Pengaruh Penerapan Metode 3T+1M (Talqin, Tikrar, Tasmi’dan Muraja’ah) terhadap Kemampuan Menghafal Santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang
Zulfa Yuliana/862082020032 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Penerapan Metode 3T+1M
(Talqin, Tikrar, Tasmi’dan Muraja’ah) terhadap Kemampuan Menghafal Santri di
Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang. Dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
Penerapan Metode 3T+1M (Talqin, Tikrar, Tasmi’dan Muraja’ah) terhadap
Kemampuan Menghafal Santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang serta
mengetahui pengaruh Penerapan Metode 3T+1M (Talqin, Tikrar, Tasmi’dan
Muraja’ah) terhadap Kemampuan Menghafal Santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah
Majang.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan paedagogik dan
sosiologis. Dengan menggunakan teknik tes, dokumentasi dan wawancara, data
yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kuantitatif dengan teknik analisis
statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pelaksanaan penerapan metode
3T+1M dilakukan dengan cara memberikan tes hafalan kepada santri Kemudian
mengelompokkan santri menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. 2) hasil dari kemampuan menghafal santri setelah
diterapkan metode 3T+1M ada peningkatan jika dibandingkan dengan hasil
sebelum diberikan perlakuan dengan standar deviasi yang diperoleh sebesar
10.15358. 3) pengaruh penerapan metode 3T+1M terhadap kemampuan
menghafal santri Dari hasil uji independent sample t test dapat menunjukkan
bahwa nilai T hitung = -12,179. Berdasarkan pada group statisticts rata-rata nilai
santri pada kelompok kontrol adalah 70,66 sedangkan rata-rata nilai santri yang
ada pada kelompok eksperimen adalah 78,93. Maka artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menghafal santri lebih baik
setelah diterapkan metode 3T+1M. Oleh karena itu, penerapan metode 3T+1M
berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menghafal santri di rumah tahfidz
al-hijrah majang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Pengaruh
penerapan metode 3T+1M (talqin, tikrar, tasmi’ dan muraja’ah) terhadap
kemampuan menghafal santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang
dilakukan dengan cara membentuk dua kelompok. Masing-masing
kelompok dikenakan pre-test dan post-test.
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan nilai kemampuan antara nilai pre-test dan nilai post-
test. Terlihat bahwa nilai rata-rata Pre-Test santri adalah 70,66, sedangkan
nilai rata-rata Post-Test santri adalah 78,93. Hal ini bermakna bahwa nilai
kemampuan menghafal al-Qur’an santri setelah diberi post-test lebih tinggi
daripada nilai kemampuan menghafal santri setelah diberi pre-test. Dapat
dirumuskan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
kemampuan menghafal setelah diberi post-test dengan nilai kemampuan
menghafal setelah diberi pre-test.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan saran. Adapun saran yang peneliti maksud sebagai berikut:
1. Rumah Tahfidz al-Hijrah majang harus selalu meningkatkan
program tahfidz dengan cara melakukan evaluasi tentang
peningkatan Rumah Tahfidz. Mengadakan rapat bulanan
bersama seluruh pembina tahfidz yang ada untuk
membicarakan mengenai kendala apa saja yang ada dalam
setiap bulannya.
2. Para pembina tahfidz juga harus tetap bekerjasama dengan
orang tua santri demi berjalannya program hafalan santri.
3. Ruangan tahfidz masih perlu peningkatan agar santri tidak
saling terganggu dalam menghafal, hal ini dilakukan agar santri
bisa lebih fokus dan bisa konsentrasi untuk meningkatkan
hafalannya.
(Talqin, Tikrar, Tasmi’dan Muraja’ah) terhadap Kemampuan Menghafal Santri di
Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang. Dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
Penerapan Metode 3T+1M (Talqin, Tikrar, Tasmi’dan Muraja’ah) terhadap
Kemampuan Menghafal Santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang serta
mengetahui pengaruh Penerapan Metode 3T+1M (Talqin, Tikrar, Tasmi’dan
Muraja’ah) terhadap Kemampuan Menghafal Santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah
Majang.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan paedagogik dan
sosiologis. Dengan menggunakan teknik tes, dokumentasi dan wawancara, data
yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kuantitatif dengan teknik analisis
statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) pelaksanaan penerapan metode
3T+1M dilakukan dengan cara memberikan tes hafalan kepada santri Kemudian
mengelompokkan santri menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. 2) hasil dari kemampuan menghafal santri setelah
diterapkan metode 3T+1M ada peningkatan jika dibandingkan dengan hasil
sebelum diberikan perlakuan dengan standar deviasi yang diperoleh sebesar
10.15358. 3) pengaruh penerapan metode 3T+1M terhadap kemampuan
menghafal santri Dari hasil uji independent sample t test dapat menunjukkan
bahwa nilai T hitung = -12,179. Berdasarkan pada group statisticts rata-rata nilai
santri pada kelompok kontrol adalah 70,66 sedangkan rata-rata nilai santri yang
ada pada kelompok eksperimen adalah 78,93. Maka artinya H 0 ditolak dan H 1
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menghafal santri lebih baik
setelah diterapkan metode 3T+1M. Oleh karena itu, penerapan metode 3T+1M
berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menghafal santri di rumah tahfidz
al-hijrah majang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Pengaruh
penerapan metode 3T+1M (talqin, tikrar, tasmi’ dan muraja’ah) terhadap
kemampuan menghafal santri di Rumah Tahfidz al-Hijrah Majang
dilakukan dengan cara membentuk dua kelompok. Masing-masing
kelompok dikenakan pre-test dan post-test.
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan nilai kemampuan antara nilai pre-test dan nilai post-
test. Terlihat bahwa nilai rata-rata Pre-Test santri adalah 70,66, sedangkan
nilai rata-rata Post-Test santri adalah 78,93. Hal ini bermakna bahwa nilai
kemampuan menghafal al-Qur’an santri setelah diberi post-test lebih tinggi
daripada nilai kemampuan menghafal santri setelah diberi pre-test. Dapat
dirumuskan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai
kemampuan menghafal setelah diberi post-test dengan nilai kemampuan
menghafal setelah diberi pre-test.
B. Saran
Setelah peneliti menguraikan kesimpulan, selanjutnya peneliti akan
menguraikan saran. Adapun saran yang peneliti maksud sebagai berikut:
1. Rumah Tahfidz al-Hijrah majang harus selalu meningkatkan
program tahfidz dengan cara melakukan evaluasi tentang
peningkatan Rumah Tahfidz. Mengadakan rapat bulanan
bersama seluruh pembina tahfidz yang ada untuk
membicarakan mengenai kendala apa saja yang ada dalam
setiap bulannya.
2. Para pembina tahfidz juga harus tetap bekerjasama dengan
orang tua santri demi berjalannya program hafalan santri.
3. Ruangan tahfidz masih perlu peningkatan agar santri tidak
saling terganggu dalam menghafal, hal ini dilakukan agar santri
bisa lebih fokus dan bisa konsentrasi untuk meningkatkan
hafalannya.
Ketersediaan
| STAR20240100 | 100/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
100/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
