Persepsi Masyarakat terhadap Tradisi Mattoana Arajang (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Mulamenree Kec. Ulaweng Kab. Bone)
Jumriani/702332019096 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Persepsi Masyarakat terhadap Tradisi Mattoana Arajang
(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Mulamenree Kec. Ulaweng Kab. Bone. Skripsi ini
bertujuan untuk (a) mengetahui Proses Pelaksanaan Terhadap Tradisi Mattoana
Arajang di Desa Mulamenree, (b) mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi
Mattoana Arajang di Desa Mulamenree, dan (c) mengetahui dampak dari Mattoana
Arajang di Desa Mulamenree.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi
dan ilmu sosiologi yang melibatkan metode yang ada, yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah masyarakat desa Mulamenree serta keturunan Mattoana Arajang,
dalam pengumpulan data, peneliti memilih informan penelitian dengan penggunakan
teknik snowball. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan
menggunakan model analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga tahap yaitu, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama proses Mattoana Arajang di Desa
Mulamenree menunjukkan suatu tahapan-tahapan yang sakral yaitu mulai dari tahap
persiapan Mattoana Arajang, tahap pelaksanaan mattoana arajang dan tahap
penutupan mattoana arajang. Kedua persepsi masyarakat terhadap tradisi mattoana
arajang di desa Mulamenree, persepsi masyarakat menunjukkan bahwa mattoana
arajang adalah adat tradisional yang dilakukan di masyarakat Mulamenree
dilaksanakan secara rutin dan turun temurun serta arajang merupakan benda
peninggalan kerajaan yang sakral serta harus diberikan perhatian dengan cara
melaksanakan tradisi mattoana arajang sebagai bukti ripakalebbi atau menghargai.
Ketiga Dampak positif mattoana arajang dan dampak negatif. Dampak positifnya
positif yaitu masyarakat banyak bersyukur, masyarakat sadar akan adanya kuasa di luar
dari dirinya, dan masyarakat di Desa Mulamenree memiliki silaturrahmi yang kuat
sedangkan yang dampak negatif yaitu memperberat masyarakat tidak mampu serta
dapat mengarahkan perilaku musyrik jika niatnya menganggap arajang lebih kuasa
dari Allah swt.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai
“Pesrsepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mattoana Arajang (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Mulamenree Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone)” dapat penulis
simpulkan, bahwa proses mattoana arajang bagi masyarakat desa Mulamenree diamati
dengan tahap persiapan Mattoana Arajang, pelaksanaan mattoana arajang dan
penutupan mattoana arajang. Tahap persiapan mattoana arajang terdiri dari dupa dan
kemenyang, ketan empat warna dan pisang raja (otti penasa) dan kelapa muda (kaluku
lolo). Tahap mattoana arajang terdiri dari Massorong Daun Ota (pemberian daun
sirih), Mattedu arajang (membangunkan arajang), Marrangi-rangi Arajang/Maddoja
Arajang, Mendirikan bendara, penjemputan tamu dan Mattoana Arajang.
Persepsi masyarakat di desa Mulamenree terhadap tradisi mattoana arajang
masih banyak melakukan tradisi tersebut dengan alasan tetap berlandaskan pada
Tuhan, mattoana arajang juga diartikan sebagai adat tradisional yang dilakukan di
masyarakat Mulamenree dilaksanakan secara rutin dan turun temurun, mereka juga
berpendapat bahwa arajang merupakan benda peninggalan kerajaan yang sakral serta
harus diberikan perhatian dengan cara melaksanakan tradisi mattoana arajang sebagai
bukti ripakalebbi atau menghargai. Serta mattoana arajang juga sebagai ungkapan rasa
syukur berupa doa yang dikirimkan kepada Allah swt.
Adapun dampak yang dirasakan setelah melaksanakan tradisi mattoana arajang
di masyarakat Mulamenree yaitu berdampak positif dan berdampak negatif. Adapun
yang temasuk dampak positif yaitu masyarakat banyak bersyukur, masyarakat sadar
akan adanya kuasa di luar dari dirinya, dan masyarakat di Desa Mulamenree memiliki
silaturrahmi yang kuat sedangkan dampak negatifnya yaitu memperberat masyarakat
tidak mampu serta dapat mengarahkan perilaku musyrik jika niatnya menganggap
arajang lebih kuasa dari Allah swt.
B. Implilkasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dilakukan penulis mengenai
Pesrsepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mattoana Arajang (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Mulamenree Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone), maka penulis
menemukan beberapa implikasi diantaranya, yakni:
1. Kepada seluruh umat Islam khususnya agar senantiasa tetap mengahargai satu
sama lain, tidak menganggap dirinya jauh lebih baik dari oranglain yang
dijalankan.
2. Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa tetap menjalin tali
silaturrahmi bagaimanapun tradisi yang dilaksanakan.
3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Desa Mulamenree agar memilih atau
mempertahankan suatu tradisi yang dapat dipetimbangan dengan akal sehat serta
tidak bertentangan dengan syariat agama.
4. Penulis berharap dengan hadirnya skripsi ini bisa dijadikan sebagai salah satu
bahan studi literatur khususnya terkait persepsi masyarakat terhadap tradisi
mattoana arajang dikarenakan pembahasan masalah ini masih kurang khususnya
di lingkup IAIN Bone.
(Studi Kasus pada Masyarakat Desa Mulamenree Kec. Ulaweng Kab. Bone. Skripsi ini
bertujuan untuk (a) mengetahui Proses Pelaksanaan Terhadap Tradisi Mattoana
Arajang di Desa Mulamenree, (b) mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi
Mattoana Arajang di Desa Mulamenree, dan (c) mengetahui dampak dari Mattoana
Arajang di Desa Mulamenree.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi
dan ilmu sosiologi yang melibatkan metode yang ada, yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah masyarakat desa Mulamenree serta keturunan Mattoana Arajang,
dalam pengumpulan data, peneliti memilih informan penelitian dengan penggunakan
teknik snowball. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan
menggunakan model analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga tahap yaitu, reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama proses Mattoana Arajang di Desa
Mulamenree menunjukkan suatu tahapan-tahapan yang sakral yaitu mulai dari tahap
persiapan Mattoana Arajang, tahap pelaksanaan mattoana arajang dan tahap
penutupan mattoana arajang. Kedua persepsi masyarakat terhadap tradisi mattoana
arajang di desa Mulamenree, persepsi masyarakat menunjukkan bahwa mattoana
arajang adalah adat tradisional yang dilakukan di masyarakat Mulamenree
dilaksanakan secara rutin dan turun temurun serta arajang merupakan benda
peninggalan kerajaan yang sakral serta harus diberikan perhatian dengan cara
melaksanakan tradisi mattoana arajang sebagai bukti ripakalebbi atau menghargai.
Ketiga Dampak positif mattoana arajang dan dampak negatif. Dampak positifnya
positif yaitu masyarakat banyak bersyukur, masyarakat sadar akan adanya kuasa di luar
dari dirinya, dan masyarakat di Desa Mulamenree memiliki silaturrahmi yang kuat
sedangkan yang dampak negatif yaitu memperberat masyarakat tidak mampu serta
dapat mengarahkan perilaku musyrik jika niatnya menganggap arajang lebih kuasa
dari Allah swt.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai
“Pesrsepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mattoana Arajang (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Mulamenree Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone)” dapat penulis
simpulkan, bahwa proses mattoana arajang bagi masyarakat desa Mulamenree diamati
dengan tahap persiapan Mattoana Arajang, pelaksanaan mattoana arajang dan
penutupan mattoana arajang. Tahap persiapan mattoana arajang terdiri dari dupa dan
kemenyang, ketan empat warna dan pisang raja (otti penasa) dan kelapa muda (kaluku
lolo). Tahap mattoana arajang terdiri dari Massorong Daun Ota (pemberian daun
sirih), Mattedu arajang (membangunkan arajang), Marrangi-rangi Arajang/Maddoja
Arajang, Mendirikan bendara, penjemputan tamu dan Mattoana Arajang.
Persepsi masyarakat di desa Mulamenree terhadap tradisi mattoana arajang
masih banyak melakukan tradisi tersebut dengan alasan tetap berlandaskan pada
Tuhan, mattoana arajang juga diartikan sebagai adat tradisional yang dilakukan di
masyarakat Mulamenree dilaksanakan secara rutin dan turun temurun, mereka juga
berpendapat bahwa arajang merupakan benda peninggalan kerajaan yang sakral serta
harus diberikan perhatian dengan cara melaksanakan tradisi mattoana arajang sebagai
bukti ripakalebbi atau menghargai. Serta mattoana arajang juga sebagai ungkapan rasa
syukur berupa doa yang dikirimkan kepada Allah swt.
Adapun dampak yang dirasakan setelah melaksanakan tradisi mattoana arajang
di masyarakat Mulamenree yaitu berdampak positif dan berdampak negatif. Adapun
yang temasuk dampak positif yaitu masyarakat banyak bersyukur, masyarakat sadar
akan adanya kuasa di luar dari dirinya, dan masyarakat di Desa Mulamenree memiliki
silaturrahmi yang kuat sedangkan dampak negatifnya yaitu memperberat masyarakat
tidak mampu serta dapat mengarahkan perilaku musyrik jika niatnya menganggap
arajang lebih kuasa dari Allah swt.
B. Implilkasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dilakukan penulis mengenai
Pesrsepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Mattoana Arajang (Studi Kasus pada
Masyarakat Desa Mulamenree Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone), maka penulis
menemukan beberapa implikasi diantaranya, yakni:
1. Kepada seluruh umat Islam khususnya agar senantiasa tetap mengahargai satu
sama lain, tidak menganggap dirinya jauh lebih baik dari oranglain yang
dijalankan.
2. Diharapkan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa tetap menjalin tali
silaturrahmi bagaimanapun tradisi yang dilaksanakan.
3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Desa Mulamenree agar memilih atau
mempertahankan suatu tradisi yang dapat dipetimbangan dengan akal sehat serta
tidak bertentangan dengan syariat agama.
4. Penulis berharap dengan hadirnya skripsi ini bisa dijadikan sebagai salah satu
bahan studi literatur khususnya terkait persepsi masyarakat terhadap tradisi
mattoana arajang dikarenakan pembahasan masalah ini masih kurang khususnya
di lingkup IAIN Bone.
Ketersediaan
| SFUD20230003 | 03/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
03/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
