Prospek Dan Kendala Pemasaran Jagung Kuning Dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Petani Jagung di Desa Paccing Kecamatan Awangpone)

No image available for this title
Penelitian ini membahas tentang bagaimana prospek dan kendala pemasaran
jagung kuning oleh petani jagung yang ada di Desa Paccing Kecamatan Awangpone.
Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pemasaran jagung kuning yang
dilakukan oleh petani jagung di Desa Paccing yang dimana masyarakat petani jagung
dalam menerapkan strategi pemasaran belum maksimal serta berbagai kendala yang
dihadapi pada saat pemasaran jagung kuning yang dapat mempengaruhi prospek
pemasarannya. Seperti pada penerapan analisis swot yaitu kekuatan serta peluang dan
kelemahan serta ancaman yang dialami oleh petani jagung merupakan prospek dan
kendala, kemudian pada penerapan business model canvas yaitu menerapkan
bagaimana prospek dan strategi yang seharusnya dilakukan oleh petani jagung agar
pemasarannya dapat berjalan maksimal.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kalitatif. Sumber data primer yaitu masyarakat petani jagung
yang ada di Desa Paccing Kecamatan Awangpone. Sedangkan data sekunder yaitu
data dari bahan-bahan pustaka atau buku-buku referensi dan informasi lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
internal kekuatan dan kelemahan dimana kekuatan yaitu: pengalaman petani dalam
menanam jagung, ketersediaan produksi jagung, produksi jagung dapat memenuhi
keinginan pasar, serta perolehan bahan baku secara kontinyu. Sedangkan kelemahan
yaitu: kurangnya tenaga kerja dalam bertani jagung, batasan ketersediaan sarana
produksi disekitar lokasi usaha tani, rendahnya kualitas jagung hasil produksi petani.
Sedangkan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dimana peluang yaitu : Penetapan
jagung sebagai komoditas unggulan, kualitas benih jagung, standarisasi harga jagung
untuk ekspor. Sedangkan ancaman yaitu: Harga komoditas jagung yang fluktuasi,
kurangnya lembaga permodalan, tingginya biaya pungutan dalam pengangkutan,
iklim yang kurang mendukung. Sehingga strategi pemasaran yang dapat di lakukan
adalah: Menciptakan komoditas unggulan, meningkatkan kualitas produk yang di
hasilkan, memberikan harga yang kompetitif di bandingkan dengan pesaing, dan
meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan promosi dengan memanfaatkan
teknologi yaitu promosi di berbagai platform sosial media agar pangsa pasarnya
semakin luas kemudian melakukan inovasi terhadap jagung kuning tersebut agar
dapat menarik pelanggan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas yang telah penulis paparkan
dengan pendekatan analisis swot dan business model canvas menunjukkan bahwa
hasil penelitian yang telah penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pemasaran jagung kuning oleh masyarakat petani jagung di Desa Paccing
kecamatan Awangpone secara tidak langsung sudah merupakan konsep
Business Model Canvas dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya
ditandai dengan adanya kesesuaian sembilan blok business model canvas.
Prospek pemasaran jagunng kuning yaitu jagung kuning banyak
ditanaman oleh masyarakat petani di Desa Paccing karena luas wilayah
lokasi perkebunan ataupun sawah sangat memadai selain itu jagung kuning
merupakan komoditas unggulan di Desa Paccing Kecamatan Awangpone
karena produksi jagung kuning lebih banyak daripada produksi jagung putih.
Selain itu kebutuhan pengusaha ternak ayam yang ada di Desa paccing
terhadap jagung kuning yang digunakan sebagai pakan ternak cukup besar
sekitar 50% menggunakan jagung kuning sebagai pakan ternak. tidak hanya
itu, jagung kuning juga dapat digunakan sebagai obat penyakit bagi
penderita diabetes, asam urat dan kolestrol, dimana hal tersebut dapat
menjadi peluang bagi petani jagung dalam memasarkan jagung kuning
tersebut. Kemudian jagung kuning juga bisa dijadikan olahan makananan
94
seperti tepung jagung, perkedel dan lainnya sehingga dalam hal tersebut juga
dapat menjadi peluang pemasaran dalam bentuk produk olahan.
Adapun kendala dalam pemasaran jagung kuning yaitu tidak semua
masyarakat petani jagung mempunyai trasnportasi untuk mengangkut jagung
kuning ketika hendak akan dijual ke pedagang pengumpul sehingga harus
melakukan penyewaan transpotasi seperti roda empat (mobil pickup,
dompeng/kendaraan roda empat tradisional) untuk dibawa ke pedagang
pengumpul dimana hal tersebut juga memerlukan biaya yang cukup besar.
Selain itu, kurangnya masyarakat petani jagung yang memiliki alat
pengolahan jagung kuing seperti mesin perontok jagung sehingga saat proses
pengolahannya sulit dilakukan maka dalam hal tersebut petani jagung
menyewa alat mesin perontok, dimana dalam kegiatan penyewaan tersebut
menyebabkan besarnya biaya produksi dan biaya transportasi sehingga pada
hasil pemasaran jagung kuning/laba yang diperoleh kurang maksimal karena
besarnya biaya produksi dan juga biaya transportasi pengangkutan.
Masayarakat petani jagung juga terkadang mengalami kendala dalam
pemasaran karena fluktuasi harga jagung dimana terkadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan oleh petani jagung yaitu seperti ketika hasil
produksi jagung yang dihasilkan berkualitas baik namun harga jagung
menurun. Kemudian kendala yang sering juga dihadapi petani jagung yaitu
keterbatasan dalam permodalan, karena sebagian besar petani jagung masih
menggunakan modal sendiri tanpa dukungan dari lembaga permodalan
seperti lembaga instansi keuangan selain itu pemahaman masyarakat
mengenai mengenai lembaga permodalan yang berbasis syariah masih
95
kurang. Tidak hanya itu bahkan dalam pemasarannya masih secara
tradisonal belum ada yang menfaatkan teknologi sseperti handpone melalui
media sosial sehingga jangkauan pemasarannya tidak meluas kebanyakan
hanya terfokus di dipedagang pengumpul sehingga jika banyak petani jagung
yang menjual jagung kuningnnya ke pedagang pengumpul diwaktu yang
bersamaan maka harga jagung akan mengalami fluktuasi harga.
2. Prospek dan kendala pemasaran jagung kuning oleh petani jagung di Desa
Paccing Kecamatan Awangpone dalam penerapan analisis swot dan business
model canvas dapat dilihat dari kekuatan dan peluang dengan masing-
masing dari hasil analisis swot. Adapun kekuatan yang dimiliki dari
pemasaran jagung kuning oleh petani jagung yaitu lokasi yang strategis, luas
lahan, pengalaman masyarakat dalam bertani jagung, Perolehan bahan baku
secara kontinyu, Ketersediaan hasil produksi jagung, produksi jagung dapat
memenuhi keinginan pasar. Sedangkan peluang yang dimiliki dari
pemasaran jagung kuning oleh petani jagung adalah jagung kuning
merupakan komoditas unggulan di Desa Paccing, kualitas benih jagung yang
cukup baik, pengolahannya cukup mudah.
Adapun kendala yang dialami oleh petani jagung yaitu dapat dilihat
dari kelemahan dan ancaman masing-masing dengan hasil analisis swot
yaitu: kelemahan dari pemasaran jagung kuning oleh petani jagung adalah
kurangnya kemaksimalan dalam pemasaran jaung kuning, kurangnya tenaga
kerja dalam bertani jagung, keterbatasan permodalan yang di miliki petani,
keterbatasan ketersediaan sarana produksi disekitar lokasi usaha tani.
Sedangkan ancaman yang dimiliki dari pemasaran jagung kuning adalah
harga jagung kuning yang sering berfluktuasi, minimnya informasi jaringan
pasar, kurangnya promosi dengan memanfaatkan teknologi melalui media
sosial, kurangnya kreativitas dalam pengolahan jagung kuning, kurangnya
kelengkapan alat dalam pengolahan jagung kuning serta pengangkutannya,
kurangnya pemahaman petani jagung terkait bermitra usaha dalam konsep
syariah.
3. Strategi yang dapat digunakan oleh petani jagung dalam pemasaran jagung
kuning berdasarkan matriks SWOT dan Business Model Canvas yaitu :
a. Strategi SO
Melakukan inovasi terhadap Jagung kuning (value preposition),
memaksimalkan promosi pada pasar, menjaga azas kekeluargaan, dan
pelayanan yang baik dan cepat sebagai value preposition yang ditawarkan
oleh petani jagung agar hubungan dengan pelanggan/konsumen terjalin
dengan baik (customer relationships), adanya dukungan dari Lembaga
pemerintah maupun swasta demi meningkatkan produktivitas jagung kuning.
b. Strategi ST
Meningkatkan kualitas jagung kuning (value preposition) serta
dengan inovasi petani dapat mempertahankan harga jagung kuning,
mencukupi ketersediaan bahan baku jagung dan costumer segmen
ditambahkan dengan pas kepada pelanggan serta memberikan penawaran
dan pemahaman dengan cara yang baik kepada pelanggan/konsumen.
c. Strategi WO
Memaksimalkan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi,
Menambah tenaga kerja untuk petani jagung sehingga tercipta komomditas
unggulan, meminimalkan dana produksi jagung kuning, memberikan value
preposition yang lebih banyak agar coustumer segmen bertambah.,
bekerjasama dengan lembaga/instansi keuangan syariah apabila mengalami
kekurangan modal.
d. Strategi WT
Harga yang dipatok oleh petani jagung harus lebih mahal dan
diperhatikan kualitas produksinya,diimbangi dengan banyaknya produk
jagung dan jarak yang ditempuh, menambah value sehingga konsumen
tertarik dan daya belinya meningkat, berkomunikasi dengan baik kepada
pelanggan serta menambah pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
jagung kuning serta dalam menambhakan velue preposition.
4. Pemasaran jagung kuning oleh petani jagung di Desa Paccing yaitu sudah
sesuai dengan syariat islam karena produk yang ditawarkan memiliki
kegunaan dan manfaat, diantaranya dapat digunakan sebagai obat penyakit
seperti diabetes, kolestrol dan asam urat, selain itu juga bisa dikonsumsi
dalam bentuk olahan makanan dan juga sebagai pakan ternak. Dimana dalam
pandangan islam disebut produk yaitu yang memiliki banyak dayaguna dan
manfaat bagi pelanggan/konsumen. Serta proses pemasarannya tidak ada
tindakan yang merugikan salah satu pihak. Harga Produk yang ditawarkan
dari penjual ke pembeli sesuai dengan mekanisme pasar yaitu berdasarkan
pada kekuatan permintaan dan penawaran yaitu dilakukan atas kesepakatan
dan atas asas suka sehingga tidak ada salah satu pihak yang terzalimi dan
dicurangi. Sebagaimana yang telah di contohkan Rasulullah SAW Dengan
sikapnya yang terbuka serta trasnparan dalam melakukan pemasaran.
B. Saran
Setelah dilakukannya penelitian terhadap prospek dan kendala pemasaran
jagung kuning oleh petani jagung di Desa Paccing Kecamatan Awangpone maka
penulis menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat
diantaranya:
1. Pemasaran jagung kuning oleh petani jagung harus meningkatkan berbagai
aspek dari sembilan blok business model canvas diantaranya:
a. Coustumer segmen harus lebih ditingkatkan sehingga pemasarannya
lebih luas sehingga bisa mendapatkan pelanggan yang banyak.
b. Value preposition pada jagung kuning harus ditambah dengan
melakukan inovasi terhadap berbagai produk yang berkualitas yang
dapat menarik minat pelanggan serta mningkatkan kualitas jagung
kuning yang hendak dijual kepada pelanggan.
c. Channels dalam pemasaran jagung kuning harus memanfaat media sosial
dengan maksimal agar pangsa pasar semakin meluas dan tidak hanya
berpatokan pada beberapa titik.
d. Coustumer relationship yaitu dengan mempertahankan pelanggan serta
mendapatkan pelanggan baru dan harus mampu bersaing dengan
pemasar lainnya. Dengan memanfaatkan media sosial maka pemasar
dapat mendapatkan pelanggan baru selain itu harus menjalin hubungan
yang baik kepada pelanggan yang lama maupun yang baru agar tercipta
kepercayaan terhadap pemasar.
e. Revenue streams yaitu dengan meminimalkan biaya pengangkutan
sehingga mendapatkn keuntungan yang maksimal maka biaya produksi
dan pengolaan harus dikendalikan
f. Key resources terkait dengan SDM agar ditambah untuk memaksimalkan
produksi jagung kuning
g. Key activites lebih ditingkatkan pada elemen channels
h. Key partners yaitu petani jagung bekerjasama dengan lembaga/instansi
keuangan syariah apabila mengalami kekurangan moda.
i. Cost structure yaitu harus meminimlkan berbagai biaya yang
dikerluarkan agar mendapatkan keuntungan/laba yang maksimal pula.
2. Prospek dalam pemasaran jagung kuning yaitu dalam penerapan analisis
swot dapat dilihat dari kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh petani
jagung dengan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk kelangsungan
dimasa yang akan datang. Sedangkan pada kendala yang dialami oleh petani
dalam pemasaran jagung kuning dalam penerapan analisis swot maka dapat
dilihat dari kelemahan dan ancaman dimana berbagai kendala yang dihadapi
diatasi dengan melihat melihat peluang kearah perbaikan dengan
menerapkan saran pada poin satu.
3. Dalam strategi pemasaran jagung kuning oleh petani jagung diharapkan
dapat memnfaatkan dengan baik kelebihan dan peluang yang dimiliki oleh
petani jagung. Pemanfaat teknologi melalui media sosial sebagai media
promosi guna untuk memperluas pemasaran serta menjaga kualitas produk
yang ditawarkan kepada pelanggan dan melakukan inovasi yang kreatf
terhadap jagung kuning tersebut sehingga dapat menarik minat pelanggan.
Ketersediaan
SFEBI20230106106/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

106/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FEBI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top