Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media education
mozaic menggunakan pendekatan problem solving dalam meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa SDN 206 Apala. Pokok permasalahan
dalam penelitian ini terkait kurangnya kemampuan memecahkan masalah oleh
siswa, misalnya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan menyelesaikan tugas
yang diberikan, masih kurang mampu untuk mengerjakannya secara mandiri.
Selain itu siswa juga sangat berpatokan dngan buku dan guru.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif preeksperimen design dengan pretest-posttest. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa lembar test kemampuan pemecahan
masalah dalam pelajaran bahasa indonesia dalam materi kalimat efektif dengan
menggunakan lembar penilain sesuai dengan kis-kisi instrumen. Kemudian
dilakukan analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif melalui Statiscal
Package Sosial Science (SPPS) versi 22 untuk mengetahui hasil perhitungan nilai
statistik deskriptif pretest-postest, uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 206 Apala, dengan sampel
keseluruhan kelas IV sebanyak 18 siswa.
Hasil data yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa media
education mozaic dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.
Berdasarkan dari hasil uji paired sampel t-test pada nilai pre-test dan post-test,
dapat diketahui jika nilai (signifikansi) 2-tailed 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan
H1 diterima, karena nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian terkait efektivitas media
Cuisenaire dalam menigkatkan daya ingat siswa pada operasi hitung pembagian
kelas II MIN 8 Bone, maka dapat di simpulkan:
1. Penggunaan Media Eduation mozaic di Sekolah
Penggunaan media education mozaic sebelum dibrikan perlakuan terlihat
siswa masih kurang dalam pelajaran dalam hal ini materi kalimat efektif hal ini
terbukti dari hasil olah data pretest sebelum diberikan perlakuan media education
mozaic dengan rata-rata 48,3% dengan presentase ketuntasan 16% sedangkan
pada hasil olah data postest dengan dibrikan perlakuan mencapai rata-rata 87,7%
dengan standar ketuntasan 94%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan
pembelajaran dan juga peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
sebelum diberikan perlakuan media education mozaic dan setelah diberikan
perlakuan media education mozaic.
2. Efektivitas Media Education Mozaic untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dalam membuat kalimat efektif siswa SDN 206 Apala
Melalui uji hipotesis yakni dapat dilihat dengan uji hipotesis dengan
pengambilan keputusan. Jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Dari data yang diperoleh bahwa nilai sig2 (tailed) 0.000 < 0.05
maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pemecahan
masalah siswa. Jadi terdapat perbedaan antara kelas pretest (tanpa diberi
perlakuan media pembelajaran education mozaik) dan Postest (menggunakan
perlakuan media education mozaic). Adapun hasil rata-rata dari N-Gain yakni
sebesar 76,22, dari skor tesebut dapat diketahui bahwa tafsiran efektivitas N-Gain
berada pada kategori efektif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
disarankan beberapa hal kepada :
1. Kepada guru diharapkan dapat menerapkan media education mozaic dalam
proses belajar mengajar dengan menyesuaikan materi pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis kalimat
efektif siswa.
2. Kepada penulis lain dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai motivasi
dalam mengajar agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih
bervariasi dan melahirkan satu tulisan baru yang lebih baik dan lengkap.

STAR20240321

321/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia