Pada prekonomian distribusi adalah salah satu faktor penting karena distribusi yang
baik akan membangun keselarasan dalam transaksi pada masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme sistem distribusi hasil tangkap
ikan tuna yang terjadi di Kelurahan Bajoe dan dikaitkan dengan bagaimana perspektif
ekonomi syariah mengenai hal tersebut.
Skripsi ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
kualitatif deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara,
observasi lapangan dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data melalui teknik
reduksi data, menyajikan data yang terpilih secara keseluruhan, kemudian menarik
kesimpulan dari hasil analisis data yang diperoleh.
Keadaan di lapangan yang peneliti temukan bahwa dalam sistem disribusi ikan tuna
di Bajoe menggunakan sistem distribusi tidak langsung yang melibatkan prantara-
prantara didalamnya yaitu nelayan (paggai dan pa’ba), pedagang pengumpul,
pedagang ecer (pasar dan pa’gandeng), dan konsumen. sistem distribusi ikan tuna di
Bajoe dalam perspektif ekonomi syariah dalam beberapa proses ada yang sesuai
dengan ekonomi syariah namun ada pula yang tidak sesuai dengan ekonomi syariah
yaitu etikan pihak yang terlibat di dalamnya contohnya pedagang ecer.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan sebelumnya, peneliti
dapat menarik kesimpulan secara keseluruhan sebagai berikut:
1. Sistem distribusi ikan tuna di Bajoe menggunakan sistem distribusi tidak
langsung yaitu dalam proses distribusinya terdapat perantara-perantara
yang menjadi saluran dalam pendistribusiannya. Adapun pihak-pihak yang
terlibat dalam distribusi ikan tuna di Bajoe yaitu nelayan, pedagang
pengumpul, pedagang ecer dan konsumen. Alur dari distribusi ikan tuna di
Bajoe dimulai dari nelayan terbagi atas dua nelayan pa’ba dan paggai
sebagai penangkap ikan tuna, setelah ikan tiba di TPI akan di angkut oleh
pedagang pengumpul kemudian di ekspor dan Sebagian diecerkan oleh
pedagang ecer pasar dan pa’gandeng hingga sampai ketangan konsumen.
Dalam sistem distribusi ikan tuna pedagang ecer pasar merupakan
pedagang yang memiliki peran penting dalam pendistribusian ikan untuk
sampai ke konsumen dimana pedagang ecer pasar menawarkan harga yang
lebih murah dengan kualitas ikan yang lebih segar sehingga lebih diminati
oleh konsumen dari pada ikan tuna yang di tawarkan oleh pa’gandeng.
2. Adapun perspektif ekonomi syariah terhadap mekanisme sistem distribusi
hasil tangkap ikan tuna di kelurahan Bajoe ada yang sesuai dengan
ekonomi syariah seperti kebebasan dalam bertransaksi tampa ada
intervensi dari pemerintahan serta tidak ada iktikar dan pencegatan.
Adapun yang tidak sesuai dengan ekonomi syariah yaitu penetapan harga
yang ditentukan olehpengumpul tampa adanya kesepakatan antara nelayan
terlebih dahulu dan hal ini tidak sesuai dengan mekanisme pasar dalam
Islam yaitu harga ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran
penjual serta adanya penipuan yang dilakukan oleh beberapa pedagang
ecer khususnya Pa’gandeng di kelurahan Bajoe.
B. Saran
Sesuai dengan temuan penelitian ini, maka dalam penelitian ini diajukan
berbagai rekomendasi mengenai mekanisme sistem distribusi yang dikaitkan
dengan perspektif ekonomi Islam dalam masalah ini untuk mendapatkan hasil
terbaik:
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait
mekanisme sistem distribusi hasil tangkap ikan tuna di Kelurahan Bajoe
untuk tetap melanjutkan penelitiannya karena setiap penelitian yang
dilakukan akan menghasilkan kontribusi ynag berbeda bagi masyarakat.
2. Kepada masyarakat yang terlibat dalam distribusi ikan tuna di kelurahan
Bajoe untuk lebih memahami bagaimana distribusi dalam perspektif
ekonomi Islam, karena mengingat masyarakat yang terlibat adalah
masyarakat muslim. Dan yang terpenting adalah distribusi dalam Islam
akan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dan juga
lingkungannya, karena dalam ekonomi syariah meminimalisir kezaliman
didalamnya.

SFEBI20230128

128/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia