Strategi Dakwah Dalam Meningkatkan Pembinaan Kerohanian Narapidana Di Lembaga Kemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Bone.
Asmawati/ 03.13.2011 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Strategi Dakwah dalam Meningkatkan
Pembinaan Kerohanian Narapidana di Lembaga Kemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone. Pokok masalah adalah bagaimana strategi dakwah dalam membina
Napi di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone.
Masalah ini dianalisis dengan jenis penelitian field research yaitu suatu
jenis penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data di lapangan dengan
pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis. Pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi serta dianalisis dengan
cara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kegiatan pembinaan
kerohanian di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone yaitu bentuk-
bentuk kegiatan pembinaan kerohanian di lembaga pemasyarakatan kelas II A
Kabupaten Bone yaitu a). Kegiatan khutbah jumat seperti pemberian ceramah agama
adalah dengan materi yang biasa diberikan tentang keutamaan shalat lima waktu, b).
Pengajian Al-Qur’an yang dilakukan secara bertahap melalui kegiatan kelompok-
kelompok pengajian seperti pengajian Iqra dan bimbingan Tadarus Al-Qur’an, c).
Kajian-kajian Islam seperti pesantren kilat yang dilakukan pada bulan Ramadan
setelah shalat isya dan d). Pemberian kultum setelah selesai shalat lima waktu. Strategi
dakwah yang diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone
terdiri dari dua yaitu strategi da’i dan strategi lembaga. Strategi da’i seperti: a). Strategi
sentimentil di mana strategi ini lebih memfokuskan pada aspek hati dan b).
Menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah kemudian para da’i juga
menggunakan strategi rasional dimana strategi ini lebih mengarahkan para narapidana
untuk berpikir dan merenungkan perbuatan-perbuatan mereka. Sedangkan strategi
lembaga seperti: a). Melakukan pendekatan keagamaan dan b). Memberikan pelatihan
kemandirian yang berupa pertukangan dan pengelasan. Faktor pendukung kegiatan
dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Bone yaitu: a). Faktor
finansial, b). Faktor eksteren atau instansi lain dan c). Faktor warga binaan itu sendiri.
Sedangkan faktor penghambat kegiatan dakwah di lembaga pemasyarakatan kelas II
A Kabupaten Bone yaitu: a). Faktor finansial yang masih kurang, b). Faktor eksteren
yaitu kurangnya koordinasi dengan instansi lain dan faktor interen yaitu keamanan
yang masih butuh peningkatan.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan kerohanian di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Kabupaten Bone yaitu a). Kegiatan khutbah Jumat seperti
pemberian ceramah agama dengan materi yang biasa diberikan tentang
keutamaan shalat lima waktu, b). Pengajian Al-Qur’an yang dilakukan secara
bertahap melalui kegiatan kelompok-kelompok pengajian seperti pengajian
iqra dan bimbingan tadarus Al-Qur’an, c). Kajian-kajian Islam seperti
pesantren kilat yang dilakukan pada Bulan Ramadhan setelah shalat Isya dan
d). Pemberian kultum setelah selesai shalat lima waktu.
2. Strategi dakwah yang diterapkan di lembaga pemasyarakatan kelas II A
Kabupaten Bone terdiri dari dua yaitu strategi da’I dan strategi lembaga.
Strategi da’i seperti: a). Strategi Sentimentil di mana strategi ini lebih
memfokuskan pada aspek hati dan b). Menggerakkan perasaan dan batin
mitra dakwah. Kemudian para da’i juga menggunakan strategi rasional
dimana strategi ini lebih mengerahkan para narapidana untuk berpikir dan
merenungkan perbuatan-perbuatan mereka. Sedangkan strategi lembaga
seperti: a). Melakukan pendekatan keagamaan dan b). Memberikan pelatihan
kemandirian yang berupa pertukangan dan pengelasan.
3. Faktor pendukung kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone yaitu: a) faktor finansial, b) faktor eksteren atau instansi lain
dan c) faktor warga binaan itu sendiri.
4. Faktor penghambat kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone yaitu: a) faktor finansial yang masih kurang b) faktor
eksteren yaitu kurangnya koordinasi dengan instansi lain dan c) faktor interen
yaitu keamanan yang masih butuh peningkatan.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para da’i dalam melakukan pembinaan di Lembaga
Kemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone agar berupaya untuk lebih
memaksimalkan strategi dakwah ketika melakukan pembinaan kerohanian
khususnya di Lembaga Kemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone.
2. Diharapkan kepada para pegawai yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Kabupaten Bone agar berupaya semaksimal mungkin dalam
merencanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lebih bermakna bagi
kehidupan para narapidana.
3. Diharapkan kepada para narapidana agar lebih memikirkan dan merenungkan
perbuatan-perbuatan mereka agar mereka lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Pembinaan Kerohanian Narapidana di Lembaga Kemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone. Pokok masalah adalah bagaimana strategi dakwah dalam membina
Napi di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone.
Masalah ini dianalisis dengan jenis penelitian field research yaitu suatu
jenis penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data di lapangan dengan
pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis. Pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi serta dianalisis dengan
cara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kegiatan pembinaan
kerohanian di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone yaitu bentuk-
bentuk kegiatan pembinaan kerohanian di lembaga pemasyarakatan kelas II A
Kabupaten Bone yaitu a). Kegiatan khutbah jumat seperti pemberian ceramah agama
adalah dengan materi yang biasa diberikan tentang keutamaan shalat lima waktu, b).
Pengajian Al-Qur’an yang dilakukan secara bertahap melalui kegiatan kelompok-
kelompok pengajian seperti pengajian Iqra dan bimbingan Tadarus Al-Qur’an, c).
Kajian-kajian Islam seperti pesantren kilat yang dilakukan pada bulan Ramadan
setelah shalat isya dan d). Pemberian kultum setelah selesai shalat lima waktu. Strategi
dakwah yang diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone
terdiri dari dua yaitu strategi da’i dan strategi lembaga. Strategi da’i seperti: a). Strategi
sentimentil di mana strategi ini lebih memfokuskan pada aspek hati dan b).
Menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah kemudian para da’i juga
menggunakan strategi rasional dimana strategi ini lebih mengarahkan para narapidana
untuk berpikir dan merenungkan perbuatan-perbuatan mereka. Sedangkan strategi
lembaga seperti: a). Melakukan pendekatan keagamaan dan b). Memberikan pelatihan
kemandirian yang berupa pertukangan dan pengelasan. Faktor pendukung kegiatan
dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Bone yaitu: a). Faktor
finansial, b). Faktor eksteren atau instansi lain dan c). Faktor warga binaan itu sendiri.
Sedangkan faktor penghambat kegiatan dakwah di lembaga pemasyarakatan kelas II
A Kabupaten Bone yaitu: a). Faktor finansial yang masih kurang, b). Faktor eksteren
yaitu kurangnya koordinasi dengan instansi lain dan faktor interen yaitu keamanan
yang masih butuh peningkatan.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan kerohanian di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Kabupaten Bone yaitu a). Kegiatan khutbah Jumat seperti
pemberian ceramah agama dengan materi yang biasa diberikan tentang
keutamaan shalat lima waktu, b). Pengajian Al-Qur’an yang dilakukan secara
bertahap melalui kegiatan kelompok-kelompok pengajian seperti pengajian
iqra dan bimbingan tadarus Al-Qur’an, c). Kajian-kajian Islam seperti
pesantren kilat yang dilakukan pada Bulan Ramadhan setelah shalat Isya dan
d). Pemberian kultum setelah selesai shalat lima waktu.
2. Strategi dakwah yang diterapkan di lembaga pemasyarakatan kelas II A
Kabupaten Bone terdiri dari dua yaitu strategi da’I dan strategi lembaga.
Strategi da’i seperti: a). Strategi Sentimentil di mana strategi ini lebih
memfokuskan pada aspek hati dan b). Menggerakkan perasaan dan batin
mitra dakwah. Kemudian para da’i juga menggunakan strategi rasional
dimana strategi ini lebih mengerahkan para narapidana untuk berpikir dan
merenungkan perbuatan-perbuatan mereka. Sedangkan strategi lembaga
seperti: a). Melakukan pendekatan keagamaan dan b). Memberikan pelatihan
kemandirian yang berupa pertukangan dan pengelasan.
3. Faktor pendukung kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone yaitu: a) faktor finansial, b) faktor eksteren atau instansi lain
dan c) faktor warga binaan itu sendiri.
4. Faktor penghambat kegiatan dakwah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Kabupaten Bone yaitu: a) faktor finansial yang masih kurang b) faktor
eksteren yaitu kurangnya koordinasi dengan instansi lain dan c) faktor interen
yaitu keamanan yang masih butuh peningkatan.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada para da’i dalam melakukan pembinaan di Lembaga
Kemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone agar berupaya untuk lebih
memaksimalkan strategi dakwah ketika melakukan pembinaan kerohanian
khususnya di Lembaga Kemasyarakatan kelas II A Kabupaten Bone.
2. Diharapkan kepada para pegawai yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Kabupaten Bone agar berupaya semaksimal mungkin dalam
merencanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lebih bermakna bagi
kehidupan para narapidana.
3. Diharapkan kepada para narapidana agar lebih memikirkan dan merenungkan
perbuatan-perbuatan mereka agar mereka lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Ketersediaan
| SFUD20170015 | 15/2017 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
15/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
