Komodifikasi Budaya Di Era Ekonomi Global Terhadap Kearifan Lokal (Studi Kasus Eksistensi Industri Kesenian Tradisional Di Kabupaten Bone)
Tolha Anugrah/702332019102 - Personal Name
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komodifikasi budaya
Dikabupaten Bone dan untuk mengetahui eksistensi industri kesenian tradisional
dikabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan di dinas kebudayaan, Sanggar seni,
Rumah Budayawan/Tokoh adat Dikabupaten. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi dan ilmu sosiologi yang
melibatkan metode yang ada, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
budaywan dan penggiat seni, Dalam pengumpulan data, Peneliti memilih informan
penelitian dengan menggunakan Teknik Snowbal. Data yang diperoleh kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif dari tiga
tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komodifikasi budaya di era ekonomi
global terhadap kearifan lokal (Studi kasus eksistensi industri kesenian tradisional
Dikabupaten bone). Komodifikasi budaya di era ini sangat berpengaruh bagi
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelestarian kebudayaandengan
menampilkan berbagai pertunjukan-pertunjukan dengan mengharapkan sebuah
upah/nilai tukar. Budaya-budaya tradisional tersebut dalam perjalanannya mengalami
beberapa perubahan. Contohnya perihal kesakralannya.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komodifikasi Budaya yang terjadi berhasil merubah pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui pelestarian kebudayaan dengan cara menampilkan
pertunjukan-pertunjukan dengan mengharapkan sebuah upah. Komodifikasi
budaya tersebut berubah sejak tahun 1951, Setelah kerajaan bone memberikan
kedaulatannya kepada negara republic Indonesia. Budaya-budaya tradisional
tersebut dalam perjalanannya mengalami beberapa perubahan. Yaitu, Dalam
hal pertunjukan yang harusnya hanya disuguhkan kepada Raja-raja atau tamu
penting Raja. Saat ini masdengan maksudyarakat luas hingga wisatawan
mancanegara pun sudah bisa menikmati pertunjukan tersebut melalui acar-
acara adat atau bahkan pada saat acara perkawinan. Disamping itu, Tentunya
para pelaku seni Juga mengharapkan sebuah upah dari setiap orang yang
sudah melakukan persetujuan terlebih dahulu, dengan maksud, agar setiap
barang ataupun alat budaya yang perlu disediakan ataupun diganti bisa
terlaksana. Begitupun dengan ekonomi dari setiap oknum-oknum pelaku senni
tetap seimbang.
2. perlu kita pahami secara mendalam tentunya memberikan pembelajaran hidup
bagi kehidupan manusia bahwa adat istiadat pada zaman dulu sangatlah kuat.
Dan semestinya kita sebagai masyarakat tetap harus menjaga dan melestarikan
budaya-budaya terdahulu dalam bentuk apapun.
B. Implikasi
Setelah memperlihatkan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat
dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Sebagai bahan rujukan untuk pembuatan skripsi penelitian mendatang.
2. Dinas Kebudayaan dalam Rencana Pengembangan Budaya di Daerah
Kabupaten Bone agar segera mengembangkan Atau tetap Mempertahankan
Eksistensi Budaya Tari Sere Bissu, Tari Padduppa, dan Angngaru. baik dari
segi Perubahan Budayanya ataupun dari segi Keunikannya untuk lebih
menarik wisatawan.
3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar tetap mempertahankan adat dan
kebudayaan dikabupaten bone dengan kepercayaan mereka masing-masing.
4. Jika masyarakat mengharapkan peningkatan ekonomi dari hasil pengelolahan
budaya, maka masyarakat harus memberi bentuk destinasi budaya yang
berkualitas sesuai dengan apa yang diharapkan wisatawan. Dalam
mewujudkan hal tersebut diperukan kerjasama yang baik antara masyarakat
dan pelaku seni, dan pentingnya suatu kesadaran masyarakat dalam menjaga
budaya dan mengelola kebudayaan bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara.
5. kebudayaan yang ada di indonesia sebaiknya dirancang sendiri oleh
masyarakat lokal, agar masyarakat lebih memahami bagaimana
mengusahakan setiap potensi yang ada untuk diolah menjadi sebuah sumber
penghasilan dari budaya daerah mereka sendiri. Dan diharapkan nantinya agar
masyarakat setempat bisa menjadi pelaku seni budaya.
Dikabupaten Bone dan untuk mengetahui eksistensi industri kesenian tradisional
dikabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan di dinas kebudayaan, Sanggar seni,
Rumah Budayawan/Tokoh adat Dikabupaten. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi dan ilmu sosiologi yang
melibatkan metode yang ada, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
budaywan dan penggiat seni, Dalam pengumpulan data, Peneliti memilih informan
penelitian dengan menggunakan Teknik Snowbal. Data yang diperoleh kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif dari tiga
tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komodifikasi budaya di era ekonomi
global terhadap kearifan lokal (Studi kasus eksistensi industri kesenian tradisional
Dikabupaten bone). Komodifikasi budaya di era ini sangat berpengaruh bagi
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelestarian kebudayaandengan
menampilkan berbagai pertunjukan-pertunjukan dengan mengharapkan sebuah
upah/nilai tukar. Budaya-budaya tradisional tersebut dalam perjalanannya mengalami
beberapa perubahan. Contohnya perihal kesakralannya.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komodifikasi Budaya yang terjadi berhasil merubah pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui pelestarian kebudayaan dengan cara menampilkan
pertunjukan-pertunjukan dengan mengharapkan sebuah upah. Komodifikasi
budaya tersebut berubah sejak tahun 1951, Setelah kerajaan bone memberikan
kedaulatannya kepada negara republic Indonesia. Budaya-budaya tradisional
tersebut dalam perjalanannya mengalami beberapa perubahan. Yaitu, Dalam
hal pertunjukan yang harusnya hanya disuguhkan kepada Raja-raja atau tamu
penting Raja. Saat ini masdengan maksudyarakat luas hingga wisatawan
mancanegara pun sudah bisa menikmati pertunjukan tersebut melalui acar-
acara adat atau bahkan pada saat acara perkawinan. Disamping itu, Tentunya
para pelaku seni Juga mengharapkan sebuah upah dari setiap orang yang
sudah melakukan persetujuan terlebih dahulu, dengan maksud, agar setiap
barang ataupun alat budaya yang perlu disediakan ataupun diganti bisa
terlaksana. Begitupun dengan ekonomi dari setiap oknum-oknum pelaku senni
tetap seimbang.
2. perlu kita pahami secara mendalam tentunya memberikan pembelajaran hidup
bagi kehidupan manusia bahwa adat istiadat pada zaman dulu sangatlah kuat.
Dan semestinya kita sebagai masyarakat tetap harus menjaga dan melestarikan
budaya-budaya terdahulu dalam bentuk apapun.
B. Implikasi
Setelah memperlihatkan beberapa kesimpulan tersebut, maka dapat
dikemukakan implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Sebagai bahan rujukan untuk pembuatan skripsi penelitian mendatang.
2. Dinas Kebudayaan dalam Rencana Pengembangan Budaya di Daerah
Kabupaten Bone agar segera mengembangkan Atau tetap Mempertahankan
Eksistensi Budaya Tari Sere Bissu, Tari Padduppa, dan Angngaru. baik dari
segi Perubahan Budayanya ataupun dari segi Keunikannya untuk lebih
menarik wisatawan.
3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar tetap mempertahankan adat dan
kebudayaan dikabupaten bone dengan kepercayaan mereka masing-masing.
4. Jika masyarakat mengharapkan peningkatan ekonomi dari hasil pengelolahan
budaya, maka masyarakat harus memberi bentuk destinasi budaya yang
berkualitas sesuai dengan apa yang diharapkan wisatawan. Dalam
mewujudkan hal tersebut diperukan kerjasama yang baik antara masyarakat
dan pelaku seni, dan pentingnya suatu kesadaran masyarakat dalam menjaga
budaya dan mengelola kebudayaan bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara.
5. kebudayaan yang ada di indonesia sebaiknya dirancang sendiri oleh
masyarakat lokal, agar masyarakat lebih memahami bagaimana
mengusahakan setiap potensi yang ada untuk diolah menjadi sebuah sumber
penghasilan dari budaya daerah mereka sendiri. Dan diharapkan nantinya agar
masyarakat setempat bisa menjadi pelaku seni budaya.
Ketersediaan
| SFUD20230009 | 09/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
09/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
