Skripsi ini membahas tentang implementasi perilaku sociopreneur pada
komunitas ekonomi kreatif pada pengusaha songkok recca di Kab. Bone dalam
perspektif ekonomi Islam. Pokok permasalahannya adalah bagaimana karakteristik
perilaku socioprenur pada komunitas pengusaha ekonomi kreatif songkok recca Kab.
Bone dan implementasi sociopreneur pada komunitas pengusaha ekonomi kreatif
songkok recca Kab. Bone dalam perspektif ekonomi Islam. Masalah ini dianalisis
dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field
research). Analisis data menggunakan tiga tahapan yaitu melakukan reduksi data
kemudian menyajikan data serta melakukan verifikasi atau penarikan kesimpulan dari
hasil penelitian yang dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara dan
melampirkan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakteristik
perilaku sociopreneur yang dimiliki komunitas pengusaha songkok recca di Kab.
Bone yaitu menjadikan masyarakat lain sebagai bagian dari indikator pencapaian
usaha yang didasari dengan adanya jiwa sosial sehingga menciptakan nilai sosial pada
lingkungan sekitar. Untuk itu, pelaku usaha ini mampu memahami jiwa seseorang
dengan melihat kondisi sosial yang dimiliki kemudian mencari solusi dalam
membantu memberdayakan serta mengembangkan perekonomian masyarakat, (2)
bentuk implementasi socioprenur yang dilakukan komunitas pengusaha songkok
recca di Kab. Bone yaitu dengan cara yang sederhana, seperti melakukan kerja sama
antar pemilik usaha dan pengrajin (masyarakat) berupa memberikan peluang kerja
dan pelatihan agar dapat menambah pendapatan, tolong menolong dengan sesama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dari bab sebelumnya pada penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karaketristik perilaku sociopreneur pada komunitas pengusaha ekonomi kreatif
songkok recca Kab. Bone menunjukkan kepedulian sosial yang melekat pada
diri pribadi terhadap lingkungan sekitar, pengusaha songkok recca memahami
jiwa atau karakter seseorang termasuk para karyawan dan juga masyarakat
lainnya yang berperan sebagai pengrajin dengan melihat kondisi sosial yang
dimiliki melalui komunikasi maupun interaksi sosial lainnya. Di samping itu
juga memiliki jiwa empati yang tinggi kepada individu lainnya sehingga
memberikan kesempatan bekerja bagi masyarakat yang membutuhkan untuk
mengembangkan perekonomian masyarakat dan tentunya untuk menjalankan
usaha didasari dengan pemikiran kreatif serta berjiwa inspiratif. Hal tersebut
memberikan keuntungan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga kepada
masyarakat lain.
2. Bentuk implementasi sociopreneur yang dilakukan oleh komunitas pengusaha
songkok recca di Kab. Bone, yaitu dengan cara yang sederhana mengingat
usaha yang dijalankan merupakan jenis usaha tingkat menengah, maka
sumbangsi terhadap masyarakat juga sepadan dengan perolehan yang
dihasilkan. Namun, hal ini mengandung nilai sosial di dalamnya. Kegiatan
usaha yang dilakukan melibatkan beberapa masyarakat untuk membantu dalam
memproduksi produk usaha. Sehingga dapat mengatasi sebagian dari
permasalahan perekonomian masyarakat dari upah (gaji) yang diperoleh. Dalam
hal ini, dilakukan kerja sama antara pemilik usaha dan masyarakat yang
dijadikan sebagai pengrajin usaha dari berbagai usia namun mayoritas berusia
dewasa ke atas. Dari bentuk penerapan yang dilakukan, merupakan kegiatan
yang tak lepas dari unsur-unsur Islam sehingga dapat menjadi landasan dalam
melakukan praktik berwirausaha. Perilaku yang dilakukan menjadi salah satu
bentuk penerapan dari beberapa ayat yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Oleh karena itu, pelaku usaha yang berbasis sociopreneur telah menerapkan
kegiatan usaha yang sesuai dengan anjuran Allah swt. dengan meninjau dari
segi agama Islam sehingga usaha yang dilakukan akan memperoleh keberkahan
dunia dan akhirat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang akan
diberikan peneliti untuk usaha songkok recca di Kab. bone sebagai berikut:
1. Salah satu yang menjadi faktor pendukung dalam melakukan produksi songkok
recca yaitu usia. Dengan melihat usia para pekerja (pengrajin) yang mayoritas
beusia dewasa, maka disarankan agar pemilik usaha lebih meningkatkan jumlah
pekerja yang berusia remaja sehingga dapat meningkatkan kinerja yang
produktif bagi generasi muda ke depannya.
2. Pemilik usaha disarankan agar lebih meningkatkan kinerja berupa pemakaian
outfit karyawan saat bekerja yang sesuai dengan nilai-nilai syariah di dalamnya.
3. Pengusaha songkok recca untuk lebih meningkatkan pendapatan, diperlukan
pengembangan pada proses pemasaran yang aktif di media sosial ataupun
media elektronik lainnya agar dapat memberikan akses informasi kepada
masyarakat yang belum mengetahui lokasi usaha tersebut.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa implikasi yang
dapat diberikan penulis sebagai berikut:
1. Perilaku sociopreneur yang diterapkan komunitas pengusaha songkok recca
mampu membuat masyarakat lain mendapatkan kesempatan dalam menambah
pendapatan rumah tangga sehingga dapat membantu memenuhii kebutuhan
hidup. Kesempatan yang dimaksud berupa adanya peluang secara terbuka bagi
masyarakat yang memiliki kemauan untuk bekerja.
2. Nilai-nilai Islam menjadi dasar dilakukannya kegiatan usaha berbasis
sociopreneur yang memiliki dampak sosial bagi lingkungan sekitar sehingga
pemilik usaha songkok recca tidak hanya memperoleh keberkahan duniawi saja
tetapi juga akan berdampak pada akhirat. Implementasi usaha yang dijalankan
merupakan salah satu bagian dari prinsip-prinsip syariah.

SFEBI20230029.

29/2023

Perpustakaan Pusat

Tersedia