Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tingkat maslahah bagi konsumen
Ibu-ibu milenial yang berdomisili di Watampone dengan menggunakan Theory of
Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk aspek
metodologinya dan ekonomi Islam untuk aspek keilmuannya. Untuk mewujudkan dua
pendekatan ini, maka digunakan variabel peduli maslahah sebagai variabel intervening
dalam menentukan keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan data berupa
angket (kuesioner), dan juga didukung data wawancara serta dokumentasi sebagai
penguatan hasil penelitian. Dari hasil penyebaran angket (kuesioner), sebanyak 100
data angket yang berhasil diisi oleh responden dan dianalisis dengan menggunakan
pendekatan SEM, pendekatan PLS-Path Modeling melalui aplikasi statistik Smart-PLS
versi 3.3.3.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) sikap (X1) dan persepsi kontrol perilaku
(X3) berpengaruh langsung terhadap peduli maslahah (Y). Artinya, Rumah Makan
Flamboyan senantiasa menjamin kualitas dan kuantitas setiap makanan dan minuman
yang dijual serta telah memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada konsumen.
(2) Sikap (X1), norma subjektif (X2), persepsi kontrol perilaku (X3) dan peduli
maslahah (Y) berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian (Z). Artinya,
keputusan pembelian distimulus oleh sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku
konsumen dan peduli maslahah dalam membeli makanan dan minuman yang dijual di
Rumah Makan Flamboyan. (3) Peduli maslahah (Y) hanya dapat memediasi hubungan
antara sikap (X1) dan persepsi kontrol perilaku (X3) dengan keputusan pembelian (Z).
Artinya, peduli maslahah berpotensi untuk memediasi sikap dan persepsi kontrol
perilaku terhadap keputusan pembelian konsumen Ibu-ibu milenial di Rumah Makan
Flamboyan Watampone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa ternyata keputusan pembelian bagi konsumen Ibu-
ibu milenial hanya dipengaruhi secara signifikan oleh aspek sikap dan persepsi kontrol
perilaku yang dijadikan sebagai pertimbangan utama mereka dalam memutuskan untuk
membeli makanan dan minuman di Rumah Makan Flamboyan. Sedangkan aspek
norma subjketif diabaikan oleh mereka untuk dijadikan sebagai pertimbangan utama
dalam melakukan pembelian. Mereka belum mau memenuhi ajakan orang lain untuk
memutuskan dan membeli makanan dan minuman di Rumah Makan Flamboyan
meskipun memerhatikan aspek sikap dan persepsi kontrol perilaku. Maka, dapat
dianggap bahwa konsumen muslim Ibu-ibu milenial belum peduli terhadap kepatuhan
syariat dalam Islam karena tidak memerhatikan manfaat yang juga akan diterima oleh
orang lain yang seharusnya dalam memutuskan membeli makanan dan minuman juga
harus memberikan manfaat bagi mereka. oleh karena itu, konsumen perlu
memerhatikan aspek norma subjektif dengan mempertimbangkan ajakan dan atau
dorongan dari pihak lain untuk mau membeli makanan dan minuman di Rumah Makan
Flamboyan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, sesungguhnya dalam penelitian ini masih
memiliki banyak kekurangan dari aspek teori, metode dan data yang digunakan.
Sehingga dalam mengambil kesimpulan masih belum sepenuhnya sempurna
sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, para peneliti selanjutnya diharapkan
dapat menyempurnakan studi ini selanjutnya, agar hasil yang didapatkan sesuai dengan
diharapkan dan dapat dijadikan acuan dalam megembangkan aspek sikap, norma
subjektif dan persepsi kontrol perilaku bagi konsumen muslim yang melakukan
pembelian makanan dan minuman di Rumah Makan Flamboyan di daerah Watampone
yang peduli terhadap maslahah. Insya Allah, Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.
C. Implikasi
Pernyataan dan kesimpulan di atas terkait dengan tiga aspek yaitu: sikap, norma
subjektif dan persepsi kontrol perilaku bagi konsumen muslim Ibu-ibu milenial,
ternyata hanya dua aspek yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap peduli
maslahah yakni sikap dan persepsi kontrol perilaku. Sedangkan aspek keputusan
pembelian dipengaruhi secara signifikan oleh ketiga aspek tersebut. Maka hal tersebut
wajib dipraktekkan dalam pembentukan perilaku konsumen muslim dengan lebih baik
lagi. Tetapi, kosumen mengabaikan aspek norma subjektif. Maka diharapkan
konsumen untuk tetap memerhatikan aspek norma subjektif dalam memutuskan
pembelian makanan dan minuman di Rumah Makan Flamboyan di daerah Watampone.

SFEBI20230032

32/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia