Skripsi ini membahas tentang Penafsiran Quraish Shihab Terhadap Ayat-Ayat Wabah
Dalam Al-Qur‟an, Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran
Quraish Shihab terhadap ayat-ayat wabah dalam al-Qur‟an. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui: a) Pengelompokan ayat-ayat wabah dalam Al-Qur‟an, b)
Model penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat wabah dalam Al-Qur‟an.
Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan beberapa pendekatan, yaitu
pendekatan ilmu tafsir, pendekatan historis, pendekatan ilmu kesehatan dan
pendekatan epidemiologi. Penelitian ini tergolong penelitian kulitatif deskriptif atau
penelitian kepustakaan. Data yang dikumpulkan dengan mengutip data-data kualitatif
dari berbagai sumber yang mempunyai hubungan dengan wabah,ayat-ayat yang
dikelompokkan sebagai ayat yang berbicara tentang wabah dalam al-Qur‟an terdapat
pada QS al-Baqarah/2: 249, QS al-Fil/105: 3-5, dan QS Hud/11:64-68. Adapun
penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat tersebut yaitu: a) QS al-Baqarah/2: 249,
dalam tafsir al-Misbah tentang wabah pada masa itu ialah penyakit lintah air
menyerupai Limnatis Nilotica yang masuk melekat pada selaput mulut pangkal
tenggerokan. Penyakit tersebut berasal dari air sungai yang telah dilewati oleh
pasukan Thalut ketika hendak berperang dengan pasukan Jalut dan Allah swt telah
memberikan larangan untuk tidak meminumnya namun mereka masih ada yang
melanggar perintah-Nya. b) QS Hud/11:64-68, dapat dipahami dalam tafsir al-Misbah
bahwa wabah yang menimpa kaum Tsamud ialah virus sampar yang dikenal dengan
nama Pestis Haemorrhagicayakni semacam virus ganas yang disebarkan melalui
binatang unta, penyakit ini berkenaan disebabkan pula karena pembangkangan kaum
Nabi Shaleh terhadap kekuasaan Allah swt. c) QS al-Fil/105: 3-5, pada peristiwa
Abraham dan pasukannya yang berencana menyerang Ka‟bah untuk dihancurkan
tersebut, bertepatan pula dengan sejarah kelahiran Nabi Muhammad saw yakni tahun
Gajah, pada saat itu terdapat penyakit Justinian Plague yang juga disebut Bubanic
Plague berlangsung tahun 541-749 M, secara medis penyakit Bubanic Plague
disebabkan oleh bakteri Yursenia Pestis penyebab penyakit pers. Adapun model
penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat wabah dalam tafsirnya al-Misbah
berdasarkan analisis penulis yaitu sumber penafsiran yang digunakan adalah
penafsiran Bil Matsur, Kemudian metode dalam penafsiran Quraish Shihab ialah
metode Muqaran karena membandingkan pendapat ulama-ulama lain dalam tafsirnya
al-Misbah, sedangkan Corak tafsir yang digunakan Quraish Shihab yaitu corak al-
Adab al-Ijtima‟i dalam menafsirkan ayat-ayat tentang wabah,menggunakan
pendekatan historis karena kejadian tersebut berdasarkan sejarah dalam al-Qur‟an.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan dari rumusan masalah yaitu:
1. Ayat-ayat yang dikelompokkan sebagai ayat yang berbicara tentang wabah
dalam al-Qur’an yaitu pada, QS al-Baqarah/2: 249, QS Hud/11:64-68, dan QS
al-Fil/105: 3-5.
Adapun penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat tersebut yaitu sebagai
berikut:
a) QS. Al-Baqarah/2: 249, dalam tafsir Al-Misbah tentang wabah pada masa itu
ialah penyakit lintah air menyerupai limnatis nilotica yang masuk melekat
pada selaput mulut pangkal tenggerokan. Penyakit tersebut datang dari air
sungai yang telah dilewati oleh pasukan Thalut dan allah swt. telah
memberikan larangan untuk meminumnya tapi di antara mereka masih ada
yang melanggar perintah allah swt.
b) QS Hud/11:64-68, dapat dipahami bahwa wabah yang menimpa kaum
Tsamud ialah virus sampar yang dikenal dengan nama pestis haemorrhagica,
yang disebarkan melalu binatang unta. Disebabkan pembangakan kaum nabi
shaleh terhadap kekuasaan Allah swt.
c) QS al-Fil/105: 3-5, pada masa kejadian tentara Abraham menyerang Ka’bah
untuk dihancurkan tersebut dalam sejarah merupakan kelahiran nabi
Muhammad yaitu pada tahun Gajah, yang pada saat itu terdapat penyakit
Justinian plague, yang berlangsung dari tahun 541-749 M. yang secara medis
penyakit pada masa itu disebut bubonic plague yang disebabkan oleh bakteri
Yursenia Pestis penyebab penyakit pers.
2. Adapun model penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat wabah dalam
tafsirnya al-Misbah berdasarkan analisis penulis yaitu sumber penafsiran yang
digunakan adalah penafsiran Bil Matsur, Kemudian metode atau manhaj
dalam penafsiran Quraish Shihab ialah metode muqaran karena terkadang
membandingkan pendapat ulama lain dalam tafsirnya, sedangkan Corak tafsir
yang digunakan Quraish Shihab yaitu corak Al-Adab Ijtima’i, dalam
menafsirkan ayat tentang wabah tersebut juga kebanyakan memakai
pendekatan historis karena kejadian tersebut merupakan sejarah dalam al-
Qur’an.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyarankan atau mengimplikasikan
sebagai berikut:
1. Kepada setiap penuntut ilmu yang memiliki disiplin ilmu di bidan tafsir,
sebelumnya mengkaji suatu kitab tafsir agar merujuk kepada sumber ilmu
yang Shahih dengan mengedepankan ketakwaan kepada Allah kemudian tidak
menghilangkan makna sebenarnya yang disampaikan oleh penafsir agar hasil
kajian dapat dipertangung jawabkan di dunia dan akhirat.
2. Kepada para peminat atau pembaca kitab-kitab yafsir agar memperhatikan
atau mengenal terlebih dahulu syarat-syarat ideal seorang mufassir, sehinga
dapat memilah tafsir yang akan dibaca untuk dijadikan acuan atau rujukan
dalam memahami dan mengamalkan ayat-ayat Allah swt.

SFUD20220047

47/2022

Perpustakaan Pusat

Tersedia