Komunikasi Pasangan Pernikahan Antar Etnik Jawa dan Etnik Bugis (Gegar Budaya Perempuan Etnik Jawa Terhadap Budaya dan Kebiasaan Masyarakat Tanah Bugis di Kabupaten Bone)

No image available for this title
Skripsi ini membahas tentang komunikasi pasangan pernikahan antar etnik Jawa dan
Etnik Bugis di Kabupaten Bone dan gegar budaya yang di alami perempuan etnik
Jawa karena perbedaan budaya. Skripsi ini bertujuan untuk (a) mengetahui
komunikasi antar budaya yang digunakan pasangan pernikahan antar etnik Jawa dan
Etnik Bugis di kabupaten Bone, (b) mengetahui penyebab perempuan etnik Jawa
mengalami gegar budaya di lingkungan budaya baru pasangannya, (c) mengetahui
peran komunikasi pasangan pernikahan antar etnik Jawa dan etnik Bugis-Bone dalam
mengurangi tingkat gegar budaya yang di alami perempuan etnik Jawa.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
komunikasi, etnografi, dan interpretif yang melibatkan metode yang ada, yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah lima pasangan pernikahan antar
etnik Jawa dan etnik Bugis di Kabupaten Bone yang ditentukan menggunakan
metode cluster random sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
menggunakan model analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga tahap yaitu, reduksi
data, paparan atau penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas komunikasi antar budaya pasangan
pernikahan antar etnik Jawa dan etnik Bugis di Kabupaten Bone dapat tercapai karena
tiga hal yaitu menyepakati untuk lebih sering menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa yang saling dipahami untuk memaknai pesan yang sama baik verbal maupun
nonverbal, saling menjelaskan arti bahasa daerah ketika salah satu pasangan tidak
memahami maknanya ketika berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga, saling
menghormati; bersifat terbuka; mendukung dan tidak mementingkan ego untuk
menerapkan salah satu bahasa daerah. Penyebab perempuan etnik Jawa mengalami
gegar budaya yaitu kecemasan secara psikis ketika akan memasuki lingkungan baru,
terkejut dan kurang nyaman mendapati perbedaan yang ada, dan ketegangan secara
psikis dan fisik saat proses beradaptasi di lingkungan baru. Upaya mengurangi tingkat
gegar budaya perempuan etnik Jawa yaitu dengan melakukan komunikasi terbuka
secara intens antar pasangan dan keluarga untuk mengatasi tingkat gegar budaya yang
meliputi kecemasan, kehilangan kebiasaan, ketegangan, dan kebingungan terhadap
perbedaan budaya. Oleh karena itu proses adaptasi perempuan etnik Jawa baik secara
psikis dan fisik terhadap perbedaan budaya dapat berjalan dengan baik.
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan kajian terkait gegar budaya pada
pasangan pernikahan beda budaya dapat mengembangkan penelitian untuk berfokus
juga pada karakteristik atau sikap (attitude) yang dibentuk oleh budaya itu sendiri.
Disarankan para peneliti selanjutnya agar memperbanyak responden untuk lebih
mengembangkan dan melengkapi informasi terkait perbedaan budaya dan kebiasaan
yang dirasakan pasangan pernikahan beda budaya sehingga mengalami gegar budaya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya
mengenai “Komunikasi Pasangan Pernikahan Antar etnik Jawa dan Etnik Bugis
(Gegar Budaya Perempuan Etnik Jawa Terhadap Budaya dan Kebiasaan Masyarakat
Tanah Bugis di Kabupaten Bone)” dapat penulis simpulkan, efektivitas komunikasi
antar budaya dapat tercapai karena tiga hal, yaitu pasangan pernikahan menentukan
bahasa yang saling dipahami untuk memaknai pesan yang sama dan bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang dominan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Mereka
berperan saling menjelaskan arti bahasa daerah ketika salah satu pasangan yang
memiliki perbedaan budaya tidak memahami bahasa (komunikasi verbal) dan isyarat,
kode, dan perilaku (komunikasi nonverbal) saat komunikasi dengan keluarga atau
pasangan berlangsung. Serta mampu saling menghormati, bersifat terbuka, empati,
dukungan, dan menerima perbedaan dengan tidak mementingkan ego untuk
menerapkan salah satu budaya maupun bahasa daerah.
Gegar budaya yang dialami perempuan etnik Jawa yang menikah dengan laki-
laki etnik Bugis-Bone disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kecemasan dan
ketidakpastian terhadap suatu hal yang belum tentu terjadi dialami karena perbedaan
budaya kedua belah pihak mempengaruhi kondisi psikologis atau mental perempuan
etnik Jawa ketika akan memasuki lingkungan budaya baru pasangan. Kedua,
perempuan etnik Jawa yang sudah tidak asing dengan budaya Bugis-Bone masih
mendapati banyak perbedaan dari aturan atau kebiasaan makan yang diterapkan
masyarakat Bugis-Bone sehari-hari. Ketiga, perempuan etnik Jawa mengalami
ketegangan dan kesulitan saat berusaha beradaptasi serta menyesuaikan diri terhadap
perbedaan pada lingkungan baru budaya keluarga pasangan. Keempat, melihat respon
perempuan etnik Jawa saat menghadapi perbedaan benar bahwa mengalami gegar
budaya di lingkungan baru yaitu keluarga pasangannya dan akibat dari kondisi
psikologis saat menyesuaikan diri di lingkungan baru.
Upaya mengurangi tingkat intensitas gegar budaya yang dialami perempuan
etnik Jawa yaitu dengan cara mengkomunikasikan segala hal baik dari perbedaan
yang membuat tidak nyaman dan saat proses saling mengenalkan budaya dan
kebiasaan masing-masing. Pasangan pernikahan beda etnik juga sering melakukan
komunikasi secara intens dan terbuka di waktu-waktu tertentu untuk saling
memahami satu sama lain agar tidak terjadi ambigu terhadap sikap atau kebiasaan di
lingkungan budaya baru dan agar hubungan tetap rukun dan harmonis. Keberhasilan
proses adaptasi perempuan etnik Jawa tidak lepas dari peran pasangan dalam hal
membuka diri (toleransi) terhadap perbedaan yang ada, saling mendukung dalam
tahap pengenalan budaya di lingkungan baru dengan cara saling mengajarkan dan
menjelaskan perbedaan yang baru diketahui dan menanggalkan sifat etnosentrisme
yang cenderung lebih egois dengan menganggap budaya dan kebiasaan salah satu
pihak adalah yang paling benar dan baik untuk diterapkan.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut:
1. Efektivitas komunikasi antar budaya pasangan pernikahan antar Etnik Jawa dan
Etnik Bugis di Kabupaten Bone tetap dipertahankan serta ditingkatkan agar
hubungan dan keluarga yang di bina dapat rukun dan harmonis sehingga terhindar
dari konflik dan perpecahan akibat perbedaan.
2. Diharapkan kepada seluruh pasangan dari perempuan etnik Jawa senantiasa
mendukung proses pengenalan dan pembelajaran terhadap budaya dan kebiasaan
masyarakat Bugis-Bone, tetap bersifat terbuka atas segala perbedaan yang ada dan
menjauhkan sifat etnosentrisme agar perempuan etnik Jawa tidak merasakan
penekanan untuk harus menerapkan budaya Bugis-Bone.
3. Kepada perempuan etnik Jawa senantiasa berfikir positif dan menjauhkan
prasangka atau persepsi negatif terhadap perbedaan maupun hal yang baru
diketahui di lingkungan baru agar tidak larut dalam keterkejutan yang dialami.
4. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi
literatur khususnya terkait komunkasi antar budaya dan teori Culture Shock
(gegar budaya) dalam hubungan pernikahan beda etnik.
5. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dikemudian hari akan ada
perkembangan penelitian yang lebih baru terkait perikahan beda entik/suku di
Kabupaten Bone.
Ketersediaan
SFUD2022004242/2022Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

42/2022

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Gegar Budaya

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top