Komunikasi Intrapersonal Pengidap Fear Of Missing Out (FOMO) pada Media Sosial (Studi Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone)
Wiwinanda/702332019072 - Personal Name
Penelitian ini membahas komunikasi intrapersonal pengidap Fear Of Missing Out
(FOMO) pada media sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Bone. Adapun yang ingin dikaji dalam penelitian ini yaitu penggunaan media
sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN pengidap Fear Of
Missing Out (FOMO) dan proses komunikasi intrapersonal mahasiswa Prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN pengidap Fear Of Missing Out (FOMO).
Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone,
tepatnya di Kampus II Dusun Culili Kelurahan Polewali Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif (menggambarkan)
berupa fakta-fakta yang tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang
diamati dan menggunakan pendekatan komunikasi. Data yang dikumpulkan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data
dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data hingga pada tahap penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Penggunaan media sosial mahasiswa
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone pengidap Fear Of Missing Out
(FOMO), yaitu: a. Menggunakan media sosial setiap saat karena takut tertinggal
informasi, mereka menggunakan media sosial setiap saat demi memenuhi
kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap suatu hal dan karena takut tertinggal
informasi, b. Selalu update story agar dikatakan sebagai mahasiswa up to date dan
memiliki kepuasan tersendiri, c. Selalu merasa penasaran terhadap suatu informasi
di media sosial hal ini yang menjadi pemicu utama untuk selalu buka media sosial
kapan dan dimanapun mereka berada. 2. Proses komunikasi intrapersonal
mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone Pengidap Fear Of
Missing Out (FOMO) dalam menggunakan media sosial, yaitu: a. Mengikuti tren
mereka tertarik untuk mengikuti suatu tren di media sosial khususnya fashion,
mereka menganggap fashion sebagai hal yang sangat penting untuk diperhatikan
bagi mahasiswa karena memiliki nilai tersendiri bagi orang yang melihatnya, b.
Selalu membandingkan diri yaitu proses komunikasi intrapersonal yang dilakukan
dalam menggunakan media sosial saat melihat aktivitas orang lain seperti,
membagikan keterampilan yang dimiliki, memiliki fisik yang bagus, selalu kumpul
dengan teman-teman mereka, saat pergi liburan, dan saat orang lain lebih pintar
publik speaking dibanding dirinya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan media sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Bone pengidap Fear Of Missing Out (FOMO) mereka menggunakan
setiap saat demi memenuhi kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap suatu
hal dan takut tertinggal informasi. Selain itu, mahasiswa selalu update story
setiap aktivitas yang dilakukan dengan tujuan ingin dikatakan eksis dan
memiliki kepuasan pada dirinya saat apa yang di bagikan di media sosial banyak
yang like apalagi dijadikan sebagai motivasi bagi orang lain. Selalu update story
hanya ingin dikatakan sebagai mahasiswa generasi Z yang berada pada
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Selain itu, mahasiswa selalu
merasa penasaran terhadap apa yang terjadi di media sosial hal inilah yang
menjadi pemicu utama untuk selalu buka media sosial kapan dan dimanapun
mereka berada.
2. Proses komunikasi intrapersonal mhasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam IAIN Bone Pengidap Fear Of Missing Out (FOMO) dalam menggunakan
media sosial melalui tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Memiliki
keinginan agar selalu mengikuti tren. Tertarik untuk mengikuti suatu tren di
media sosial khususnya masalah fashion, mereka menganggap fashion sebagai
hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi mahasiswa karena dengan
menggunakan fashion yang bagus akan menciptakan nilai tersendiri bagi orang
lain yang melihatnya. Selain itu, saat melihat orang lain membagikan keterampilan
yang dimiliki, memiliki fisik yang bagus, selalu kumpul dengan teman-teman
mereka, saat pergi liburan, dan saat orang lain lebih pintar publik speaking
dibanding dirinya. mereka selalau membandingkan diri dengan orang lain karena
menganggap hidup orang lain lebih sempurna dibanding hidupnya.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti memberikan beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat, terutama bagi anak muda diharapakan dapat lebih memahami
mengenai proses komunikasi intrapersonal pengidap Fear Of Missing Out
(FOMO) di media sosial.
2. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
mahasiswa, khususnya Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Semoga
penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang melakukan
penelitian mendalam baik dari tema maupun menggunakan teori yang serupa.
3. Bagi masyarakat, khususnya mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
diharapkan bisa mengatur waktunya dalam menggunakan media sosial serta
mengontrol dirinya agar tidak selalu berpikir untuk mengikuti segala sesuatu di
media sosial serta tidak merasa insecure saat melihat kelebihan yang dimiliki
orang lain, karena kita sebagai manusia memiliki kelebihan dan kekurangan
pada diri masing-masing.
(FOMO) pada media sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Bone. Adapun yang ingin dikaji dalam penelitian ini yaitu penggunaan media
sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN pengidap Fear Of
Missing Out (FOMO) dan proses komunikasi intrapersonal mahasiswa Prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN pengidap Fear Of Missing Out (FOMO).
Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone,
tepatnya di Kampus II Dusun Culili Kelurahan Polewali Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif (menggambarkan)
berupa fakta-fakta yang tertulis maupun lisan dari setiap perilaku orang yang
diamati dan menggunakan pendekatan komunikasi. Data yang dikumpulkan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data
dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data hingga pada tahap penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Penggunaan media sosial mahasiswa
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone pengidap Fear Of Missing Out
(FOMO), yaitu: a. Menggunakan media sosial setiap saat karena takut tertinggal
informasi, mereka menggunakan media sosial setiap saat demi memenuhi
kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap suatu hal dan karena takut tertinggal
informasi, b. Selalu update story agar dikatakan sebagai mahasiswa up to date dan
memiliki kepuasan tersendiri, c. Selalu merasa penasaran terhadap suatu informasi
di media sosial hal ini yang menjadi pemicu utama untuk selalu buka media sosial
kapan dan dimanapun mereka berada. 2. Proses komunikasi intrapersonal
mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone Pengidap Fear Of
Missing Out (FOMO) dalam menggunakan media sosial, yaitu: a. Mengikuti tren
mereka tertarik untuk mengikuti suatu tren di media sosial khususnya fashion,
mereka menganggap fashion sebagai hal yang sangat penting untuk diperhatikan
bagi mahasiswa karena memiliki nilai tersendiri bagi orang yang melihatnya, b.
Selalu membandingkan diri yaitu proses komunikasi intrapersonal yang dilakukan
dalam menggunakan media sosial saat melihat aktivitas orang lain seperti,
membagikan keterampilan yang dimiliki, memiliki fisik yang bagus, selalu kumpul
dengan teman-teman mereka, saat pergi liburan, dan saat orang lain lebih pintar
publik speaking dibanding dirinya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan media sosial mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
IAIN Bone pengidap Fear Of Missing Out (FOMO) mereka menggunakan
setiap saat demi memenuhi kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap suatu
hal dan takut tertinggal informasi. Selain itu, mahasiswa selalu update story
setiap aktivitas yang dilakukan dengan tujuan ingin dikatakan eksis dan
memiliki kepuasan pada dirinya saat apa yang di bagikan di media sosial banyak
yang like apalagi dijadikan sebagai motivasi bagi orang lain. Selalu update story
hanya ingin dikatakan sebagai mahasiswa generasi Z yang berada pada
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Selain itu, mahasiswa selalu
merasa penasaran terhadap apa yang terjadi di media sosial hal inilah yang
menjadi pemicu utama untuk selalu buka media sosial kapan dan dimanapun
mereka berada.
2. Proses komunikasi intrapersonal mhasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam IAIN Bone Pengidap Fear Of Missing Out (FOMO) dalam menggunakan
media sosial melalui tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Memiliki
keinginan agar selalu mengikuti tren. Tertarik untuk mengikuti suatu tren di
media sosial khususnya masalah fashion, mereka menganggap fashion sebagai
hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi mahasiswa karena dengan
menggunakan fashion yang bagus akan menciptakan nilai tersendiri bagi orang
lain yang melihatnya. Selain itu, saat melihat orang lain membagikan keterampilan
yang dimiliki, memiliki fisik yang bagus, selalu kumpul dengan teman-teman
mereka, saat pergi liburan, dan saat orang lain lebih pintar publik speaking
dibanding dirinya. mereka selalau membandingkan diri dengan orang lain karena
menganggap hidup orang lain lebih sempurna dibanding hidupnya.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti memberikan beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat, terutama bagi anak muda diharapakan dapat lebih memahami
mengenai proses komunikasi intrapersonal pengidap Fear Of Missing Out
(FOMO) di media sosial.
2. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi
mahasiswa, khususnya Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Semoga
penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang melakukan
penelitian mendalam baik dari tema maupun menggunakan teori yang serupa.
3. Bagi masyarakat, khususnya mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
diharapkan bisa mengatur waktunya dalam menggunakan media sosial serta
mengontrol dirinya agar tidak selalu berpikir untuk mengikuti segala sesuatu di
media sosial serta tidak merasa insecure saat melihat kelebihan yang dimiliki
orang lain, karena kita sebagai manusia memiliki kelebihan dan kekurangan
pada diri masing-masing.
Ketersediaan
| SFUD20230004 | 04/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
04/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
