Penerapan Merdeka Belajar Pada Pembelajaran PAI Melaui Model Problem Based learning (PBL) Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di SMKN 1 Bone

No image available for this title
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Merdeka Belajar pada
Pembelajaran PAI Melalui Model Problem Based Learning (PBL) dalam
Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMKN 1 Bone. Adapun tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan merdeka belajar dalam
pembelajaran PAI di SMKN 1 Bone, untuk mengidentifikasi langkah-langkah
guru PAI dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) di SMKN 1 Bone dan untuk menganalisis berbagai aktivitas peserta didik
di SMKN 1 Bone dalam penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
metode deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan, menganalisis fenomena, dan
aktivitas sosial orang secara individual maupun kelompok atau penelitian yang
menunjukkan peristiwa di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
pedagogis, psikologis dan sosiologis. Sumber data dalam penelitian ini adalah 10
orang peserta didik, kepala sekolah, wakasek kurikulum dan 1 orang guru PAI.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman
wawancara dan dokumen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran PAI di
SMKN 1 Bone telah menerapkan merdeka belajar melalui model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Guru PAI telah melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran yang sesuai dalam menerapkan merdeka belajar melalui model
PBL, dilaksanakan dengan beberapa tahapan pembelajaran meliputi persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi. Dalam penerapan merdeka belajar melalui model
Problem Based Learning (PBL), peserta didik aktif terlibat dalam pemecahan
masalah nyata yang relevan dengan materi PAI. Penerapan merdeka belajar
dalam pembelajaran PAI melalui model Problem Based Learning (PBL), juga
mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam mencari informasi,
berkolaborasi dengan teman sekelas, serta mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, berpikir kritis, kemandirian, dan penerapan nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari.
Implikasi penelitian ini memberikan masukan penting dalam
pengembangan pembelajaran PAI. Dengan penerapan merdeka belajar melalui
model Problem Based Learning (PBL), peserta didik lebih aktif, terlibat, dan
berpartisipasi. Manfaatnya meliputi peningkatan kualitas pembelajaran PAI,
aktivitas peserta didik yang lebih tinggi, dan lingkungan belajar yang kolaboratif
dan inovatif. Bagi guru PAI, menerapkan merdeka belajar dan model Problem
Based Learning (PBL) membantu meningkatkan aktivitas peserta didik, serta
mengembangkan keterampilan pengajaran yang kreatif dan inovatif. Penelitian
ini memberikan dampak positif bagi sekolah dan guru PAI.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya tentang “Penerapan Merdeka Belajar pada Pembelajaran PAI melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan
Aktivitas Belajar Peserta Didik di SMKN 1 Bone“, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Penerapan merdeka belajar pada pembelajaran PAI di SMKN 1 Bone,
disambut baik oleh semua stakeholder sekolah, baik peserta didik maupun
pendidik dan pihak-pihak yang terkait. Penerapannya melalui tiga tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Penerapan merdeka belajar
bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengatur
dan mengelola proses belajar mereka sendiri, sehingga mereka dapat
mengembangkan kemampuan mandiri, inisiatif, dan tanggung jawab dalam
belajar. Penerapan merdeka belajar di SMKN 1 Bone dapat memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi potensi yang dimiliki,
serta memperoleh pengalaman belajar yang lebih aktif dan memungkinkan
mereka untuk mengembangkan pemahaman agama Islam yang lebih baik.
2. Langkah-langkah guru PAI dalam menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di SMKN 1 Bone memiliki peranan penting dalam
mengembangkan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada peserta didik.
Penerapan PBL dalam mata pelajaran PAI bertujuan untuk memberikan
pengalaman belajar yang aktif, kolaboratif, dan mempertajam kemampuan
pemecahan masalah peserta didik. Langkah-langkahnya yaitu orientasi peserta
didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar,
membimbing pengalaman individu/kelompok, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, guru PAI di SMKN 1
Bone dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi peserta
didik untuk berpikir kritis, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah,
dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penerapan merdeka belajar melalui model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di SMKN 1
Bone. Aktivitas ini mendorong peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, analitis, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan
masalah. Selain itu, peserta didik juga memiliki kesempatan untuk menerapkan
dan mengaitkan pengetahuan agama dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran PBL di SMKN 1 Bone
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar secara aktif,
mengembangkan keterampilan berpikir, dan mengaitkan pembelajaran agama
Islam dengan situasi dunia nyata.
B. Implikasi Penelitian
1. Kepada Guru: Penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi guru
PAI. Menerapkan medeka belajar dan model PBL dalam pembelajaran PAI
dapat membantu guru meningkatkan interaksi dan keterlibatan peserta didik
dalam kelas. Guru juga dapat mengembangkan keterampilan pengajaran
yang lebih kreatif dan inovatif, serta memperkaya metode pembelajaran
mereka.
2. Kepada Sekolah: Penelitian ini memberikan manfaat bagi sekolah secara
keseluruhan. Sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAI,
meningkatkan minat peserta didik dalam mata pelajaran ini, dan
menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan inovatif.
3. Kepada Stakeholder: Peserta didik menjadi pemangku kepentingan utama
dalam penelitian ini. Dengan penerapan merdeka belajar dan model PBL
dalam pembelajaran PAI, peserta didik akan lebih aktif, terlibat dan
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan
aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi,
dan pemahaman konsep agama secara lebih mendalam.
4. Kepada Dinas Pendidikan: Penelitian dapat memberikan masukan bagi
dinas pendidikan dalam mengembangkan Pembelajaran PAI. Kurikulum
dapat dirancang untuk mendorong penerapan merdeka belajar dan model
PBL sebagai metode pembelajaran yang diterapkan secara luas dalam mata
pelajaran PAI.
5. Kepada pihak lainnya: dapat memberikan inspirasi kepada semua pihak
untuk menggunakan temuan penelitian ini untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran PAI.
Ketersediaan
86108202104306/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

06/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Tesis PAI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top