Problematika Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas X SMA negeri 24 Bone
Hardianti/ 862082020008 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Problematika Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas X SMA Negeri 24
Bone. Pokok dalam permasalahan penelitian ini adalah 1) Bagaimana guru
pendidikan Agama Islam menerapkan kurikulum merdeka Belajar di Kelas X
SMA Negeri 24 Bone? 2) Bagaimana Kendala guru pendidikan Agama Islam
dalam Menerapkan kurikulum merdeka di Kelas X SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian Ini bertujuan Untuk mengetahui peroblematika Guru Pendidikan
Agama Islam dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas X SMA
Negeri 24 Bone. metode dalam Penelitian ini yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kependidikan
Agama Islam. Dan Hasil dari penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh
dengan observasi, wawancar, dan dokumentasi tenaga pendidik menunjukkan
bahwa di SMA Negeri 24 Bone sudah diterapkan Kurikulum Merdeka Belajar
namun telah menghadapi berbagai problematika sehingga menjadi kendala dalam
menerapkan proses pembelajaran , seperti, kurangnya pengalaman dalam
menerapkan kurikulum baru, kurangnya kompetensi guru, adanya sarana
prasarana yang kurang memadai serta kesulitan dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu dalam berbagai problematika tersebut untuk pihak sekolah hendaknya
memperhatikan kebutuhan dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengatasi
permasalahan yang ada serta untuk guru juga harus memperluas wawasan dan
memperbanyak melakukan pelatihan.
A. Kesimpulan
Setelah penelitian dilakukan dengan berbagai pengumpulan data dan
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian yang berjudul " Problematika Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Di Kelas X Di SMAN 24
Bone" maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar Dalam perencanaan kurikulum merdeka belajar di
SMAN 24 Bone. pihak sekolah mempersiapkan penyambutan
kurikulum baru dengan baik dengan tujuan agar dapat menunjang
terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan aturan
pendidikan. Pada tahap perencanaan ini banyak hal yang dipersiapkan
oleh pihak sekolah khususnya guru pendidikan Agama Islam.
Perencanaan yang dilakukan oleh guru Pai di SMAN 24 Bone yaitu
dimulai dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang implementasi
kurikulum merdeka belajar.
Hal ini dilakukan sebagai pengenalan serta pelatihan bagi guru agar
dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dengan baik.
Pada pelatihan in guru diajarkan mengenai cara-cara penyusunan
perangkat pembelajaran dengan baik dan benar sesuai dengan aturan
kurikulum merdeka belajar. Setelah mengikuti pelatihan guru
pendidikan Agama Islam di SMAN 24 Bone mulai menyusun
perangkat-perangkat pembelajaran. Penyusunan perangkat
pembelajaran dimulai dari menentukan pekan efektif dan program
pembelajaran, menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) kemudian
dilanjut dengan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan
membuat modul ajar.
2. Kendala guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar di kelas X di SMAN 24 Bone. Dalam dunia
pendidikan di indonesia memiliki berbagai perubahan yang sangat
cepat. Apalagi dalam hal kurikulum pendidikan sering berubah – ubah.
Kurikulum adalah segala sesuatu yang perlu ditempuh dan harus
diselesaikan oleh siswa tujuanya untuk memberikan pengetahuan,
mengembangkan potensi siswa agar mampu mencapai arah kegiatan
pendidikan yang ingin dijalankan serta ikut andil dalam kehidupan
bermasyarakat dan berguna untuk masa depanya yang kelak.
Oleh karena itu dengan berubahnya kurikulum seorang guru
sebagai fasilitator memilikin peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran termasuk dalam penggunaan
kurikulum merdeka belajar yang sekarang.
Perubahan kurikulum seorang guru harus bisa memeiliki kesiapan
sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada. dalam hal ini
untuk menciptakan pembelajaran yang bermutu, efektif dan efisien
membutuhkan pelatihan. Namun masih banyak guru yang terkendala
dalam penyusunan alur pembelajaran. Kompetensi guru, sarana
prasarana, dan kesulitan dalam proses pelaksaan pembelajaran, dengan
perubahan kurikulum ini karena kurang berpengalaman dalam
penerapan kurikulum merdeka.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang peneliti lakukan pada
problematika guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar di kelas X di SMAN 24 Bone, peneliti mengajukan saran
dengan harapan dapat menjadi bahan pertimbangan, sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah di SMAN 24 Bone hendaknya lebih
memperhatikan kebutuhan pembelajaran sehingga dapat mengatasi
permasalahan – permasalahan yang dapat menghambat penerapan
kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama
Islam sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Kepada guru pendidikan Agama Islam agar tetap mempertahankan
langkah yang sudah dilakukan dan strategi pembelajaran agar
kemampuan berfikir peserta didik dapat meningkat. Hendaknya
guru juga memperluas wawasanya dan banyak melakukan
pelatihan agar bisa kreatif dalam mengembangkan proses
pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka.
Islam dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas X SMA Negeri 24
Bone. Pokok dalam permasalahan penelitian ini adalah 1) Bagaimana guru
pendidikan Agama Islam menerapkan kurikulum merdeka Belajar di Kelas X
SMA Negeri 24 Bone? 2) Bagaimana Kendala guru pendidikan Agama Islam
dalam Menerapkan kurikulum merdeka di Kelas X SMA Negeri 24 Bone.
Penelitian Ini bertujuan Untuk mengetahui peroblematika Guru Pendidikan
Agama Islam dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas X SMA
Negeri 24 Bone. metode dalam Penelitian ini yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kependidikan
Agama Islam. Dan Hasil dari penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh
dengan observasi, wawancar, dan dokumentasi tenaga pendidik menunjukkan
bahwa di SMA Negeri 24 Bone sudah diterapkan Kurikulum Merdeka Belajar
namun telah menghadapi berbagai problematika sehingga menjadi kendala dalam
menerapkan proses pembelajaran , seperti, kurangnya pengalaman dalam
menerapkan kurikulum baru, kurangnya kompetensi guru, adanya sarana
prasarana yang kurang memadai serta kesulitan dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu dalam berbagai problematika tersebut untuk pihak sekolah hendaknya
memperhatikan kebutuhan dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengatasi
permasalahan yang ada serta untuk guru juga harus memperluas wawasan dan
memperbanyak melakukan pelatihan.
A. Kesimpulan
Setelah penelitian dilakukan dengan berbagai pengumpulan data dan
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian yang berjudul " Problematika Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar Di Kelas X Di SMAN 24
Bone" maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar Dalam perencanaan kurikulum merdeka belajar di
SMAN 24 Bone. pihak sekolah mempersiapkan penyambutan
kurikulum baru dengan baik dengan tujuan agar dapat menunjang
terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan aturan
pendidikan. Pada tahap perencanaan ini banyak hal yang dipersiapkan
oleh pihak sekolah khususnya guru pendidikan Agama Islam.
Perencanaan yang dilakukan oleh guru Pai di SMAN 24 Bone yaitu
dimulai dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang implementasi
kurikulum merdeka belajar.
Hal ini dilakukan sebagai pengenalan serta pelatihan bagi guru agar
dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar dengan baik.
Pada pelatihan in guru diajarkan mengenai cara-cara penyusunan
perangkat pembelajaran dengan baik dan benar sesuai dengan aturan
kurikulum merdeka belajar. Setelah mengikuti pelatihan guru
pendidikan Agama Islam di SMAN 24 Bone mulai menyusun
perangkat-perangkat pembelajaran. Penyusunan perangkat
pembelajaran dimulai dari menentukan pekan efektif dan program
pembelajaran, menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) kemudian
dilanjut dengan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan
membuat modul ajar.
2. Kendala guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar di kelas X di SMAN 24 Bone. Dalam dunia
pendidikan di indonesia memiliki berbagai perubahan yang sangat
cepat. Apalagi dalam hal kurikulum pendidikan sering berubah – ubah.
Kurikulum adalah segala sesuatu yang perlu ditempuh dan harus
diselesaikan oleh siswa tujuanya untuk memberikan pengetahuan,
mengembangkan potensi siswa agar mampu mencapai arah kegiatan
pendidikan yang ingin dijalankan serta ikut andil dalam kehidupan
bermasyarakat dan berguna untuk masa depanya yang kelak.
Oleh karena itu dengan berubahnya kurikulum seorang guru
sebagai fasilitator memilikin peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran termasuk dalam penggunaan
kurikulum merdeka belajar yang sekarang.
Perubahan kurikulum seorang guru harus bisa memeiliki kesiapan
sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada. dalam hal ini
untuk menciptakan pembelajaran yang bermutu, efektif dan efisien
membutuhkan pelatihan. Namun masih banyak guru yang terkendala
dalam penyusunan alur pembelajaran. Kompetensi guru, sarana
prasarana, dan kesulitan dalam proses pelaksaan pembelajaran, dengan
perubahan kurikulum ini karena kurang berpengalaman dalam
penerapan kurikulum merdeka.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang peneliti lakukan pada
problematika guru pendidikan Agama Islam dalam menerapkan kurikulum
merdeka belajar di kelas X di SMAN 24 Bone, peneliti mengajukan saran
dengan harapan dapat menjadi bahan pertimbangan, sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah di SMAN 24 Bone hendaknya lebih
memperhatikan kebutuhan pembelajaran sehingga dapat mengatasi
permasalahan – permasalahan yang dapat menghambat penerapan
kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama
Islam sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Kepada guru pendidikan Agama Islam agar tetap mempertahankan
langkah yang sudah dilakukan dan strategi pembelajaran agar
kemampuan berfikir peserta didik dapat meningkat. Hendaknya
guru juga memperluas wawasanya dan banyak melakukan
pelatihan agar bisa kreatif dalam mengembangkan proses
pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka.
Ketersediaan
| STAR20240329 | 329/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
329/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
