Pengelolaan Kegiatan Kewirausahaan Dalam Pengembangan Kreativitas Peserta Didik Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7 Bone
Irmayani/862312020070 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan kegiatan kewirausahaan
dalam upaya pengembangan kreativitas peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 7 Bone. Kegiatan kewirausahaan di sekolah memiliki peran penting
dalam mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha dengan keterampilan
dan kreativitas yang mumpuni. Namun, pengelolaan kegiatan ini masih menghadapi
berbagai tantangan, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya material dan
sarana prasarana yang kurang memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui wawancara,
dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di SMKN 7 Bone, Kelurahan Biru,
Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Fokus penelitian ini adalah pengelolaan
kegiatan kewirausahaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengadaan
sumber daya, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan serta pengembangan kreativitas
peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kreativitas, metode
pembelajaran aktif, seperti permainan edukatif dan teknologi interaktif, terbukti
mendorong partisipasi siswa secara aktif. Pendekatan pembelajaran interdisipliner dan
kegiatan lapangan juga memberikan wawasan lebih luas terhadap berbagai disiplin
ilmu dan menguatkan keterampilan analitis siswa. Kewirausahaan di SMK tidak hanya
mengajarkan keterampilan bisnis, tetapi juga menciptakan lingkungan yang
mendukung inovasi dan pemecahan masalah. Siswa dilatih untuk berpikir kreatif dan
menghadapi risiko bisnis nyata, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan
pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko mereka.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan, bahwa:
1. Perencanaan dan pengelolaan kegiatan kewirausahaan di SMK sangat
bergantung pada efisiensi alokasi sumber daya, keterlibatan stakeholder, dan
komunikasi yang efektif. Dengan perencanaan yang baik, sumber daya seperti
waktu, uang, dan tenaga dapat dimanfaatkan secara optimal, sementara
keterlibatan stakeholder, baik internal maupun eksternal, mendukung kelancaran
kegiatan. Pengadaan bahan dan alat yang baik juga meningkatkan efektivitas
pembelajaran praktik. Selain itu, pelaksanaan yang tepat waktu serta pengawasan
yang baik berperan dalam mengatasi masalah yang muncul dan memastikan
kelancaran kegiatan.
2. Pengembangan kreativitas di SMK didorong melalui metode pembelajaran yang
aktif, seperti permainan edukatif dan penggunaan teknologi interaktif.
Pendekatan ini mendorong keterlibatan dan partisipasi siswa secara aktif. Selain
itu, pembelajaran interdisipliner yang menggabungkan berbagai mata pelajaran
memberikan siswa wawasan yang lebih luas dan relevan terhadap hubungan antar
disiplin ilmu. Kegiatan lapangan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu juga
mendukung pemahaman siswa dalam situasi nyata, memperkuat keterampilan
kreatif dan analitis mereka.
3. Kewirausahaan di SMK tidak hanya mengajarkan keterampilan bisnis, tetapi juga
menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kreativitas siswa.
Dengan pengelolaan yang baik, seperti perencanaan matang dan kolaborasi
dengan stakeholder eksternal, kendala seperti keterbatasan sumber daya dapat
diatasi. Siswa diajak untuk berpikir kreatif dan berinovasi melalui pengalaman
langsung dalam menjalankan bisnis kecil. Selain itu, mereka juga belajar
menghadapi risiko bisnis, yang mendorong pengembangan kemampuan kreatif
dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko. Secara keseluruhan,
kewirausahaan menjadi platform ideal untuk mengembangkan kreativitas dan
keterampilan berpikir kritis siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
untuk mengatasi keterbatasan sumber daya material dalam pembuatan produk di
SMKN 7 Bone serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk
memfasilitasi kreativitas peserta didik:
1. SMKN 7 Bone perlu meningkatkan kolaborasi dengan industri lokal dan
pengusaha setempat. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui program kemitraan,
magang, atau sponsorship untuk mendapatkan dukungan berupa bahan baku dan
material yang diperlukan. Selain itu, sekolah dapat menjalin kerjasama dengan
pemerintah daerah untuk memfasilitasi akses kepada sumber daya yang lebih
luas.
2. Perlu adanya pelatihan yang lebih intensif bagi peserta didik mengenai teknik
pengelolaan bahan yang baik dan efisien. Sekolah dapat mengadakan workshop
atau seminar yang melibatkan ahli industri untuk memberikan pengetahuan
praktis mengenai cara meminimalkan pemborosan bahan dan memanfaatkan
limbah secara produktif.
3. Mengembangkan strategi inovatif untuk pengadaan bahan baku, seperti
memanfaatkan material daur ulang atau mencari alternatif bahan baku yang lebih
murah namun tetap berkualitas. Penelitian lebih lanjut mengenai bahan baku
alternatif yang tersedia di daerah sekitar juga perlu dilakukan.
4. Mengajak keterlibatan alumni, orang tua, dan komunitas lokal dalam mendukung
kegiatan sekolah dapat memberikan kontribusi signifikan. Sumbangan material,
keahlian, maupun dukungan finansial dari berbagai pihak dapat memperkuat
sarana dan prasarana yang ada
dalam upaya pengembangan kreativitas peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 7 Bone. Kegiatan kewirausahaan di sekolah memiliki peran penting
dalam mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha dengan keterampilan
dan kreativitas yang mumpuni. Namun, pengelolaan kegiatan ini masih menghadapi
berbagai tantangan, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya material dan
sarana prasarana yang kurang memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui wawancara,
dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di SMKN 7 Bone, Kelurahan Biru,
Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Fokus penelitian ini adalah pengelolaan
kegiatan kewirausahaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengadaan
sumber daya, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan serta pengembangan kreativitas
peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kreativitas, metode
pembelajaran aktif, seperti permainan edukatif dan teknologi interaktif, terbukti
mendorong partisipasi siswa secara aktif. Pendekatan pembelajaran interdisipliner dan
kegiatan lapangan juga memberikan wawasan lebih luas terhadap berbagai disiplin
ilmu dan menguatkan keterampilan analitis siswa. Kewirausahaan di SMK tidak hanya
mengajarkan keterampilan bisnis, tetapi juga menciptakan lingkungan yang
mendukung inovasi dan pemecahan masalah. Siswa dilatih untuk berpikir kreatif dan
menghadapi risiko bisnis nyata, yang pada akhirnya memperkuat kemampuan
pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko mereka.
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan, bahwa:
1. Perencanaan dan pengelolaan kegiatan kewirausahaan di SMK sangat
bergantung pada efisiensi alokasi sumber daya, keterlibatan stakeholder, dan
komunikasi yang efektif. Dengan perencanaan yang baik, sumber daya seperti
waktu, uang, dan tenaga dapat dimanfaatkan secara optimal, sementara
keterlibatan stakeholder, baik internal maupun eksternal, mendukung kelancaran
kegiatan. Pengadaan bahan dan alat yang baik juga meningkatkan efektivitas
pembelajaran praktik. Selain itu, pelaksanaan yang tepat waktu serta pengawasan
yang baik berperan dalam mengatasi masalah yang muncul dan memastikan
kelancaran kegiatan.
2. Pengembangan kreativitas di SMK didorong melalui metode pembelajaran yang
aktif, seperti permainan edukatif dan penggunaan teknologi interaktif.
Pendekatan ini mendorong keterlibatan dan partisipasi siswa secara aktif. Selain
itu, pembelajaran interdisipliner yang menggabungkan berbagai mata pelajaran
memberikan siswa wawasan yang lebih luas dan relevan terhadap hubungan antar
disiplin ilmu. Kegiatan lapangan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu juga
mendukung pemahaman siswa dalam situasi nyata, memperkuat keterampilan
kreatif dan analitis mereka.
3. Kewirausahaan di SMK tidak hanya mengajarkan keterampilan bisnis, tetapi juga
menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kreativitas siswa.
Dengan pengelolaan yang baik, seperti perencanaan matang dan kolaborasi
dengan stakeholder eksternal, kendala seperti keterbatasan sumber daya dapat
diatasi. Siswa diajak untuk berpikir kreatif dan berinovasi melalui pengalaman
langsung dalam menjalankan bisnis kecil. Selain itu, mereka juga belajar
menghadapi risiko bisnis, yang mendorong pengembangan kemampuan kreatif
dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko. Secara keseluruhan,
kewirausahaan menjadi platform ideal untuk mengembangkan kreativitas dan
keterampilan berpikir kritis siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
untuk mengatasi keterbatasan sumber daya material dalam pembuatan produk di
SMKN 7 Bone serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk
memfasilitasi kreativitas peserta didik:
1. SMKN 7 Bone perlu meningkatkan kolaborasi dengan industri lokal dan
pengusaha setempat. Kerjasama ini dapat dilakukan melalui program kemitraan,
magang, atau sponsorship untuk mendapatkan dukungan berupa bahan baku dan
material yang diperlukan. Selain itu, sekolah dapat menjalin kerjasama dengan
pemerintah daerah untuk memfasilitasi akses kepada sumber daya yang lebih
luas.
2. Perlu adanya pelatihan yang lebih intensif bagi peserta didik mengenai teknik
pengelolaan bahan yang baik dan efisien. Sekolah dapat mengadakan workshop
atau seminar yang melibatkan ahli industri untuk memberikan pengetahuan
praktis mengenai cara meminimalkan pemborosan bahan dan memanfaatkan
limbah secara produktif.
3. Mengembangkan strategi inovatif untuk pengadaan bahan baku, seperti
memanfaatkan material daur ulang atau mencari alternatif bahan baku yang lebih
murah namun tetap berkualitas. Penelitian lebih lanjut mengenai bahan baku
alternatif yang tersedia di daerah sekitar juga perlu dilakukan.
4. Mengajak keterlibatan alumni, orang tua, dan komunitas lokal dalam mendukung
kegiatan sekolah dapat memberikan kontribusi signifikan. Sumbangan material,
keahlian, maupun dukungan finansial dari berbagai pihak dapat memperkuat
sarana dan prasarana yang ada
Ketersediaan
| STAR20240222 | 222/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
222/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
