Pola Komunikasi Guru Dengan Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di MI Al-Ma'rifSaliweng Bwnteng
Hj. Harnidah/150202064 - Personal Name
Tesis ini adalah Pola Komunikasi Guru dengan Orang Tua dalam
Pembentukan Karakter Siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng Benteng. Tujuan penelitian
ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan karakter siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng
Benteng, (2) mendeksripsikan factor pendukung dan penghambat upaya guru
berkomunikasi dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa MI Al-Ma‟arif
Saliweng Beneng, dan (3) mendeksripsikan pola komunikasi guru dengan orang tua
dalam pembentukan karakter siswa di MI Al-Ma‟arif Saliweng Benteng.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakter siswa di MI Ma‟rif
Saliweng Benteng terutama kelas 1 dan 2 yaitu sudah memiliki karakter yang baik
diantaranya: berbicara sopan terhadap guru, santun terhadap guru maupun kepala
sekolah, tidak mengganggu teman, mengerjakan tugas dengan baik, dan membuang
sampah pada tempatnya. Hal ini merupakan nilai dasar yang membangun pribadi
seorang anak, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh
lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap
dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. (2) Faktor-faktor pendukung pola
komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalampembentukan karakter siswa
antara lain: (a) komunikator (guru), (b) komunikan (orang tua), (c) buku penghubung,
(d) melalui rapat/pertemuan, (e) perkembangan teknologi. Adapun faktor-faktor
penghambat pola komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalam
pembentukan karakter siswa antara lain: (a) adanya sikap canggung dari orang
tuasiswa untuk berdiskusi dengan para guru yang disebabkan karena jarang terjadi
komunikasi, dan (b) keterbatasan waktu dari pihak orang tua ketika ada undangan
madrasah untuk kegiatan anak-anak sehingga tidak bias hadir, (3) Pola komunikasi
guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng
Benteng antara lain: (a) kominikasi verbal, yaitu komunikasi dengan menggunakan
kata-kata, baik lisan maupun tulisan, (b) Komunikasi non verbal, yaitu proses
interaksi guru dengan orang tua menggunakan gerak kepala, postur tubuh, ekspresi
wajah, tatapan mata terhadap orang tua, (c) Komunikasi antar pribadi, merupakan
komunikasi berlangsung tatap muka (Face to face). Ketika penyapaian pesan, umpan
balik berlangsung seketika, sehingga komunikasi antara guru dan orang tua
berlangsung dengan efektif.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
maka ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan dalam kajian hasil penelitian ini
yakni sebagai berikut:
1. Karakter siswa di MI Al-Ma'rif Saliweng Benteng terutama kelas 1 dan 2 yaitu
sudah memiliki karakter yang baik di antaranya: berbicara sopan terhadap guru,
santun terhadap guru maupun kepala sekolah, tidak menganggu teman,
mengerjakan tugas dengan baik, dan membuang sampah pada tempatnya. Hal
ini merupakan nilai dasar yang membangun pribadi seorang anak, terbentuk
baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang
membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Faktor-faktor pendukung pola komunikasi antara guru dengan orang tua siswa
dalam pembentukan karakter siswa antara lain: (a) komunikator (guru), (b)
komunikan (orang tua), (c) buku penghubung, (d) melalui rapat/pertemuan, dan
(e) perkembangan teknologi. Adapun faktor-faktor penghambat pola
komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalam pembentukan karakter
siswa antara lain: (a) adanya sikap canggung dari orang tua siswa untuk
berdiskusi dengan para guru yang disebabkan karena jarang terjadi komunikasi,
dan (b) keterbatasan waktu dari pihak orang tua ketika ada undangan dari
madrasah untuk kegiatan anak sehingga tidak bisa hadir.
94
3. Pola komunikasi guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di
MI Al-Ma'rif Saliweng Benteng antara lain: (a) Komunikasi verbal, yaitu
komunikasi dengan menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan, (b)
Komunikasi non verbal, yaitu proses interaksi guru dengan orang tua
menggunakan gerak kepala, postur tubuh, ekspresi wajah, tatapan mata
terhadap orang tua. (c) Komunikasi antarpribadi, merupakan komunikasi
berlangsung tatap muka (Face to face). Ketika penyampaian pesan, umpan
balik berlangsung seketika, sehingga komunikasi antara guru dengan orang tua
berlangsung dengan efektif.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dipahami bahwa kegiatan komunikasi
merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat terlihat
dengan jelas terutama pada proses sosialisasi yang dilakukan oleh manusia-manusia
tersebut. Sebagai makhluk sosial, interaksi yang dilakukan manusia satu dengan
manusia hanya dapat dilakukan melalui kegiatan komunikasi. Pentingnya komunikasi
yang digunakan guru terhadap para orang tua sangat berpengaruh pada suatu kegiatan
untuk mendorong dan mengembangkan siswa untuk belajar. Interaksi yang
berlangsung antara guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter sangat perlu,
dengan berkomunikasi maka pesan yang disampaikan guru dan orangtua dapat
terealisasikan dengan baik.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sekaligus menjadi
impilkasi/saran antara lain:
1. Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
cara-cara membentuk karakter yang lebih luas lagi kepada siswa, sedangkan
bagi orang tua diharapkan agar selalu mengetahui karakter yang sudah dimiliki
anaknya sehingga tetap mempertahankan dan membimbing untuk masa yang
akan datang.
2. Bagi guru diharapkan dapar meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan
orangtua dalam pembentukan karakter agar lebih baik, sedangkan bagi orang
tua diharapkan lebih banyak meluangkan waktu agar anak dapat mencerna
nilai-nilai karakter langsung dari orangtuanya serta meningkatkan keterlibatan
terhadap kegiatan-kegiatan di sekolah dan tentunya selalu meningkatkan
komunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan anak.
3. Bagi guru dan orang tua diharapkan untuk tetap mempertahankan pola
komunikasi yang sudah dijalin dan diterapkan. Namun, agar pembentukan
karakter anak bisa lebih baik lagi, diharapkan kepada guru dan orang tua agar
memperluas wawasan sehingga pola komunikasi menjadi lebih berkembang
dan memberikan nilai positif bagi semua pihak.
Pembentukan Karakter Siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng Benteng. Tujuan penelitian
ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan karakter siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng
Benteng, (2) mendeksripsikan factor pendukung dan penghambat upaya guru
berkomunikasi dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa MI Al-Ma‟arif
Saliweng Beneng, dan (3) mendeksripsikan pola komunikasi guru dengan orang tua
dalam pembentukan karakter siswa di MI Al-Ma‟arif Saliweng Benteng.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakter siswa di MI Ma‟rif
Saliweng Benteng terutama kelas 1 dan 2 yaitu sudah memiliki karakter yang baik
diantaranya: berbicara sopan terhadap guru, santun terhadap guru maupun kepala
sekolah, tidak mengganggu teman, mengerjakan tugas dengan baik, dan membuang
sampah pada tempatnya. Hal ini merupakan nilai dasar yang membangun pribadi
seorang anak, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh
lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap
dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. (2) Faktor-faktor pendukung pola
komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalampembentukan karakter siswa
antara lain: (a) komunikator (guru), (b) komunikan (orang tua), (c) buku penghubung,
(d) melalui rapat/pertemuan, (e) perkembangan teknologi. Adapun faktor-faktor
penghambat pola komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalam
pembentukan karakter siswa antara lain: (a) adanya sikap canggung dari orang
tuasiswa untuk berdiskusi dengan para guru yang disebabkan karena jarang terjadi
komunikasi, dan (b) keterbatasan waktu dari pihak orang tua ketika ada undangan
madrasah untuk kegiatan anak-anak sehingga tidak bias hadir, (3) Pola komunikasi
guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di MI Al-Ma‟rif Saliweng
Benteng antara lain: (a) kominikasi verbal, yaitu komunikasi dengan menggunakan
kata-kata, baik lisan maupun tulisan, (b) Komunikasi non verbal, yaitu proses
interaksi guru dengan orang tua menggunakan gerak kepala, postur tubuh, ekspresi
wajah, tatapan mata terhadap orang tua, (c) Komunikasi antar pribadi, merupakan
komunikasi berlangsung tatap muka (Face to face). Ketika penyapaian pesan, umpan
balik berlangsung seketika, sehingga komunikasi antara guru dan orang tua
berlangsung dengan efektif.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
maka ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan dalam kajian hasil penelitian ini
yakni sebagai berikut:
1. Karakter siswa di MI Al-Ma'rif Saliweng Benteng terutama kelas 1 dan 2 yaitu
sudah memiliki karakter yang baik di antaranya: berbicara sopan terhadap guru,
santun terhadap guru maupun kepala sekolah, tidak menganggu teman,
mengerjakan tugas dengan baik, dan membuang sampah pada tempatnya. Hal
ini merupakan nilai dasar yang membangun pribadi seorang anak, terbentuk
baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang
membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Faktor-faktor pendukung pola komunikasi antara guru dengan orang tua siswa
dalam pembentukan karakter siswa antara lain: (a) komunikator (guru), (b)
komunikan (orang tua), (c) buku penghubung, (d) melalui rapat/pertemuan, dan
(e) perkembangan teknologi. Adapun faktor-faktor penghambat pola
komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalam pembentukan karakter
siswa antara lain: (a) adanya sikap canggung dari orang tua siswa untuk
berdiskusi dengan para guru yang disebabkan karena jarang terjadi komunikasi,
dan (b) keterbatasan waktu dari pihak orang tua ketika ada undangan dari
madrasah untuk kegiatan anak sehingga tidak bisa hadir.
94
3. Pola komunikasi guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di
MI Al-Ma'rif Saliweng Benteng antara lain: (a) Komunikasi verbal, yaitu
komunikasi dengan menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan, (b)
Komunikasi non verbal, yaitu proses interaksi guru dengan orang tua
menggunakan gerak kepala, postur tubuh, ekspresi wajah, tatapan mata
terhadap orang tua. (c) Komunikasi antarpribadi, merupakan komunikasi
berlangsung tatap muka (Face to face). Ketika penyampaian pesan, umpan
balik berlangsung seketika, sehingga komunikasi antara guru dengan orang tua
berlangsung dengan efektif.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dipahami bahwa kegiatan komunikasi
merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat terlihat
dengan jelas terutama pada proses sosialisasi yang dilakukan oleh manusia-manusia
tersebut. Sebagai makhluk sosial, interaksi yang dilakukan manusia satu dengan
manusia hanya dapat dilakukan melalui kegiatan komunikasi. Pentingnya komunikasi
yang digunakan guru terhadap para orang tua sangat berpengaruh pada suatu kegiatan
untuk mendorong dan mengembangkan siswa untuk belajar. Interaksi yang
berlangsung antara guru dengan orang tua dalam pembentukan karakter sangat perlu,
dengan berkomunikasi maka pesan yang disampaikan guru dan orangtua dapat
terealisasikan dengan baik.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sekaligus menjadi
impilkasi/saran antara lain:
1. Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
cara-cara membentuk karakter yang lebih luas lagi kepada siswa, sedangkan
bagi orang tua diharapkan agar selalu mengetahui karakter yang sudah dimiliki
anaknya sehingga tetap mempertahankan dan membimbing untuk masa yang
akan datang.
2. Bagi guru diharapkan dapar meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan
orangtua dalam pembentukan karakter agar lebih baik, sedangkan bagi orang
tua diharapkan lebih banyak meluangkan waktu agar anak dapat mencerna
nilai-nilai karakter langsung dari orangtuanya serta meningkatkan keterlibatan
terhadap kegiatan-kegiatan di sekolah dan tentunya selalu meningkatkan
komunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan anak.
3. Bagi guru dan orang tua diharapkan untuk tetap mempertahankan pola
komunikasi yang sudah dijalin dan diterapkan. Namun, agar pembentukan
karakter anak bisa lebih baik lagi, diharapkan kepada guru dan orang tua agar
memperluas wawasan sehingga pola komunikasi menjadi lebih berkembang
dan memberikan nilai positif bagi semua pihak.
Ketersediaan
| 150202064 | 58/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
58/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
