Penelitian ini membahas sistem kolaborasi pada bisnis kuliner dalam
perspektif pemasaran syariah pada pengusaha milenial di watampone. Tujuan dari
penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui sistem kolaborasi bisnis kuliner
pengusaha milenial di Watampone. (2). Untuk mengetahui sistem kolaborasi bisnis
kuliner pengusaha milenial di Watampone dalam perspektif pemasaran syariah. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik ini digunakan untuk
mendeskripsikan data yang peneliti kumpulkan, baik data hasil wawancara, observasi,
maupun dokumentasi selama penelitian di RC Teras Watampone, Saoraja, dan Bevpa
x Kavi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Sistem kolaborasi bisnis kuliner
di Watampone melibatkan operasi yang kompleks untuk menghasilkan makanan dan
minuman yang dijual. Dan sistem kolaborasi ini penggunaan media sosial dan digital
sangat penting untuk mengjangkau target pasar, menegmbangkan menu kreatif,
menjaga konsistensi rasa, dan merespon umpan balik pelanggan yang menjadi faktor
kunci dalam mempertahankan dan menumbuhkan bisnis kuliner. (2). Sistem
kolaborasi bisnis kuliner dalam perspektif pemasaran syariah di Watampone berfokus
pada prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kolaborasi dalam bisnis
kuliner syariah berusaha untuk mematuhi prinsip etika dan moral, serta memastikan
bahwa semua aspek operasional dan pemasaran sejalan dengan aturan-aturan islam,
pemasaran syariah dalam bisnis kuliner melibatkan penggunaan strategi yang
menjaga integritas dan kehalalan produk, serta menghindari hal yang dianggap tidak
sesuai dengan nilai-nilai agama.
A. Kesimpulan
1. Sistem kolaborasi bisnis kuliner pada di Watampone RC Teras, Saoraja, dan
Bevpa melibatkan operasi yang kompleks untuk menghasilkan dan menjual
makanan dan minuman, RC Teras dan Saoraja berfokus pada pengalaman
makan di tempat dengan menu yang lebih beragam, sementara Bevpa dan
cenderung menyajikan hidangan cepat saji. Dan sistem kolaborasi ini
penggunaan media sosial dan pemasaran digital sangat penting untuk
menjangkau target pasar. Mengembangkan menu kreatif, menjaga
konsistensi rasa, dan merespon umpan balik pelanggan menjadi faktor kunci
dalam mempertahankan dan menumbuhkan bisnis kuliner.
2. Sistem kolaborasi bisnis kuliner dalam perspektif pemasaran syariah di
Watampone berfokus pada prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai
islam. Kolaborasi dalam bisnis kuliner syariah berusaha untuk mematuhi
prinsip etika dan moral, serta memastikan bahwa semua aspek operasional
dan pemasaran sejalan dengan aturan-aturan islam, pemasaran syariah dalam
bisnis kuliner melibatkan penggunaan strategi yang menjaga integritas dan
kehalalan produk, serta menghindari hal yang dianggap tidak sesuai dengan
nilai-nilai agama.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil dari penelitian di atas, maka peneliti
memberikan beberapa saran yang bersifat membangun dalam system
kolaborasi pada bisnis kuliner di Watampone :
1. Hendaknya para pihak dalam membuat suatu perjanjian kerjasama agar
kiranya dapat di buat dalam bentuk fakta otentik melalui pejabat
yangberwenang. Sehingga kontrak yang di buat para pihak secara substansial
memberikan masukan dari pertimbangan hukum, jika terjadinya ketidak
seimbangan hukum dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama tersebut akta
otentik tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti yang kuat dan sempurna
dan kedudukan para pihak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dapat
memenuhi kesetaraan dalam perjanjian kerjasama.
2. Apabila terjadinya ketidak seimbangan hukum atau wanprestasi yang di
lakukan oleh salah satu pihak dalam pelaksanaan perjanjian yang di lakukan
oleh pihak Nabawi Foodcourt dengan pihak tenant, sebaiknya
sebelummelakukan penyelesaian melalui jalur pengadilan di upayakan
terlebih dahulu melalui penyelesaian alternatif seperti: konsultasi,
negosiasi,konsiliasi, mediasi, penilaian ahli dan atau arbitrase.

SFEBI20230121

121/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia