Akulturasi Tradisi Mattampung dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat di Kecamatan Amali Kabupaten Bone
Muh. Ashar/861082021018 - Personal Name
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa akulturasi tradisi mattampung
dengan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada masyarakat di kecamatan Amali
kabupaten Bone terjadi dalam tiga tahap yaitu; Pertama, pelaksanaan tradisi
mattampung pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone melalui beberapa
rangkaian antara lain, pembacaan al-Qur’an yang pahalanya ditujukan untuk
seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya peringatan tiga hari, tujuh hari
dan empat puluh hari disertai dengan pengiriman doa untuk seseorang yang telah
meninggal dunia. Selanjutnya tahlilan (zikir) secara bersama yang pahalanya
ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya yang terakhir
yakni acara inti yaitu pemasangan batu nisan di kuburan disertai dengan
penyembelihan hewan seperti kambing atau sapi sebagai sedekah yang pahalanya
ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Kedua, nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam tradisi
mattampung antara lain, nilai akidah yaitu keyakinan masyarakat bahwa pahala dari
bacaan al-Qur’an, doa dan zikir yang dilakukan secara bersama untuk seseorang yang
telah meninggal dunia akan melapangkan kuburnya, dimudahkan segala urusannya
dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah swt. Selanjutnya nilai akhlak yaitu bentuk
kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain, meskipun manusia telah
meninggal mereka tidak diabaikan namun tetap dikuburkan dengan baik dan
diberikan tanda untuk mengenalinya. Selanjutnya yang terakhir yakni nilai syari’ah
dalam tradisi mattampung yaitu masyarakat saling kerja sama dan tolong-menolong
baik berupa materi maupun tenaga untuk meringankan beban pihak keluarga yang
melaksanakan acara tersebut.
Ketiga, implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam tradisi
mattampung yaitu terjadi sebuah budaya baru antara ajaran Islam dan adat kebiasaan
masyarakat setempat, hal ini disebut dengan akulturasi antara budaya masyarakat
setempat yang sebelumnya tidak Islami bersentuhan dengan ajaran Islam sehingga
bacaan mantra-mantra digantikan dengan bacaan al-Qur’an dan sembelihan hewan
dijadikan sebagai sedekah bukan sebagai sesajen.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan antropologi budaya dan pendekatan sosiologis. Melakukan penelitian
lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian mengolah data dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan, selanjutnya dianalisis data dengan menggunakan metode
induktif dan deduktif.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Akulturasi Tradisi Mattampung
dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat di Kecamatan Amali
Kabupaten Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tradisi mattampung pada masyarakat di kecamatan Amali
kabupaten Bone melalui beberapa rangkaian antara lain, pembacaan al-Qur’an
yang pahalanya ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya peringatan tiga hari, tujuh hari dan empat puluh hari disertai
dengan pengiriman doa untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya tahlilan (zikir) secara bersama yang pahalanya ditujukan untuk
seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya yang terakhir yakni acara
inti yaitu pemasangan batu nisan di kuburan disertai dengan penyembelihan
hewan seperti kambing atau sapi sebagai sedekah yang pahalanya ditujukan
untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
2. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam tradisi mattampung
pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone antara lain, nilai akidah
yaitu keyakinan masyarakat bahwa pahala dari bacaan al-Qur’an, doa dan zikir
yang dilakukan secara bersama untuk seseorang yang telah meninggal dunia
akan melapangkan kuburnya, dimudahkan segala urusannya dan diberikan
tempat terbaik di sisi Allah swt. Selanjutnya nilai akhlak yaitu bentuk
kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain, meskipun
manusia telah meninggal mereka tidak diabaikan namun tetap dikuburkan
dengan baik dan diberikan tanda untuk mengenalinya. Selanjutnya yang
terakhir yakni nilai syari’ah dalam tradisi mattampung yaitu masyarakat saling
kerja sama dan tolong-menolong baik berupa materi maupun tenaga untuk
meringankan beban pihak keluarga yang melaksanakan acara tersebut.
3. Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam tradisi mattampung
pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone yaitu terjadi sebuah
budaya baru antara ajaran Islam dan adat kebiasaan masyarakat setempat, hal
ini disebut dengan akulturasi antara budaya masyarakat setempat yang
sebelumnya tidak Islami bersentuhan dengan ajaran Islam sehingga bacaan
mantra-mantra digantikan dengan bacaan al-Qur’an dan sembelihan hewan
dijadikan sebagai sedekah bukan sebagai sesajen.
dengan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada masyarakat di kecamatan Amali
kabupaten Bone terjadi dalam tiga tahap yaitu; Pertama, pelaksanaan tradisi
mattampung pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone melalui beberapa
rangkaian antara lain, pembacaan al-Qur’an yang pahalanya ditujukan untuk
seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya peringatan tiga hari, tujuh hari
dan empat puluh hari disertai dengan pengiriman doa untuk seseorang yang telah
meninggal dunia. Selanjutnya tahlilan (zikir) secara bersama yang pahalanya
ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya yang terakhir
yakni acara inti yaitu pemasangan batu nisan di kuburan disertai dengan
penyembelihan hewan seperti kambing atau sapi sebagai sedekah yang pahalanya
ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Kedua, nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam tradisi
mattampung antara lain, nilai akidah yaitu keyakinan masyarakat bahwa pahala dari
bacaan al-Qur’an, doa dan zikir yang dilakukan secara bersama untuk seseorang yang
telah meninggal dunia akan melapangkan kuburnya, dimudahkan segala urusannya
dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah swt. Selanjutnya nilai akhlak yaitu bentuk
kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain, meskipun manusia telah
meninggal mereka tidak diabaikan namun tetap dikuburkan dengan baik dan
diberikan tanda untuk mengenalinya. Selanjutnya yang terakhir yakni nilai syari’ah
dalam tradisi mattampung yaitu masyarakat saling kerja sama dan tolong-menolong
baik berupa materi maupun tenaga untuk meringankan beban pihak keluarga yang
melaksanakan acara tersebut.
Ketiga, implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam tradisi
mattampung yaitu terjadi sebuah budaya baru antara ajaran Islam dan adat kebiasaan
masyarakat setempat, hal ini disebut dengan akulturasi antara budaya masyarakat
setempat yang sebelumnya tidak Islami bersentuhan dengan ajaran Islam sehingga
bacaan mantra-mantra digantikan dengan bacaan al-Qur’an dan sembelihan hewan
dijadikan sebagai sedekah bukan sebagai sesajen.
Untuk memudahkan memecahkan masalah tersebut, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualiatif (qualitatif research), penulis melakukan
pendekatan antropologi budaya dan pendekatan sosiologis. Melakukan penelitian
lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian mengolah data dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan, selanjutnya dianalisis data dengan menggunakan metode
induktif dan deduktif.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Akulturasi Tradisi Mattampung
dengan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat di Kecamatan Amali
Kabupaten Bone, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tradisi mattampung pada masyarakat di kecamatan Amali
kabupaten Bone melalui beberapa rangkaian antara lain, pembacaan al-Qur’an
yang pahalanya ditujukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya peringatan tiga hari, tujuh hari dan empat puluh hari disertai
dengan pengiriman doa untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
Selanjutnya tahlilan (zikir) secara bersama yang pahalanya ditujukan untuk
seseorang yang telah meninggal dunia. Selanjutnya yang terakhir yakni acara
inti yaitu pemasangan batu nisan di kuburan disertai dengan penyembelihan
hewan seperti kambing atau sapi sebagai sedekah yang pahalanya ditujukan
untuk seseorang yang telah meninggal dunia.
2. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam tradisi mattampung
pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone antara lain, nilai akidah
yaitu keyakinan masyarakat bahwa pahala dari bacaan al-Qur’an, doa dan zikir
yang dilakukan secara bersama untuk seseorang yang telah meninggal dunia
akan melapangkan kuburnya, dimudahkan segala urusannya dan diberikan
tempat terbaik di sisi Allah swt. Selanjutnya nilai akhlak yaitu bentuk
kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain, meskipun
manusia telah meninggal mereka tidak diabaikan namun tetap dikuburkan
dengan baik dan diberikan tanda untuk mengenalinya. Selanjutnya yang
terakhir yakni nilai syari’ah dalam tradisi mattampung yaitu masyarakat saling
kerja sama dan tolong-menolong baik berupa materi maupun tenaga untuk
meringankan beban pihak keluarga yang melaksanakan acara tersebut.
3. Implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam tradisi mattampung
pada masyarakat di kecamatan Amali kabupaten Bone yaitu terjadi sebuah
budaya baru antara ajaran Islam dan adat kebiasaan masyarakat setempat, hal
ini disebut dengan akulturasi antara budaya masyarakat setempat yang
sebelumnya tidak Islami bersentuhan dengan ajaran Islam sehingga bacaan
mantra-mantra digantikan dengan bacaan al-Qur’an dan sembelihan hewan
dijadikan sebagai sedekah bukan sebagai sesajen.
Ketersediaan
| 861082021018 | 24/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
24/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
