Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep
qiwāmah pada masyarakat desa Cinennung dan bagaimana tinjauan hukum Islam
terhadap pemahaman dan implementasi konsep qiwāmah pada masyarakat desa
Cinennung. Pentingnya mengkaji implementasi konsep qiwāmah dalam pernikahan
muncul dari kebutuhan untuk merespon tantangan dan perubahan dalam masyarakat.
Pemahaman konsep ini secara holistik dan kontekstual menjadi krusial dalam
menjaga keseimbangan antara kewajiban suami sebagai pemimpin keluarga dan
nilai-nilai keadilan gender. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsep
qiwāmah tidak dapat dipisahkan dari kewajiban suami dalam memberikan nafkah
kepada keluarganya, sesuai dengan ajaran Islam. Meskipun sudah dijelaskan dalam
Al-Qur'an bahwa suami memiliki tanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada
istri dan anak-anaknya, pada zaman modern ini banyak istri yang ikut serta dalam
mencari nafkah dengan tujuan memperbaiki ekonomi keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research).
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif (qualitative research), yaitu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap suatu
objek di lapangan untuk memperoleh informasi dan data sesuai dengan permasalahan
penelitian. Dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi
data primer yang diperoleh langsung dari sumber, seperti hasil wawancara dengan
beberapa narasumber yang dilakukan di lokasi penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan konsep qiwāmah
dalam masyarakat Cinennung menunjukkan fleksibilitas sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan keluarga. Penerapan qiwāmah dapat bervariasi, seperti istri menjadi
pencari nafkah utama, namun suami tetap diharapkan berperan dalam aspek-aspek
lain seperti pendidikan anak dan urusan spiritual. Qiwāmah dianggap adil jika
diterapkan dengan bijak melalui komunikasi terbuka dan kesepakatan suami istri.
Kedua, konsep qiwāmah dalam hukum Islam menekankan tanggung jawab suami
sebagai pemimpin keluarga, yang mencakup penyediaan nafkah, perlindungan, dan
bimbingan. Meskipun prinsip ini menetapkan suami sebagai pemimpin utama,
penerapan konsep ini melibatkan kesepakatan dan keseimbangan antara suami istri
agar semua tanggung jawab keluarga dapat terpenuhi dengan adil. Secara umum,
penerapan qiwāmah di Desa Cinennung menyesuaikan dengan keadaan sosial dan
ekonomi saat ini, sambil tetap mengikuti ajaran Islam. Dengan keseimbangan antara
tanggung jawab tradisional dan kebutuhan zaman sekarang, keluarga dapat hidup
harmonis dan sejahtera.
A. Kesimpulan
1. Penerapan konsep qiwāmah dalam masyarakat Cinennung menunjukkan
fleksibilitas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan keluarga. Penerapan
qiwāmah dapat bervariasi, seperti istri menjadi pencari nafkah utama, namun
suami tetap diharapkan berperan dalam aspek-aspek lain seperti pendidikan
anak dan urusan spiritual. Qiwāmah dianggap adil jika diterapkan dengan
bijak, melalui komunikasi terbuka dan kesepakatan antara suami dan istri.
Keseimbangan peran antara suami dan istri, serta penyesuaian dengan budaya
lokal, penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Qiwāmah tidak hanya
soal kepemimpinan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan
keluarga yang bahagia sesuai dengan ajaran Islam. Dengan penyesuaian yang
tepat, qiwāmah dapat memperkuat hubungan dalam keluarga dan memastikan
kesejahteraan semua anggotanya.
2. Konsep qiwāmah dalam hukum Islam menekankan tanggung jawab suami
sebagai
pemimpin
keluarga,
yang
mencakup
penyediaan
nafkah,
perlindungan, dan bimbingan. Meskipun prinsip ini menetapkan suami
sebagai pemimpin utama, penerapannya di Desa Cinennung menunjukkan
fleksibilitas yang menyesuaikan dengan kondisi keluarga dan budaya lokal.
Penerapan konsep ini melibatkan kesepakatan dan keseimbangan antara suami
dan istri, agar semua tanggung jawab keluarga dapat terpenuhi dengan adil.
Secara umum, penerapan qiwāmah di Desa Cinennung menyesuaikan dengan
keadaan sosial dan ekonomi saat ini, sambil tetap mengikuti ajaran Islam.
Dengan keseimbangan antara tanggung jawab tradisional dan kebutuhan
zaman sekarang, keluarga dapat hidup harmonis dan sejahtera.
B. Saran
1. Sebaiknya ntuk memastikan penerapan konsep qiwāmah yang adil, penting
agar suami memahami tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga
dengan penuh kasih sayang dan keadilan, serta menghargai peran istri.
Komunikasi yang terbuka antara suami dan istri sangat penting untuk
mencapai keharmonisan. Selain itu, peran istri dalam ekonomi keluarga dan
tantangan modern perlu dipertimbangkan untuk memastikan pembagian tugas
yang adil. Dengan penerapan yang bijaksana dan penyesuaian sesuai
kebutuhan keluarga, konsep qiwāmah dapat memperkuat fondasi rumah
tangga dan mendukung kesejahteraan semua anggota keluarga.
2. Untuk penerapan konsep qiwāmah di Desa Cinennung, disarankan agar suami
dan istri mengedepankan komunikasi yang terbuka dan saling menghormati
dalam menjalankan peran masing-masing. Suami sebagai pemimpin dan
penyedia utama harus melaksanakan tanggung jawabnya dengan adil dan
baik. Pada saat yang sama, suami dan istri perlu mencapai kesepakatan
bersama dalam pembagian tanggung jawab, terutama jika istri mengambil
peran lebih besar dalam mencari nafkah. Keadilan dalam hubungan suami-
istri dapat dicapai melalui saling menghormati dan saling mendukung.
Dengan pendekatan ini, penerapan qiwāmah dapat memperkuat pondasi
rumah tangga, memastikan kesejahteraan keluarga, dan mencerminkan ajaran
Islam yang seimbang dan bijaksana.

SSYA20240194

194/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia