Skripsi ini membahas tentang Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan
Budaya Literasi Siswa di MIN 8 Bone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan memahami peran perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi siswa di
MIN 8 Bone. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (quality research)
melalui pendekatan manajemen dan sosiologi yang teknik pengumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi yang diambil dari sumber
data primer (Kepala Perpustakaan, guru dan siswa) dan data sekunder. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
Peran perpustakaan MIN 8 Bone sudah terlaksana dengan baik dilihat dari
tersedianya koleksi bahan pustaka yang beragam, koleksi bahan pustaka selalu
terupdate, perpustakaan melibatkan siswa dalam kegiatan membaca dan menulis,
terdapat karya kreatif yang dihasilkan siswa di perpustakaan, memberikan layanan
informasi dan referensi kepada siswa, tetapi belum memadai dalam menyediakan
ruang belajar di perpustakaan. 2) Budaya Literasi Siswa MIN 8 Bone dilakukan
dengan menata sarana dan ruang area baca, pembiasaan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai, siswa menulis cerita, siswa melakukan storytelling, siswa
melakukan diskusi bahan bacaan, guru memberikan pembinaan kemampuan
membaca kepada siswa, serta siswa melakukan kegiatan menanggapi bacaan dalam
bentuk aktivitas lisan dan tulisan. 3) Peran perpustakaan dalam meningkatkan
budaya literasi siswa sudah berjalan dengan baik, walaupun belum maksimal karena
ruang perpustakaan yang sempit dan fasilitas terbatas sehingga proses pembelajaran
di perpustakaan kurang optimal serta menghambat program perpustakaan dalam
mengembangkan literasi siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya
yang dilakukan oleh penulis di MIN 8 Bone, maka penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
1. Peran perpustakaan di MIN 8 Bone meliputi sebagai pusat informasi, inovasi
dan sumber belajar. Sebagai pusat informasi peran perpustakaan MIN 8 Bone
sudah menyediakan berbagai bahan bacaan yang beragam dan mengupdate
bahan pustaka setiap awal semester. Selanjutnya, sebagai pusat inovasi peran
perpustakaan MIN 8 Bone dilakukan dengan bekerja sama dengan guru untuk
melibatkan siswa dalam kegiatan inovasi dan kreatifitas seperti membaca dan
menulis dan siswa MIN 8 Bone sehingga menghasilkan karya kreatif berupa
puisi. Selanjutnya sebagai pusat sumber belajar, peran perpustakaan MIN 8
Bone belum optimal karena memiliki ruangan yang sempit tidak mencukupi
semua siswa di dalam dan fasilitasnya terbatas tetapi perpustakaan MIN 8
Bone senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian buku selain itu pelayanan
perpustakaan MIN 8 Bone telah terlaksana dengan membantu siswa mencari
informasi dan referensi di perpustakaan MIN 8 Bone.
2. Budaya literasi siswa MIN 8 Bone meliputi tahap pembiasaan,
pengembangan dan pembelajaran. Budaya literasi siswa MIN 8 Bone tahap
pembiasaan terkait penataan sarana dan area baca dilakukan dengan
mendesain ruang belajar seperti perpustakaan, sudut baca, teras baca dan
taman baca dengan berbagai buku yang sesuai minat siswa, sedangkan terkait
pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran di mulai dilakukan di
dalam kelas guna meningkatkan pengetahuan siswa. Selanjutnya pada tahap
pengembangan, budaya literasi siswa telah melakukan kegiatan menulis
cerita yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar sekolah pada saat waktu
tertentu sesuai dengan tema pembelajaran dan terkait kegiatan storytelling
siswa MIN 8 Bone juga melakukan kegiatan tersebut di dalam kelas dan
dilakukan sesuai tema pembelajaran yang diajarkan, serta terkait kegiatan
mendiskusikan bahan bacaan siswa MIN 8 Bone telah melakukan kegiatan
tersebut di dalam kelas dengan pembagian kelompok oleh guru kemudian
mendiskusikan suatu teks bacaan bersama teman-temannya. Selanjutnya
pada tahap pembelajaran, budaya literasi MIN 8 Bone terkait pembinaan
kemampuan membaca sudah dilaksanakan oleh guru dengan membimbing
siswa membaca satu persatu di depan untuk meningkatkan kecakapan literasi
siswa serta terkait kegiatan menanggapi bacaan dalam berbagai bentuk
aktivitas lisan, tertulis, seni, kriya dan lain-lain, siswa MIN 8 Bone hanya
melakukan dalam bentuk aktivitas lisan dan tulisan.
3. Peran perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi siswa di MIN 8
Bone sudah terlaksana dengan baik mulai dari pusat informasi hingga sumber
belajar. Namun, dari segi pembelajaran ukuran ruangan perpustakaan masih
perlu diperluas dan lebih ditingkatkan ataupun dilengkapi fasilitas seperti
komputer, kursi dan meja yang lebih agar lebih efektif dalam mendukung
proses pembelajaran siswa dan program-program lainnya dalam melakukan
literasi di perpustakaan.
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan ini, berdasarkan pada penelitian yang telah
penulis lakukan, maka penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat
menjadi bahan masukan, antara lain sebagai berikut:
1. Pihak sekolah sebaiknya mampu meningkatkan sarana dan prasarana
perpustakaan dengan baik seperti memperluas ukuran perpustakaan dan
melengkapi fasilitas yang kurang seperti komputer, kursi dan meja yang lebih
agar proses pembelajaran di perpustakaan lebih optimal dan dapat membantu
mengembangkan program-program literasi lainnya di perpustakaan.
2. Kepala Perpustakaan sebaiknya meningkatkan minat baca dengan kegiatan
spesifik seperti mengadakan kegiatan lomba menulis, pameran buku dan
kegiatan lain sehingga dapat lebih mendorong minat baca siswa.
3. Guru sebaiknya lebih mampu mendorong siswa untuk membaca buku-buku
yang disediakan khususnya di pojok baca kelas.
4. Siswa sebaiknya lebih sering mengunjungi ruang area baca yang telah
disediakan di sekolah khususnya pada jam koson

STAR20240210

210,2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia