Pesan-pesan Dakwah Pada Tradisi Ritual Meppano’ ota Pengantin Baru di Bubung Pitu ( Pattanengpunga) Desa Lanca Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Nur Sariani/702332019073 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Pesan-Pesan Dakwah Pada Tradisi Ritual
Mappano’ota Pengantin Baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone dengan permasalahan pokok dalam
penelitian bagaimana proses pelaksanaan tradisi ritual Mappano’ota pengantin
baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca Kecamatan Tellu siattinge
Kabupaten Bone, bagaimana pesan-pesan Dakwah pada Tradisi Ritual
mappano’ota Pengantin Baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. berdasarkan permasalahan tersebut
maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses pelaksanaan trdisi ritual
Mappano’ota Pengantin Baru di Bubung pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone dan untuk mengetahui Pesan-Pesan
dakwah pada Tradisi Ritual Mappano’ota pengantin Baru di Bubung Pitu
(pattanengpunga) Desa Lanca Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Informan yang dipilih adalah yang mempunyai relevansi yang
dibutuhkan penelitian yang terdiri dari pemerintah, penyelenggara adat, tokoh
agama, dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, interview atau wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara
kualitatif deskriptif yang didukung oleh data primer dan sekunder. Sedangkan
teori yang digunakan ialah teori semiotika kultural yang dikemukakan oleh
Mansoer pateda. Teori ini digunakan untuk membedah keunikan, kronologi,
kedalaman makna, dan berbagai variasi yang terkandung dalam setiap kebudayaan
tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mappano’ota merupakan ritual yang
dilakukan oleh setiap pengantin baru dan merupakan tanda rasa syukur pengantin
baru. Bentuk pelaksanaan Tradisi Ritual Mappan’Ota di Desa Lanca seperti.
Meletakkan telur di Bubung Pitu (Pattanegpunga) yang merupakan tanda rasa
syukur bagi pengantin baru kepada Allah Swt. Mencuci muka di bubung pitu
merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat desa lanca maka tempat ini selalu
dijaga dengan baik guna mempertahankan ciri khas yang ada. Pesan-Pesan
dakwah yang terkandung dalam Tradisi Ritual Mappano’Ota di Desa Lanca
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone Pesan Dakwah yang terkandung
dalam Tradisi Ritual Mappano’Ota bentuk harapan dan doa, bagi kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi pengantin baru. Pesan Dakwah yang terkandung dalam
Ritual Mappano’Ota yaitu seperti akidah, akidah merupakan suatu keyakinan
atau kepercayaan kita kepada Allah Swt. Kemudian syariah merupakan suatu
sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan. Kemudian yang
terakhir akhlak merupakan sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir sudah
tertanam dalam dirinya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disumpulkan sebagai berikut:
1. Mappano’ota merupakan ritual yang dilakukan oleh setiap pengantin batu
dan merupakan tanda rasa syukur pengantin baru. Bentuk pelaksanaan
tradisi ritual Mappano’ota di Desa Lanca seperti, meletakkan telur di
Bubung Pitu (Pattanengpunga) yang merupakan tanda rasa syukur bagi
pengantin baru kepada Allah Swt. Mencuci muka di Bubung Pitu
(Pattanengpunga) merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat Desa
Lanca maka tempat ini selalu dijaga dengan baik guna mempertahankan
ciri khas yang ada.
2. Pesan dakwah yang terkandung dalam ritual Mappano’ota yaitu akidah,
merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan kita kepada Allah swt.
Kemudian syariah, merupakan suatu sistem norma yang mengatur
hubungan manusia dengan tuhan. Terakhir adalah akhlak, merupakan
sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir dan sudah tertanam dalam
dirinya.
B. Implikasi Penelitian
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada masyarakat Kecamatan
Telllusiattingekhususnya Desa Lanca dan Kelurahan Otting, dengan
rendah hati penulis memberikan saran demi terlaksananya pesan-pesan
dakwah. Adapun implikasi yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini
adalah:
a. Diharapkan kepada masyarakat agar tetap mempertahankan dan
mengembangkan budaya yang telah diwariskan oleh nenek
moyang masyarakat Kecamatan Tellu Siattinge khususnya Desa
Lanca.
b. Diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat agar bekerja sama
untuk menosialisasikan tradisi ini terutama kepada generasi mudah
pada masyarakat Kecamatan Tellusiattingekhususnya di Desa
Lanca selama hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
c. Diharapkan kepada berbagai pihak agar lebih memperhatikan
tradisi ini seperti para tokoh agama agar memberikan saran dan
pemahaman masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini agar tidak
ada kemusyrikan di dalamnya.
d. Kepada pemerintah setempat agar lebih meningkatkan respon
terhadap tradisi tersebut terutama masalah pendanaan.
Mappano’ota Pengantin Baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone dengan permasalahan pokok dalam
penelitian bagaimana proses pelaksanaan tradisi ritual Mappano’ota pengantin
baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca Kecamatan Tellu siattinge
Kabupaten Bone, bagaimana pesan-pesan Dakwah pada Tradisi Ritual
mappano’ota Pengantin Baru di Bubung Pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. berdasarkan permasalahan tersebut
maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui proses pelaksanaan trdisi ritual
Mappano’ota Pengantin Baru di Bubung pitu (pattanengpunga) Desa Lanca
Kecamatan Tellu siattinge Kabupaten Bone dan untuk mengetahui Pesan-Pesan
dakwah pada Tradisi Ritual Mappano’ota pengantin Baru di Bubung Pitu
(pattanengpunga) Desa Lanca Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Informan yang dipilih adalah yang mempunyai relevansi yang
dibutuhkan penelitian yang terdiri dari pemerintah, penyelenggara adat, tokoh
agama, dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, interview atau wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis secara
kualitatif deskriptif yang didukung oleh data primer dan sekunder. Sedangkan
teori yang digunakan ialah teori semiotika kultural yang dikemukakan oleh
Mansoer pateda. Teori ini digunakan untuk membedah keunikan, kronologi,
kedalaman makna, dan berbagai variasi yang terkandung dalam setiap kebudayaan
tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mappano’ota merupakan ritual yang
dilakukan oleh setiap pengantin baru dan merupakan tanda rasa syukur pengantin
baru. Bentuk pelaksanaan Tradisi Ritual Mappan’Ota di Desa Lanca seperti.
Meletakkan telur di Bubung Pitu (Pattanegpunga) yang merupakan tanda rasa
syukur bagi pengantin baru kepada Allah Swt. Mencuci muka di bubung pitu
merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat desa lanca maka tempat ini selalu
dijaga dengan baik guna mempertahankan ciri khas yang ada. Pesan-Pesan
dakwah yang terkandung dalam Tradisi Ritual Mappano’Ota di Desa Lanca
Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone Pesan Dakwah yang terkandung
dalam Tradisi Ritual Mappano’Ota bentuk harapan dan doa, bagi kesejahteraan
dan kebahagiaan bagi pengantin baru. Pesan Dakwah yang terkandung dalam
Ritual Mappano’Ota yaitu seperti akidah, akidah merupakan suatu keyakinan
atau kepercayaan kita kepada Allah Swt. Kemudian syariah merupakan suatu
sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan. Kemudian yang
terakhir akhlak merupakan sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir sudah
tertanam dalam dirinya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disumpulkan sebagai berikut:
1. Mappano’ota merupakan ritual yang dilakukan oleh setiap pengantin batu
dan merupakan tanda rasa syukur pengantin baru. Bentuk pelaksanaan
tradisi ritual Mappano’ota di Desa Lanca seperti, meletakkan telur di
Bubung Pitu (Pattanengpunga) yang merupakan tanda rasa syukur bagi
pengantin baru kepada Allah Swt. Mencuci muka di Bubung Pitu
(Pattanengpunga) merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat Desa
Lanca maka tempat ini selalu dijaga dengan baik guna mempertahankan
ciri khas yang ada.
2. Pesan dakwah yang terkandung dalam ritual Mappano’ota yaitu akidah,
merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan kita kepada Allah swt.
Kemudian syariah, merupakan suatu sistem norma yang mengatur
hubungan manusia dengan tuhan. Terakhir adalah akhlak, merupakan
sifat dasar manusia yang dibawa sejak lahir dan sudah tertanam dalam
dirinya.
B. Implikasi Penelitian
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada masyarakat Kecamatan
Telllusiattingekhususnya Desa Lanca dan Kelurahan Otting, dengan
rendah hati penulis memberikan saran demi terlaksananya pesan-pesan
dakwah. Adapun implikasi yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini
adalah:
a. Diharapkan kepada masyarakat agar tetap mempertahankan dan
mengembangkan budaya yang telah diwariskan oleh nenek
moyang masyarakat Kecamatan Tellu Siattinge khususnya Desa
Lanca.
b. Diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat agar bekerja sama
untuk menosialisasikan tradisi ini terutama kepada generasi mudah
pada masyarakat Kecamatan Tellusiattingekhususnya di Desa
Lanca selama hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
c. Diharapkan kepada berbagai pihak agar lebih memperhatikan
tradisi ini seperti para tokoh agama agar memberikan saran dan
pemahaman masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini agar tidak
ada kemusyrikan di dalamnya.
d. Kepada pemerintah setempat agar lebih meningkatkan respon
terhadap tradisi tersebut terutama masalah pendanaan.
Ketersediaan
| SFUD20230006 | 06/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
06/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
