Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Akhlak Mulia Pada Peserta Didik di SMKN 4 Bone Berbasis Kurikulum Merdeka
Rahman Arif/862082019160 - Personal Name
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaiman Peran Guru
Pendidikan Agama Islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di
SMK Negeri 4 Bone? 2) Bagaimana implementasi penanaman akhlak mulia pada
peserta didik dalam kurikulum merdeka? Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran guru pendidikan agama islam dalam penanaman akhlak mulia
pada peserta didik berbasis kurikulum merdeka. Untuk mengetahui implementasi
penanaman akhlak mulia pada peserta didik. jenis penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data
secara deskriptif (penggambaran) yang berupa fakta-fakta yang tertulis maupun
lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati dengan menggunakan pendekatan
kependidikan islam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peran Guru
Pendidikan Agama Islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di
SMK Negeri 4 Bone. Hal ini dapat dibuktikan pada proses guru pendidikan agama
islam dalam mentransfer ilmu pengetahuan, membimbing, Dapat dilihat berbagai
cara yaitu mendidik dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan,
memberikan contoh yang baik dengan memberikan keteladanan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam penanaman
akhlak mulia pada peserta didik di SMK Negeri 4 Bone telah memenuhi beberapa
indikator dalam penanaman akhlak mulia berbasis kurikulum merdeka. Guru yang
notabenenya sebagai lokomotif dalam pendidikan hendaknya lebih meningkatkan
peranannya dalam menanamkan akhlak mulia pada proses pembelajaran, misal
dalam penggunaan kisah yang juga merupakan salah satu metode dalam
penanaman akhlak mulia, dimana nilai-nilai moral diajarkan melalui cerita atau
kisah inspiratif yang menggambarkan contoh perilaku baik. Melalui kisah, peserta
didik dapat memahami nilai-nilai akhlak dalam bentuk yang menarik, sehingga
pesan yang ingin disampaikan lebih mudah dipahami dan diterima. 2)
Implementasi penanaman akhlak mulia pada peserta didik dalam kurikulum
merdeka. Hal ini dapat dibuktikan dengan proses keteladanan peserta di
lingkungan sekolah misal pelaksanaan membaca Al-Qur’an sebelum pembelajaran
dimulai, melaksanakan shalat secara berjamaah, pelaksanan dzikir berjamaah
yang dilaksanakan setiap hari jumat, serta budaya senyum, sapa, dan salam
dengan warga sekolah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, telah dijelaskan dalam bab IV tentang
peran guru pendidikan agama islam dalam penanaman akhlak mulia di SMK
Negeri 4 Bone berbasis kurikulum merdeka, dari temuan ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Ada beberapa peran penting Guru Pendidikan Agama Islam dalam
penanaman Akhlak Mulia berdasar pada Kurikulum Merdeka Yaitu :
1. Peranan guru sebagai pendidik dalam pembinaan akhlak yaitu berupa
kegiatan guru dalam memberikan tuntutan, petunjuk dan keteladanan sesuai
dengan kaidah yang baik sehingga peserta didik dapat meniru dan
menerapkan sikap dan perilaku yang baik (Akhlakul Kamarimah) dalam
kehidupan sehari-hari kemudian guru juga ikut serta dalam perkembangan
peserta didik saat menghadapi kesulitan. Adapun aspek yang difokuskan
disini yaitu aspek afektif (sikap dan nilai)
2. Peranan guru sebagai pengajar dalam pembinaan akhlak yaitu kegiatan yang
dilakukan dalam mentransfer pengetahuan dan informasi sebanyak-
banyaknya kepada peserta didik sesuai dengan pedoman yang ditetapkan
yang kemudian dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman praktis.
3. Peranan guru sebagai role mode atau suri tauladan yaitu sebagai teladan,
guru dalam perkataanya mengucapkan lisan yang baik dan benar, bertutur
kata dengan lemah lembut dan santun, menghindari perkataan tercela yang
bisa menyebabkan terlukanya perasaan yang lain, menghindari pembicaraan
kejelekan orang lain, dan menghindari pembicaraan , yang tidak bermanfaat.
Serta serta prilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Guru bukan hanya sebagai pengajar ilmu pengetahuan, tetapi juga
sebagai pembimbing yang memfasilitasi perkembangan karakter siswa. Dengan
pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, guru dapat membantu
menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga
matang secara emosional dan moral, yang siap menghadapi tantangan
kehidupan dengan akhlak yang mulia.
Dalam pelaksanaanya di SMK Negeri 4 Bone Dapat dibuktikan pada
proses guru pendidikan agama islam dalam mengajar, mendidik serta sebagai
suri tauladan yang dapat dilihat berbagi cara yaitu mendidik dengan
memberikan pengetahuan dan pemahaman serta memberikan contoh yang baik
dengan memberikan keteladanan, selain itu guru juga memberikan ganjaran
berupa pemberian hukuman yang dimana hukuman yang dimaksud lebih
kepada kebaikan peserta didik di SMK Negeri 4 Bone.
1. Implementasi penanaman akhlak mulia pada peserta didik di SMK Negeri 4
Bone dalam kurikulum merdeka berjalan dengan baik dapat dilihat dari
aktivitas peserta didik mulai terbiasa dalam melafaskan ayat al-Qur’an
sebelum pelajaran dimulai, pelaksanan tadarrusal-Qur’an yang
dilaksanakan setiap hari jumat, pembiasaan budaya senyum, sapa dan
salam, menghargai guru dan warga sekolah dilihat dari keseharian peerta
didik, budaya bersih, gotong-royong dilingkungan sekolah, serta
pelaksanaan shalat berjamaah di lingkup sekolah. Hal ini sangat berdampak
pada pembentukan akhlak mulia peserta didik di SMK Negeri 4 Bone.
B. Saran
Sehubungan dengan peneitian ini yang berjudul peran guru pendidikan
agama islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di SMK
Negeri 4 Bone berbasis kurikulum merdeka, maka peneliti menyarankan hal-
hal yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Orang Tua
Orang tua memiliki peran penting dalam penanaman aklhak mulia
sebab mereka hidup bersama degan peserta didik, jadi orang tua hendaknya
lebih meningkatkan pembiasaan anak dalam melakukan aktivitas yang
mengarah pada akhlak mulia dengan cara menjadi contoh teladan atau teladan
yang baik, ajak anak untuk melaksanakan shalat dengan berjamaah, beri
pemahaman yang baik dan tepat, dan beri pujian dan dukungan kepada anak.
2. Bagi Guru
Guru memiliki peran penting dalam penanaman akhlak mulia sebagai
pengganti orang tua di rumah, jadi Guru hendaknya lebih memberikan
pemahaman, mengedukasi peserta didik dalam meningkatkan pembiasaan
berakhlatul karimah.
3. Bagi peserta didik
Sebagai responden penelitian dapat tergugah hati dan pikirannya
tentang arti pentingnya berakhlatul karimah bagi dirinya sendiri sehingga
dapat meningkatkan kedisiplinan shalat dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di
SMK Negeri 4 Bone? 2) Bagaimana implementasi penanaman akhlak mulia pada
peserta didik dalam kurikulum merdeka? Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran guru pendidikan agama islam dalam penanaman akhlak mulia
pada peserta didik berbasis kurikulum merdeka. Untuk mengetahui implementasi
penanaman akhlak mulia pada peserta didik. jenis penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data
secara deskriptif (penggambaran) yang berupa fakta-fakta yang tertulis maupun
lisan dari setiap perilaku orang yang dicermati dengan menggunakan pendekatan
kependidikan islam. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peran Guru
Pendidikan Agama Islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di
SMK Negeri 4 Bone. Hal ini dapat dibuktikan pada proses guru pendidikan agama
islam dalam mentransfer ilmu pengetahuan, membimbing, Dapat dilihat berbagai
cara yaitu mendidik dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan,
memberikan contoh yang baik dengan memberikan keteladanan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam penanaman
akhlak mulia pada peserta didik di SMK Negeri 4 Bone telah memenuhi beberapa
indikator dalam penanaman akhlak mulia berbasis kurikulum merdeka. Guru yang
notabenenya sebagai lokomotif dalam pendidikan hendaknya lebih meningkatkan
peranannya dalam menanamkan akhlak mulia pada proses pembelajaran, misal
dalam penggunaan kisah yang juga merupakan salah satu metode dalam
penanaman akhlak mulia, dimana nilai-nilai moral diajarkan melalui cerita atau
kisah inspiratif yang menggambarkan contoh perilaku baik. Melalui kisah, peserta
didik dapat memahami nilai-nilai akhlak dalam bentuk yang menarik, sehingga
pesan yang ingin disampaikan lebih mudah dipahami dan diterima. 2)
Implementasi penanaman akhlak mulia pada peserta didik dalam kurikulum
merdeka. Hal ini dapat dibuktikan dengan proses keteladanan peserta di
lingkungan sekolah misal pelaksanaan membaca Al-Qur’an sebelum pembelajaran
dimulai, melaksanakan shalat secara berjamaah, pelaksanan dzikir berjamaah
yang dilaksanakan setiap hari jumat, serta budaya senyum, sapa, dan salam
dengan warga sekolah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, telah dijelaskan dalam bab IV tentang
peran guru pendidikan agama islam dalam penanaman akhlak mulia di SMK
Negeri 4 Bone berbasis kurikulum merdeka, dari temuan ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Ada beberapa peran penting Guru Pendidikan Agama Islam dalam
penanaman Akhlak Mulia berdasar pada Kurikulum Merdeka Yaitu :
1. Peranan guru sebagai pendidik dalam pembinaan akhlak yaitu berupa
kegiatan guru dalam memberikan tuntutan, petunjuk dan keteladanan sesuai
dengan kaidah yang baik sehingga peserta didik dapat meniru dan
menerapkan sikap dan perilaku yang baik (Akhlakul Kamarimah) dalam
kehidupan sehari-hari kemudian guru juga ikut serta dalam perkembangan
peserta didik saat menghadapi kesulitan. Adapun aspek yang difokuskan
disini yaitu aspek afektif (sikap dan nilai)
2. Peranan guru sebagai pengajar dalam pembinaan akhlak yaitu kegiatan yang
dilakukan dalam mentransfer pengetahuan dan informasi sebanyak-
banyaknya kepada peserta didik sesuai dengan pedoman yang ditetapkan
yang kemudian dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman praktis.
3. Peranan guru sebagai role mode atau suri tauladan yaitu sebagai teladan,
guru dalam perkataanya mengucapkan lisan yang baik dan benar, bertutur
kata dengan lemah lembut dan santun, menghindari perkataan tercela yang
bisa menyebabkan terlukanya perasaan yang lain, menghindari pembicaraan
kejelekan orang lain, dan menghindari pembicaraan , yang tidak bermanfaat.
Serta serta prilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Guru bukan hanya sebagai pengajar ilmu pengetahuan, tetapi juga
sebagai pembimbing yang memfasilitasi perkembangan karakter siswa. Dengan
pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, guru dapat membantu
menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga
matang secara emosional dan moral, yang siap menghadapi tantangan
kehidupan dengan akhlak yang mulia.
Dalam pelaksanaanya di SMK Negeri 4 Bone Dapat dibuktikan pada
proses guru pendidikan agama islam dalam mengajar, mendidik serta sebagai
suri tauladan yang dapat dilihat berbagi cara yaitu mendidik dengan
memberikan pengetahuan dan pemahaman serta memberikan contoh yang baik
dengan memberikan keteladanan, selain itu guru juga memberikan ganjaran
berupa pemberian hukuman yang dimana hukuman yang dimaksud lebih
kepada kebaikan peserta didik di SMK Negeri 4 Bone.
1. Implementasi penanaman akhlak mulia pada peserta didik di SMK Negeri 4
Bone dalam kurikulum merdeka berjalan dengan baik dapat dilihat dari
aktivitas peserta didik mulai terbiasa dalam melafaskan ayat al-Qur’an
sebelum pelajaran dimulai, pelaksanan tadarrusal-Qur’an yang
dilaksanakan setiap hari jumat, pembiasaan budaya senyum, sapa dan
salam, menghargai guru dan warga sekolah dilihat dari keseharian peerta
didik, budaya bersih, gotong-royong dilingkungan sekolah, serta
pelaksanaan shalat berjamaah di lingkup sekolah. Hal ini sangat berdampak
pada pembentukan akhlak mulia peserta didik di SMK Negeri 4 Bone.
B. Saran
Sehubungan dengan peneitian ini yang berjudul peran guru pendidikan
agama islam dalam penanaman akhlak mulia pada peserta didik di SMK
Negeri 4 Bone berbasis kurikulum merdeka, maka peneliti menyarankan hal-
hal yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Orang Tua
Orang tua memiliki peran penting dalam penanaman aklhak mulia
sebab mereka hidup bersama degan peserta didik, jadi orang tua hendaknya
lebih meningkatkan pembiasaan anak dalam melakukan aktivitas yang
mengarah pada akhlak mulia dengan cara menjadi contoh teladan atau teladan
yang baik, ajak anak untuk melaksanakan shalat dengan berjamaah, beri
pemahaman yang baik dan tepat, dan beri pujian dan dukungan kepada anak.
2. Bagi Guru
Guru memiliki peran penting dalam penanaman akhlak mulia sebagai
pengganti orang tua di rumah, jadi Guru hendaknya lebih memberikan
pemahaman, mengedukasi peserta didik dalam meningkatkan pembiasaan
berakhlatul karimah.
3. Bagi peserta didik
Sebagai responden penelitian dapat tergugah hati dan pikirannya
tentang arti pentingnya berakhlatul karimah bagi dirinya sendiri sehingga
dapat meningkatkan kedisiplinan shalat dalam kehidupan sehari-hari.
Ketersediaan
| STAR20250357 | 357/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
357/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
