Penelitian ini membahas strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan
SDGs Desa ditinjau dari perspektif ekonomi Islam. Melalui strategi pengembangan
dan program SDGs Desa yang dioptimalkan, bukan hanya dapat mengurangi
kesenjangan tetapi juga dapat mewujudkan indikator keberhasilan dari semua poin
tujuan pembangunan berkelanjutan yang akan diraih pada tahun 2030 mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah mengenai faktor-faktor
dan strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan SDGs Desa ditinjau
dari perspektif ekonomi Islam yang dilakukan Desa Mallari Kec. Awangpone Kab.
Bone. Penelitian ini berupa penelitian lapangan (Field Research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Dalam
menganalisis data melalui reduksi data, menyajikan data yang terpilih secara
keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil data yang diperoleh.
Sehingga dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menunjang
strategi pengembangan yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor
internal terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan, dan produksi. Faktor eksternal
terdiri dari ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, pemerintah, dan teknologi. Dan
adapun strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan melalui tahap formulasi
strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi menjadikan program SDGs Desa
sebagai acuan dalam penyusunan pembangunan melalui pemanfaatan potensi desa
yang dimiliki. Selain itu, perspektif ekonomi Islam yaitu melalui perwujudan
Maqashid Syariah dan sudah sesuai dengan pada surah Al-Qasas ayat 77.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan
SDGs Desa Mallari Kec. Awangpone, Kab. Bone terdiri dari faktor internal
dan faktor eksternal. Adapun faktor internalnya yaitu manajemen,
pemasaran, keuangan, dan produksi. Faktor eksternalnya yaitu ekonomi,
sosial, budaya, lingkungan, pemerintah, dan teknologi. Berdasarkan faktor
internal dan eksternal tersebut, semuanya menunjang dalam melakukan
pengembangan desa tanpa kesenjangan dan mewujudkan tujuan-tujuan dari
SDGs Desa yang akan dicapai pada tahun 2030 di Desa Mallari Kec.
Awangpone Kab. Bone.
2. Strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan SDGs Desa di
Desa Mallari Kec. Awangpone Kab. Bone ditinjau dari perspektif ekonomi
Islam terdiri dari formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
strategi. Adapun formulasi strategi berisi tentang perencanaan akan hal-hal
yang akan dilakukan dan mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dimiliki Desa Mallari. Implementasi strategi
berkaitan dengan penerapan dari perencanaan yang telah diformulasikan
dengan mengoptimalkan penggunaan dana desa dan potensi SDA dan SDM
dalam mewujudkan desa tanpa kesenjangan dan indikator keberhasilan
SDGs Desa Mallari. Evaluasi strategi berkaitan dengan penilaian dan
pengambilan keputusan baru dalam meningkatkan pengembangan desa tanpa
kesenjangan melalui rapat koordinasi, musyawarah dusun/desa, dan
peninjauan mengenai capaian poin-poin dari SDGs Desa Mallari. Strategi
pengembangan desa tanpa kesenjangan di Desa Mallari menjadikan SDGs
Desa sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan dan
penganggaran dana setiap tahun melalui pemanfaatan potensi desa yang
dimiliki. Selain itu, perspektif ekonomi Islam mengenai strategi
pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan SDGs Desa Mallari
yaitu melalui perwujudan Maqashid Syariah yaitu pemenuhan pokok akan
pemeliharaan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta serta memelihara alam
agar tetap terjaga, lestari, dan seimbang yang sesuai pada surah Al-Qasas
ayat 77.
B. Saran
Berdasarkan analisa dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka ada
beberapa saran bagi aparat dan masyarakat Desa Mallari Kec. Awangpone Kab.
Bone sebagai berikut :
1. Lebih memfokuskan pada kerja nyata sebagai upaya dalam pengembangan
desa tanpa kesenjangan agar tetap berlansung lama dan berkelanjutan dalam
mencapai semua tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
2. Lebih memperhatikan infrastuktur desa khususnya pada pembangunan jalan
yang kondisinya masih rusak di beberapa dusun seperti Dusun Awangnipa
dan Dusun Nipa.
3. Lebih meningkatkan sosialisasi dalam memperkenalkan program SDGs Desa
bukan hanya kepada kadernya, tetapi ke seluruh lapisan masyarakat Desa
Mallari agar kedepannya kerja sama yang baik antara aparat desa dan
masyarakat tetap terjaga. Selain itu, pendamping desa agar kiranya lebih
meningkatkan kinerjanya dalam melakukan penginputan data SDGs Desa.
4. Kepada aparat khususnya Kepala Desa, agar membuat kegiatan-kegiatan
keagamaan yang berkaitan dengan pengembangan desa tanpa kesenjangan
sehingga penerapan nilai-nilai ekonomi Islam tetap terjaga karena mengingat
seluruh warga Desa Mallari beragama Islam.
C. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan
implikasi kepada aparat dan masyarakat desa sebagai berikut :
1. Pentingnya faktor internal dan eksternal dimanfaatkan dengan baik dalam
menunjang strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan agar kedepannya
pembangunan suatu desa tidak hanya difokuskan pada masalah kesenjangan
saja, tetapi ke berbagai aspek yang secara kompleks sehingga terciptanya
kesejahteraan dan tidak ada warga desa yang tertinggal dalam memanfaatkan
hasil-hasil pembangunan.
2. Strategi pengembangan desa tanpa kesenjangan berdasarkan SDGs yang
diterapkan Desa Mallari tetap dilakukan dan ditingkatkan agar dapat
dijadikan sebagai patokan bagi desa-desa yang ada di Kab. Bone pada
khususnya dan seluruh desa di Indonesia pada umumnya dalam
mengoptimalkan program SDGs Desa yang sesuai dengan ekonomi Islam.

SFEBI20230139

139/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia