamnya
waktu menunggu selama proses pelayanan. Ketiga daya tangkap, daya tangkap
perawat di Puskesmas Watampone yaitu kesediaan memberikan jasa pelayanan
dengan cepat yang menyangkut terhadap segala usaha yang dilakukan perawat
dalam mencapai tujuan guna untuk mendapatkan kepuasan pasien. Keempat
jaminan, jaminan dalam pelayanan di Puskesmas Watampone menurut penulis
pasien yang memiliki asuransi atau tidak tetap diperlakukan sama saja oleh para
perawat Puskesmas Watampone paling dalam masalah fasilitasnya yang tidak
sama. Kelima yaitu empati, rasa empati perawat di Puskesmas Watampone
benar-benar tinggi mereka selalu memperhatikan kondisi pasien rawat inap,
memberikan fasilitas yang nyaman kepada pasien, mampu merasakan apa yang
dirasakan seorang pasien, menyediakan semua kebutuhan yang diminta oleh
pasien, dan selalu bersikap baik kepada pasien.
3. Kendala-kendala komunikasi interpersonal perawat dengan pasien rawat inap di
Puskesmas Watampone yang pertama adalah bahasa, Penyebab terjadinya
kendala bahasa dikarenakan adanya perbedaan bahasa, suku, dan budaya antara
perawat dan pasien. Dampak dari kendala bahasa sangat buruk dalam
pemberian layanan kesehatan pada pasien selama rawat inap di Puskesmas,
sehingga kepercayaan pasien terhadap perawat akan berkurang, kenyamanan
berkurang, dan keraguan terhadap keperawatan yang disampaikan oleh perawat.
Kedua sikap pasien yang tidak kooperatif, hal ini pasien biasanya bersikap
keras kepala, menolak bantuan perawat, terkadang pasien menyembunyikan
informasi tentang status kesehatannya yang akan memparah keadaannya,
sehingga menyulitkan perawat dalam melakukan pelayanan. Ketiga, kebersihan
ruang rawat inap yang dinilai masih kurang maksimal sehingga membuat
pasien merasa terganggu dan kurang nyaman dalam beristirahat. Kebersihan
ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan
standar, mutlak dilakukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien
selama masa perawatan. Kemudian yang terakhir yaitu fasilitas ruang inap yang
kurang maksimal seperti kurangnya kelengkapan obat-obatan dan kurangnya air
bersih sehingga membuat pasien maupun keluarga pasien terkendala dan
merasa tidak nyaman.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi sebagai
berikut :
1. Perawat harus tetap menjaga kualitas pelayanan terhadap pasien rawat inap dan
membangun kerjasama setiap perawat agar terjalin komunikasi yang baik dalam
hal menangani, merawat, dan membina pasien rawat inap.
2. Menambah jumlah perawat untuk mempermudah kerja perawat, mempercepat
operasional kerja dalam mencakup seluruh pasien rawat inap di Puskesmas
Watampone, menambah fasilitas, dan meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu pedoman untuk
mengembangkan komunikasi interpersonal dalam aspek apapun.
Ketersediaan
SFUD2022007575/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

75/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top