Komunikasi Antarpribadi Guru dan Siswa dalam Pembentukan Karakter Siswa SMK Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone
Wahidin Algar/03.16.2081 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarpribadi
guru dan siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone. Dan bagaimana
upaya guru dalam pembentukan karakter siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun sumber data
dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara peneliti terhadap informan. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisisdengan model analisis data yang terdiri dari tiga
tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dan siswa di
SMK Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone, terdapat beberapa aspek penting.
Pertama, pengamatan aktif membantu guru memahami siswa dengan lebih baik.
Kedua, komunikasi bersifat transaksional, mendorong pertukaran ide. Ketiga, fokus
pesan komunikasi adalah pada materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Keempat,
kedekatan fisik menciptakan lingkungan akrab. Terakhir, ketergantungan antara guru
dan siswa memperkuat hubungan dan kolaborasi. Semua aspek ini berkontribusi pada
pembelajaran yang efektif. Upaya pembentukan karakter siswa di SMK
Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone dilakukan dengan mengadakan kegiatan
keagamaan, diskusi terbuka, dan memfasilitasi pemahaman siswa terhadap nilai-nilai
keagamaan, mengajarkan pentingnya berbicara jujur dan bertindak sesuai dengan nilai
kejujuran, mendukung pengembangan sikap toleransi terhadap perbedaan budaya dan
agama, mendorong siswa untuk memahami nilai disiplin dan bagaimana itu dapat
membantu mereka mencapai tujuan, dan menginspirasi serta memotivasi siswa untuk
bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka dalam pendidikan dan kehidupan sehari-
hari. Melalui pendekatan inklusif, pemahaman, dan dorongan yang kuat ini, guru-guru
berusaha membentuk karakter siswa yang kuat dan memiliki dampak positif dalam
masyarakat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Komunikasi antara guru dan siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone, terdapat beberapa aspek penting. Pertama, pengamatan aktif
membantu guru memahami siswa dengan lebih baik. Kedua, komunikasi
bersifat transaksional, mendorong pertukaran ide. Ketiga, fokus pesan
komunikasi adalah pada materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Keempat,
kedekatan fisik menciptakan lingkungan akrab. Terakhir, ketergantungan
antara guru dan siswa memperkuat hubungan dan kolaborasi. Semua aspek ini
berkontribusi pada pembelajaran yang efektif.
2. Upaya pembentukan karakter siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone dilakukan dengan mengadakan kegiatan keagamaan, diskusi
terbuka, dan memfasilitasi pemahaman siswa terhadap nilai-nilai keagamaan,
mengajarkan pentingnya berbicara jujur dan bertindak sesuai dengan nilai
kejujuran, mendukung pengembangan sikap toleransi terhadap perbedaan
budaya dan agama, mendorong siswa untuk memahami nilai disiplin dan
bagaimana itu dapat membantu mereka mencapai tujuan, dan menginspirasi
serta memotivasi siswa untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka
dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan inklusif,
pemahaman, dan dorongan yang kuat ini, guru-guru berusaha membentuk
karakter siswa yang kuat dan memiliki dampak positif dalam masyarakat.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah:
Kepala Sekolah sebaiknya memastikan bahwa ada saluran komunikasi
terbuka yang efektif di sekolah. Ini melibatkan tidak hanya memberikan
informasi kepada staf dan siswa, tetapi juga mendengarkan dengan cermat
masukan dan masalah yang mereka hadapi. Ini akan membantu membangun
ikatan yang kuat antara kepala sekolah, guru, dan siswa, serta menciptakan
lingkungan yang lebih inklusif.
2. Bagi Guru
Guru sebaiknya aktif dalam pencarian peningkatan profesional. Selalu
terbuka untuk pelatihan baru, pembaruan kurikulum, dan metode pengajaran
inovatif. Manfaatkan peluang yang diberikan oleh sekolah untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, karena ini tidak hanya akan
memberi manfaat kepada guru tetapi juga kepada siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya aktif dalam kehidupan sekolah mereka. Ini mencakup
berpartisipasi dalam ekstrakurikuler dan kegiatan sosial. Juga, jangan ragu
untuk berbicara dengan guru atau staf sekolah jika memiliki masalah atau ide
yang ingin sampaikan. Ingatlah bahwa pendidikan adalah tanggung jawab
bersama, dan keterlibatan aktif akan meningkatkan pengalaman sekolah.
guru dan siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone. Dan bagaimana
upaya guru dalam pembentukan karakter siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun sumber data
dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara peneliti terhadap informan. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisisdengan model analisis data yang terdiri dari tiga
tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dan siswa di
SMK Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone, terdapat beberapa aspek penting.
Pertama, pengamatan aktif membantu guru memahami siswa dengan lebih baik.
Kedua, komunikasi bersifat transaksional, mendorong pertukaran ide. Ketiga, fokus
pesan komunikasi adalah pada materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Keempat,
kedekatan fisik menciptakan lingkungan akrab. Terakhir, ketergantungan antara guru
dan siswa memperkuat hubungan dan kolaborasi. Semua aspek ini berkontribusi pada
pembelajaran yang efektif. Upaya pembentukan karakter siswa di SMK
Muhammadiyah Salomekko Kabupaten Bone dilakukan dengan mengadakan kegiatan
keagamaan, diskusi terbuka, dan memfasilitasi pemahaman siswa terhadap nilai-nilai
keagamaan, mengajarkan pentingnya berbicara jujur dan bertindak sesuai dengan nilai
kejujuran, mendukung pengembangan sikap toleransi terhadap perbedaan budaya dan
agama, mendorong siswa untuk memahami nilai disiplin dan bagaimana itu dapat
membantu mereka mencapai tujuan, dan menginspirasi serta memotivasi siswa untuk
bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka dalam pendidikan dan kehidupan sehari-
hari. Melalui pendekatan inklusif, pemahaman, dan dorongan yang kuat ini, guru-guru
berusaha membentuk karakter siswa yang kuat dan memiliki dampak positif dalam
masyarakat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Komunikasi antara guru dan siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone, terdapat beberapa aspek penting. Pertama, pengamatan aktif
membantu guru memahami siswa dengan lebih baik. Kedua, komunikasi
bersifat transaksional, mendorong pertukaran ide. Ketiga, fokus pesan
komunikasi adalah pada materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Keempat,
kedekatan fisik menciptakan lingkungan akrab. Terakhir, ketergantungan
antara guru dan siswa memperkuat hubungan dan kolaborasi. Semua aspek ini
berkontribusi pada pembelajaran yang efektif.
2. Upaya pembentukan karakter siswa di SMK Muhammadiyah Salomekko
Kabupaten Bone dilakukan dengan mengadakan kegiatan keagamaan, diskusi
terbuka, dan memfasilitasi pemahaman siswa terhadap nilai-nilai keagamaan,
mengajarkan pentingnya berbicara jujur dan bertindak sesuai dengan nilai
kejujuran, mendukung pengembangan sikap toleransi terhadap perbedaan
budaya dan agama, mendorong siswa untuk memahami nilai disiplin dan
bagaimana itu dapat membantu mereka mencapai tujuan, dan menginspirasi
serta memotivasi siswa untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka
dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan inklusif,
pemahaman, dan dorongan yang kuat ini, guru-guru berusaha membentuk
karakter siswa yang kuat dan memiliki dampak positif dalam masyarakat.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah:
Kepala Sekolah sebaiknya memastikan bahwa ada saluran komunikasi
terbuka yang efektif di sekolah. Ini melibatkan tidak hanya memberikan
informasi kepada staf dan siswa, tetapi juga mendengarkan dengan cermat
masukan dan masalah yang mereka hadapi. Ini akan membantu membangun
ikatan yang kuat antara kepala sekolah, guru, dan siswa, serta menciptakan
lingkungan yang lebih inklusif.
2. Bagi Guru
Guru sebaiknya aktif dalam pencarian peningkatan profesional. Selalu
terbuka untuk pelatihan baru, pembaruan kurikulum, dan metode pengajaran
inovatif. Manfaatkan peluang yang diberikan oleh sekolah untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, karena ini tidak hanya akan
memberi manfaat kepada guru tetapi juga kepada siswa.
3. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya aktif dalam kehidupan sekolah mereka. Ini mencakup
berpartisipasi dalam ekstrakurikuler dan kegiatan sosial. Juga, jangan ragu
untuk berbicara dengan guru atau staf sekolah jika memiliki masalah atau ide
yang ingin sampaikan. Ingatlah bahwa pendidikan adalah tanggung jawab
bersama, dan keterlibatan aktif akan meningkatkan pengalaman sekolah.
Ketersediaan
| SFUD20220069 | 69/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
69/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
