Peran Lembaga Ekstrakurikuler Tahfizul Qur'an Melalui Kelompok Dasar Mengaji Untuk Meminimalisir Buta Aksara Al-Quran Siswa di UPT SMAN 13 Bone
Iffah Amelia/862082020083 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi bagaimana peran
ekstrakurikuler tahfizul qur‟an melalui kelompok dasar mengaji untuk
meminimalisir buta aksara al-Qur‟an yang terjadi di UPT SMA Negeri 13 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kependidikan islam, pedagogik dan sosiologis. Data yang diperoleh
melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lembaga ekstrakurikuler tahfizul qur‟an memiliki peran
berupa pemberian bimbingan dan pengajaran oleh pembina ekstrakurikuler
tahfizul qur‟an di kelompok dasar mengaji dalam meminimalisir buta aksara al-
Qur‟an. Dalam pelaksanaan kegaiatan di kelompok dasar mengaji ini tidak luput
dari faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya yaitu
adanya dukungan dan lengkapnya fasilitas sedangkan faktor penghambatnya ialah
tugas sekolah yang menumpuk dan kurangnya motivasi siswa. Melalui bimbingan
dan pengajaran dalam kelompok dasar mengaji memberikan beberapa potensial
efek bagi siswa yang mengalami buta aksara al-Qur‟an diantaranya ialah
kemampuan membaca al-Qur‟an siswa menjadi lebih fasih dan menumbuhkan
kebiasaan membaca al-Qur‟an siswa karena adanya rutinitas pembiasaan
membaca al-Qur‟an di setiap pertemuan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan
pengamatan yang peneliti lakukan, maka dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kelompok dasar mengaji merupakan program yang dibentuk untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan membaca al-Qur‟an
siswa yang didalamnya mencakup pemberian bimbingan intensif dan
evaluasi yang efektif.
2. Faktor yang mendukung pelaksanaan kelompok dasar mengaji ialah
adanya sumber daya manusia yang memadai, baik dari internal maupun
eksternal UPT SMA Negeri 13 Bone dan kelengkapan fasilitas sebagai
penunjang pelaksanaan kegiatan. Sedangkan faktor penghambatnya
berasal dari faktor internal dan eksternal siswa.
3. Implikasi yang timbul dari pelaksanaan kelompok dasar mengaji ialah
meningkatkan kefasihan membaca al-Qur‟an siswa serta menumbuhkan
kebiasaan positif yang mendukung perkembangan spiritual dan sosial
siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, beberapa saran dari
penulis sebagai berikut:
1. Bagi lembaga, harapannya dapatmmemberikan variasi dalam
pelaksanaan kelompok dasar mengaji agar memiliki daya tarik serta
agar dapat memaksimalkan tujuan peminimalisiran buta aksara al-
Qur‟an.
2. Bagi pembina, hendaknya dapat memberikan pembinaan dan perhatian
yang lebih besar terhadap fenomena buta aksara al-Qur‟an di lingkungan
UPT SMA Negeri 13 Bone.
3. Bagi siswa, harapannya agar dapat lebih meningkatkan minat dan
semangat dalam mengikuti kegiatan agar dapat memperoleh manfaat
yang maksimal.
ekstrakurikuler tahfizul qur‟an melalui kelompok dasar mengaji untuk
meminimalisir buta aksara al-Qur‟an yang terjadi di UPT SMA Negeri 13 Bone.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kependidikan islam, pedagogik dan sosiologis. Data yang diperoleh
melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lembaga ekstrakurikuler tahfizul qur‟an memiliki peran
berupa pemberian bimbingan dan pengajaran oleh pembina ekstrakurikuler
tahfizul qur‟an di kelompok dasar mengaji dalam meminimalisir buta aksara al-
Qur‟an. Dalam pelaksanaan kegaiatan di kelompok dasar mengaji ini tidak luput
dari faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung diantaranya yaitu
adanya dukungan dan lengkapnya fasilitas sedangkan faktor penghambatnya ialah
tugas sekolah yang menumpuk dan kurangnya motivasi siswa. Melalui bimbingan
dan pengajaran dalam kelompok dasar mengaji memberikan beberapa potensial
efek bagi siswa yang mengalami buta aksara al-Qur‟an diantaranya ialah
kemampuan membaca al-Qur‟an siswa menjadi lebih fasih dan menumbuhkan
kebiasaan membaca al-Qur‟an siswa karena adanya rutinitas pembiasaan
membaca al-Qur‟an di setiap pertemuan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi pada beberapa bab sebelumnya dan
pengamatan yang peneliti lakukan, maka dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kelompok dasar mengaji merupakan program yang dibentuk untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan membaca al-Qur‟an
siswa yang didalamnya mencakup pemberian bimbingan intensif dan
evaluasi yang efektif.
2. Faktor yang mendukung pelaksanaan kelompok dasar mengaji ialah
adanya sumber daya manusia yang memadai, baik dari internal maupun
eksternal UPT SMA Negeri 13 Bone dan kelengkapan fasilitas sebagai
penunjang pelaksanaan kegiatan. Sedangkan faktor penghambatnya
berasal dari faktor internal dan eksternal siswa.
3. Implikasi yang timbul dari pelaksanaan kelompok dasar mengaji ialah
meningkatkan kefasihan membaca al-Qur‟an siswa serta menumbuhkan
kebiasaan positif yang mendukung perkembangan spiritual dan sosial
siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, beberapa saran dari
penulis sebagai berikut:
1. Bagi lembaga, harapannya dapatmmemberikan variasi dalam
pelaksanaan kelompok dasar mengaji agar memiliki daya tarik serta
agar dapat memaksimalkan tujuan peminimalisiran buta aksara al-
Qur‟an.
2. Bagi pembina, hendaknya dapat memberikan pembinaan dan perhatian
yang lebih besar terhadap fenomena buta aksara al-Qur‟an di lingkungan
UPT SMA Negeri 13 Bone.
3. Bagi siswa, harapannya agar dapat lebih meningkatkan minat dan
semangat dalam mengikuti kegiatan agar dapat memperoleh manfaat
yang maksimal.
Ketersediaan
| STAR20240178 | 178/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
178/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
