Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Menerapkan Model pembelajaran Problem Based Leaerning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di MTs Ar-Rahman Kaju Kab. Bone
Risna/862082020092 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Untuk mengetahui strategi guru akidah
akhlak dalam menerapkan model pembelajaran problem based learning kelas VIII
di MTs Ar-Rahman Kaju 2.) Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
kelas VIII setalah guru menerapkan model pembelajaran problem based learning
di Mts Ar-Rahman Kaju. Jenis penelitian yang digunakan penulis pada penelitian
ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan pedagogik dan psikologis, menggunakan sumber data primer
dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Menggunakan instrumen
pengumpulan data yaitu pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.
Keabsahan data yang digunakan triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Serta
menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, display ( penyajian data)dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi problem
based learning memiliki beberapa tahapan-tahapan penting yaitu Tahapan
orientasi, di mana guru memberikan penjelasan tujuan yang harus dicapai pada saat
proses pembelajaran. Tahapan pelacakan, guru memberikan persoalan yang sesuai
dengan kemampuan dan pengalaman siswa. Tahapan inkuiri, guru memberikan
ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasannya. Tahapan
akomodasi, siswa menyimpulkan apa yang mereka pahami. Tahapan transfer, siswa
mampu mentransfer kemampuannya. kemampuan berpikir kritis memiliki beberapa
tahapan-tahapan penting yaitu tahapan interpretasi, siswa mampu memberikan
pendapat terhadap suatu permasalahan. Tahapan analisis, siswa mampu
mengidentifikasi dan menganalisis suatu permasalahan. Tahapan evaluasi, siswa
mampu memahami setiap permasalahan yang dihadapi dan Tahapan inferensi,
siswa mampu membuat kesimpulan yang masuk akal dan mempertimbangkan
informasi yang diperoleh.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Strategi Guru Akidah Akhlak dalam menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning siswa kelas VIII di MTs Ar-Rahman Kaju Kab. Bone.
memiliki beberapa tahapan-tahapan penting, yaitu terdiri dari tahapan
orientasi, di mana guru mengkondisikan siswa untuk siap melakukan
pembelajaran,
memberikan
penjelasan
tujuan
ingin
dicapai
dalam
pembelajaran setiap tahapan proses memberikan. Tahapan pelacakan, di mana
guru memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema
pembelajaran, guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk
mengembangkan pemahaman siswa. Tahapan konfrontasi, di mana guru
menyajikan persoalan yang harus dipecahkan oleh siswa sesuai dengan tingkat
kemampuannya dan guru memberikan persoalan-persoalan yang dilematis
yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Tahapan inkuiri, guru mengajak
siswa untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
dan guru memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan gagasannya untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
pada saat proses pembelajaran. Tahapan akomodasi, siswa mampu menemukan
kata-kata kunci sesuai dengan tema pembelajaran dan siswa mampu
menyimpulkan apa yang mereka temukan dan pahami. Tahapan transfer, di
mana siswa mampu mentransfer berpikir kritis untuk memecahkan masalah
baru dan guru memberikan tugas-tugas kepada siswa sesuai dengan topik
permasalahan.
2. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII di MTs Ar-Rahman Kaju
Kab.Bone. memiliki beberapa tahapan-tahapan penting, yaitu terdiri dari
Tahapan interpretasi, di mana siswa memahami makna yang penting dari suatu
permasalahan dan siswa mampu memberikan pendapat atau gagasannya
terhadap suatu permasalahan yang dihadapi. Tahapan analisis, siswa mampu
mengidentifikasi sebuah persoalan atau pertanyaan terkait materi pembelajaran
dan siswa mampu menjawab atau menganalisis hubungan-hubungan yang
aktual dari sebuah pertanyaan atau informasi yang diperoleh. Tahapan evaluasi,
siswa mampu menaksir pertanyaan atau representasi yang merupakan laporan
dari persepsi atau penilaian seseorang dan siswa mampu memahami setiap
permasalahan atau pertanyaan terkait materi pembelajaran. Tahapan inferensi,
di mana siswa mampu membuat kesimpulan yang masuk akal, membuat
dugaan, hipotesis dan mempertimbangkan informasi yang diperoleh dan siswa
mampu menyimpulkan hasil dari data, situasi, pertanyaan atau bentuk-bentuk
representasi lainnya.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah dan Seluruh Staff Guru
Kepala sekolah beserta seluruh staff guru perlu melakukan pemantauan
dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan strategi Problem Based
Learning dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Ini dapat dilakukan melalui
observasi kelas, wawancara dengan guru Akidah Akhlak dan pencatatan
perkembangan pemahaman siswa yang merupakan buah hasil dari konsentrasi
belajar. Hasil pemantauan ini dapat digunakan untuk terus meningkatkan
kualitas pembelajaran Akidah Akhlak di sekolah.
2. Bagi Guru Akidah Akhlak
Teruslah berinovasi dalam melakukan pembelajaran dengan strategi
Problem Based Learning yang digunakan. Cobalah berbagai pendekatan,
lebih kreatif dengan membuat alat bantu yang dapat pelajaran lebih menarik
dan relevan bagi siswa. Melakukan evaluasi diri terhadap pelaksanaan strategi
Problem Based Learning,, tinjau kembali apa yang berhasil dan apa yang
perlu ditingkatkan lagi. Jangan pernah ragu menerima umpan balik dari siswa
untuk memahami perspektif mereka.
3. Bagi Siswa
Berpartisipasi aktiflah dalam pelajaran Akidah Akhlak melalui model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan apapun bentuk pembelajarannya. Ajukan pertanyaan,
jangan merasa takut untuk mengeluarkan pendapatmu dan selalu terlibat
dalam proses pembelajaran dengan guru dan teman-temanmu. Karena murid
yang selalu aktif mengikuti setiap pembelajaran akan semakin banyak ilmu
yang dia didapatkan dan dikuasai.
akhlak dalam menerapkan model pembelajaran problem based learning kelas VIII
di MTs Ar-Rahman Kaju 2.) Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
kelas VIII setalah guru menerapkan model pembelajaran problem based learning
di Mts Ar-Rahman Kaju. Jenis penelitian yang digunakan penulis pada penelitian
ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan pedagogik dan psikologis, menggunakan sumber data primer
dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian. Menggunakan instrumen
pengumpulan data yaitu pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi.
Keabsahan data yang digunakan triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Serta
menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, display ( penyajian data)dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi problem
based learning memiliki beberapa tahapan-tahapan penting yaitu Tahapan
orientasi, di mana guru memberikan penjelasan tujuan yang harus dicapai pada saat
proses pembelajaran. Tahapan pelacakan, guru memberikan persoalan yang sesuai
dengan kemampuan dan pengalaman siswa. Tahapan inkuiri, guru memberikan
ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasannya. Tahapan
akomodasi, siswa menyimpulkan apa yang mereka pahami. Tahapan transfer, siswa
mampu mentransfer kemampuannya. kemampuan berpikir kritis memiliki beberapa
tahapan-tahapan penting yaitu tahapan interpretasi, siswa mampu memberikan
pendapat terhadap suatu permasalahan. Tahapan analisis, siswa mampu
mengidentifikasi dan menganalisis suatu permasalahan. Tahapan evaluasi, siswa
mampu memahami setiap permasalahan yang dihadapi dan Tahapan inferensi,
siswa mampu membuat kesimpulan yang masuk akal dan mempertimbangkan
informasi yang diperoleh.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Strategi Guru Akidah Akhlak dalam menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning siswa kelas VIII di MTs Ar-Rahman Kaju Kab. Bone.
memiliki beberapa tahapan-tahapan penting, yaitu terdiri dari tahapan
orientasi, di mana guru mengkondisikan siswa untuk siap melakukan
pembelajaran,
memberikan
penjelasan
tujuan
ingin
dicapai
dalam
pembelajaran setiap tahapan proses memberikan. Tahapan pelacakan, di mana
guru memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema
pembelajaran, guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk
mengembangkan pemahaman siswa. Tahapan konfrontasi, di mana guru
menyajikan persoalan yang harus dipecahkan oleh siswa sesuai dengan tingkat
kemampuannya dan guru memberikan persoalan-persoalan yang dilematis
yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Tahapan inkuiri, guru mengajak
siswa untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
dan guru memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan gagasannya untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
pada saat proses pembelajaran. Tahapan akomodasi, siswa mampu menemukan
kata-kata kunci sesuai dengan tema pembelajaran dan siswa mampu
menyimpulkan apa yang mereka temukan dan pahami. Tahapan transfer, di
mana siswa mampu mentransfer berpikir kritis untuk memecahkan masalah
baru dan guru memberikan tugas-tugas kepada siswa sesuai dengan topik
permasalahan.
2. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII di MTs Ar-Rahman Kaju
Kab.Bone. memiliki beberapa tahapan-tahapan penting, yaitu terdiri dari
Tahapan interpretasi, di mana siswa memahami makna yang penting dari suatu
permasalahan dan siswa mampu memberikan pendapat atau gagasannya
terhadap suatu permasalahan yang dihadapi. Tahapan analisis, siswa mampu
mengidentifikasi sebuah persoalan atau pertanyaan terkait materi pembelajaran
dan siswa mampu menjawab atau menganalisis hubungan-hubungan yang
aktual dari sebuah pertanyaan atau informasi yang diperoleh. Tahapan evaluasi,
siswa mampu menaksir pertanyaan atau representasi yang merupakan laporan
dari persepsi atau penilaian seseorang dan siswa mampu memahami setiap
permasalahan atau pertanyaan terkait materi pembelajaran. Tahapan inferensi,
di mana siswa mampu membuat kesimpulan yang masuk akal, membuat
dugaan, hipotesis dan mempertimbangkan informasi yang diperoleh dan siswa
mampu menyimpulkan hasil dari data, situasi, pertanyaan atau bentuk-bentuk
representasi lainnya.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah dan Seluruh Staff Guru
Kepala sekolah beserta seluruh staff guru perlu melakukan pemantauan
dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan strategi Problem Based
Learning dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Ini dapat dilakukan melalui
observasi kelas, wawancara dengan guru Akidah Akhlak dan pencatatan
perkembangan pemahaman siswa yang merupakan buah hasil dari konsentrasi
belajar. Hasil pemantauan ini dapat digunakan untuk terus meningkatkan
kualitas pembelajaran Akidah Akhlak di sekolah.
2. Bagi Guru Akidah Akhlak
Teruslah berinovasi dalam melakukan pembelajaran dengan strategi
Problem Based Learning yang digunakan. Cobalah berbagai pendekatan,
lebih kreatif dengan membuat alat bantu yang dapat pelajaran lebih menarik
dan relevan bagi siswa. Melakukan evaluasi diri terhadap pelaksanaan strategi
Problem Based Learning,, tinjau kembali apa yang berhasil dan apa yang
perlu ditingkatkan lagi. Jangan pernah ragu menerima umpan balik dari siswa
untuk memahami perspektif mereka.
3. Bagi Siswa
Berpartisipasi aktiflah dalam pelajaran Akidah Akhlak melalui model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan apapun bentuk pembelajarannya. Ajukan pertanyaan,
jangan merasa takut untuk mengeluarkan pendapatmu dan selalu terlibat
dalam proses pembelajaran dengan guru dan teman-temanmu. Karena murid
yang selalu aktif mengikuti setiap pembelajaran akan semakin banyak ilmu
yang dia didapatkan dan dikuasai.
Ketersediaan
| STAR20240171 | 171/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
171/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
