Penerapan Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendidikan di MAN 2 Bone
Firdiana Ananda Musli/862312020037 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Budaya Organisasi dalam Peningkatan
Pelayanan Administrasi di MAN 2 Bone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana penerapan budaya organisai dalam peningkatan
pelatanan administrasi pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
manajemen dan pendekatan sosiologis. Dalam pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta menggunakan tekhnik
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa benar adanya kebijakan budaya organisasi
di MAN 2 Bone yang telah ada sejak dulu, salah satu budaya yang dijunjung
tinggi di MAN 2 Bone yakni budaya "sipakatau, sipakainge, sipakalebbi" yang
artinya "saling menghormati, saling menghargai dan saling mengingatkan" beserta
budaya-budaya lainnya yang juga berupa aturan dan tata tertib yang ada di
madrasah tersebut. Budaya organisasi ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi
seluruh stakeholder madrasah dalam menjalankan kewajibannya baik itu sebagai
siswa, guru, pegawai maupun kepala sekolah. Namun, sejauh ini masih ada
beberapa pegawai yang tidak menerapkan budaya organisasi yang ada dengan
baik, seperti dalam pelayanan administrasi di MAN 2 Bone yang dirasa masih
kurang utamanya dalam pelayanan terhadap tamu, padahal dengan menerapkan
budaya organisasi dengan baik maka akan membuat citra dan reputasi madrasah
menjadi semakin baik dimata warga sekolah maupun masyarakat luar madrasah,
pengimplementasian budaya organisasi sangat dibutuhkan disegala bidang baik itu
dilingkup siswa, guru maupun pegawai.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa :
1. Penerapan budaya organisasi di MAN 2 Bone telah diterapkan sejak dulu,
salah satu budaya yang ada di madrasah tersebut yakni budaya
“sipakalebbi, sipakainge, sipakatau” yang artinya “saling menghormati,
saling menghargai, dan saling mengingatkan”. Selain itu ada berbagai
budaya madrasah yang diharap mampu diterapkan oleh seluruh stakeholder
agar menjadi pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan sehari. Meskipun
budaya madrasah sudah ada tapi masih ada saja pihak-pihak yang tidak
mematuhi atau menerapkan budaya tersebut dengan baik, entah itu dari
kalangan siswa maupun guru dan staf. Bagi siswa jika tidak melanggar atau
tidak memetuhi dan menerapkan budaya organisasi seperti semestinya
maka akan diberi hukuman, tetapi faktanya bukan hanya siswa saja yang
masih kurang dalam penerapan budaya organisasi melainkan masih ada dari
pihak guru dan pegawai padahal bisa dikatakan bahwa mereka harusnya
menjadi panutan bagi siswanya.
2. Peningkatan pelayanan administrasi di MAN 2 Bone sudah dilakukan
dengan baik sesuai dengan tugas serta dengan adanya program pelayanan
terpadu atau yang dikenal dengan PTSP, meskipun disamping itu masih ada
saja pelayanan yang dirasa kurang, melihat jumlah pegawai yang menangani
kegiatan administrasi sekolah cukup banyak sehingga sangat
memungkinkan akan terjadi perbedaan pandangan, selain itu perbedaan
usia dan pengalaman menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ada
beberapa pelayanan yang terasa kurang.
3. Penerapan budaya organisasi dalam peningkatan pelayanan administrasi di
MAN 2 Bone ditujukan agar sluruh pegawai mampu memberikan layanan
terbaiknya kepada seluruh penerima layanan tanpa terkecuali, baik itu
kepada warga madrasah itu sendiri maupun kepada masyarakat yang
membutuhkan. Keberadaan budaya organisasi yang dapat dijadikan acuan
dalam bersikap memberikan dampak yang baik terhadap pelayanan
administrasi di madrasah tersebut, misalnya ketika para pegawai bagian
administrasi seperti pegawai bidang tata usaha menerapkan sikap ramah,
disiplin dan tanggung jawab maka akan membuat pelayanan mereka lebih
baik dan masih banyak bentuk budaya organisasi yang menjadikan
pelayanan administrasi di madrasah tersebut dapat berjalan dengan baik,
dengan jaminan seluruh pegawai administrasi menjalankan budaya dan
aturan madrasah sebaik mungkin, salah satu budaya organisasi yang
dijunjung tinggi di MAN 2 Bone yakni budaya "sipakatau, sipakainge,
sipakalebbi" artinya "saling menghormati, saling menghargai dan saling
mengingatkan".
B. Saran
1. Hendaknya guru dan pegawai di MAN 2 Bone lebih memperlihatkan
contoh penerapan budaya organisasi yang lebih maksimal kepada siswa.
2. Hendaknya semua pegawai tata usaha di MAN 2 Bone menerapkan
budaya organisasi dengan sebaik mungkin agar menghasilkan
pelayanan administrasi yang lebih baik.
3. Hendaknya seluruh stakeholder yang ada di MAN 2 Bone menerapkan
budaya organisasi dan peraturan yang ada demi untuk keberlansngan
citra madrasah yang lebih baik.
Pelayanan Administrasi di MAN 2 Bone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana penerapan budaya organisai dalam peningkatan
pelatanan administrasi pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
manajemen dan pendekatan sosiologis. Dalam pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta menggunakan tekhnik
analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa benar adanya kebijakan budaya organisasi
di MAN 2 Bone yang telah ada sejak dulu, salah satu budaya yang dijunjung
tinggi di MAN 2 Bone yakni budaya "sipakatau, sipakainge, sipakalebbi" yang
artinya "saling menghormati, saling menghargai dan saling mengingatkan" beserta
budaya-budaya lainnya yang juga berupa aturan dan tata tertib yang ada di
madrasah tersebut. Budaya organisasi ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi
seluruh stakeholder madrasah dalam menjalankan kewajibannya baik itu sebagai
siswa, guru, pegawai maupun kepala sekolah. Namun, sejauh ini masih ada
beberapa pegawai yang tidak menerapkan budaya organisasi yang ada dengan
baik, seperti dalam pelayanan administrasi di MAN 2 Bone yang dirasa masih
kurang utamanya dalam pelayanan terhadap tamu, padahal dengan menerapkan
budaya organisasi dengan baik maka akan membuat citra dan reputasi madrasah
menjadi semakin baik dimata warga sekolah maupun masyarakat luar madrasah,
pengimplementasian budaya organisasi sangat dibutuhkan disegala bidang baik itu
dilingkup siswa, guru maupun pegawai.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa :
1. Penerapan budaya organisasi di MAN 2 Bone telah diterapkan sejak dulu,
salah satu budaya yang ada di madrasah tersebut yakni budaya
“sipakalebbi, sipakainge, sipakatau” yang artinya “saling menghormati,
saling menghargai, dan saling mengingatkan”. Selain itu ada berbagai
budaya madrasah yang diharap mampu diterapkan oleh seluruh stakeholder
agar menjadi pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan sehari. Meskipun
budaya madrasah sudah ada tapi masih ada saja pihak-pihak yang tidak
mematuhi atau menerapkan budaya tersebut dengan baik, entah itu dari
kalangan siswa maupun guru dan staf. Bagi siswa jika tidak melanggar atau
tidak memetuhi dan menerapkan budaya organisasi seperti semestinya
maka akan diberi hukuman, tetapi faktanya bukan hanya siswa saja yang
masih kurang dalam penerapan budaya organisasi melainkan masih ada dari
pihak guru dan pegawai padahal bisa dikatakan bahwa mereka harusnya
menjadi panutan bagi siswanya.
2. Peningkatan pelayanan administrasi di MAN 2 Bone sudah dilakukan
dengan baik sesuai dengan tugas serta dengan adanya program pelayanan
terpadu atau yang dikenal dengan PTSP, meskipun disamping itu masih ada
saja pelayanan yang dirasa kurang, melihat jumlah pegawai yang menangani
kegiatan administrasi sekolah cukup banyak sehingga sangat
memungkinkan akan terjadi perbedaan pandangan, selain itu perbedaan
usia dan pengalaman menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ada
beberapa pelayanan yang terasa kurang.
3. Penerapan budaya organisasi dalam peningkatan pelayanan administrasi di
MAN 2 Bone ditujukan agar sluruh pegawai mampu memberikan layanan
terbaiknya kepada seluruh penerima layanan tanpa terkecuali, baik itu
kepada warga madrasah itu sendiri maupun kepada masyarakat yang
membutuhkan. Keberadaan budaya organisasi yang dapat dijadikan acuan
dalam bersikap memberikan dampak yang baik terhadap pelayanan
administrasi di madrasah tersebut, misalnya ketika para pegawai bagian
administrasi seperti pegawai bidang tata usaha menerapkan sikap ramah,
disiplin dan tanggung jawab maka akan membuat pelayanan mereka lebih
baik dan masih banyak bentuk budaya organisasi yang menjadikan
pelayanan administrasi di madrasah tersebut dapat berjalan dengan baik,
dengan jaminan seluruh pegawai administrasi menjalankan budaya dan
aturan madrasah sebaik mungkin, salah satu budaya organisasi yang
dijunjung tinggi di MAN 2 Bone yakni budaya "sipakatau, sipakainge,
sipakalebbi" artinya "saling menghormati, saling menghargai dan saling
mengingatkan".
B. Saran
1. Hendaknya guru dan pegawai di MAN 2 Bone lebih memperlihatkan
contoh penerapan budaya organisasi yang lebih maksimal kepada siswa.
2. Hendaknya semua pegawai tata usaha di MAN 2 Bone menerapkan
budaya organisasi dengan sebaik mungkin agar menghasilkan
pelayanan administrasi yang lebih baik.
3. Hendaknya seluruh stakeholder yang ada di MAN 2 Bone menerapkan
budaya organisasi dan peraturan yang ada demi untuk keberlansngan
citra madrasah yang lebih baik.
Ketersediaan
| STAR20240139 | 139/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
139/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
