Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Kualitas Pelayanan Tata Usaha Sekolah Di Sman 2 Bone
Jusriani/862312020081 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Peran komunikasi interpersonal dalam
meningkatkan kualitas pelayanan tata usaha sekolah di SMAN 2 Bone. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal terhadap
kualitas pelayanan tata usaha sekolah serta faktor pendukung dan penghambat
efektivitas komunikasi interpersonal terhadap kualitas pelayanan tata usaha sekolah
di SMAN 2 Bone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Qualitatif
Research). Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan manajemen. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan yakni analisis data kualitatif ada tiga tahap reduksi
data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran komunikasi interpersonal terhadap kualitas pelayanan tata usaha
sekolah di SMAN 2 Bone meliputi beberapa aspek penting. Keterbukaan
memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan transparan, sehingga
meminimalisir kesalahpahaman dan memperlancar alur komunikasi antara staf tata
usaha dengan siswa, guru, dan orang tua. Empati berperan dalam memahami dan
merespons perasaan serta kebutuhan pengguna layanan dengan lebih sensitif,
menciptakan hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan. Sikap
mendukung membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana staf tata
usaha memberikan bantuan yang diperlukan dan meningkatkan motivasi serta
kepercayaan pengguna layanan. Sikap positif memastikan bahwa setiap interaksi
berlangsung dengan suasana yang menyenangkan, mengurangi stres, dan
memotivasi semua pihak untuk bekerja sama secara efektif. Kesetaraan menjamin
perlakuan adil kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang, yang
menciptakan lingkungan inklusif dan membangun rasa kepercayaan. Faktor
pendukung efektivitas komunikasi interpersonal dalam pelayanan tata usaha di
SMAN 2 Bone mencakup responsiveness, reliability, assurance, empathy, dan
tangibles. Responsiveness membantu petugas merespons dengan cepat, reliability
menjamin konsistensi pelayanan, assurance memberikan rasa percaya, empathy
menunjukkan kepedulian, dan tangibles mencerminkan kualitas fasilitas. Sementara
itu, faktor penghambat meliputi beban kerja tinggi, kurangnya pelatihan
komunikasi, komunikasi yang tidak jelas, minimnya umpan balik konstruktif, dan
tingkat stres yang tinggi, yang semuanya mengurangi efektivitas interaksi
pelayanan.
A. Kesimpulans
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Kualitas Pelayanan Tata Usaha
Sekolah di SMAN 2 Bone meliputi beberapa aspek penting. Keterbukaan
memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan transparan,
sehingga meminimalisir kesalahpahaman dan memperlancar alur
komunikasi antara staf tata usaha dengan siswa, guru, dan orang tua. Empati
berperan dalam memahami dan merespons perasaan serta kebutuhan
pengguna layanan dengan lebih sensitif, menciptakan hubungan yang lebih
baik dan meningkatkan kepuasan. Sikap mendukung membantu menciptakan
lingkungan kerja yang positif, di mana staf tata usaha memberikan bantuan
yang diperlukan dan meningkatkan motivasi serta kepercayaan pengguna
layanan. Sikap positif memastikan bahwa setiap interaksi berlangsung
dengan suasana yang menyenangkan, mengurangi stres, dan memotivasi
semua pihak untuk bekerja sama secara efektif. Kesetaraan menjamin
perlakuan adil kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang,
yang menciptakan lingkungan inklusif dan membangun rasa kepercayaan.
2. Faktor pendukung efektivitas komunikasi interpersonal dalam pelayanan tata
usaha di SMAN 2 Bone mencakup responsiveness, reliability, assurance,
empathy, dan tangibles. Responsiveness membantu petugas merespons
dengan cepat, reliability menjamin konsistensi pelayanan, assurance
memberikan rasa percaya, empathy menunjukkan kepedulian, dan tangibles
mencerminkan kualitas fasilitas. Sementara itu, faktor penghambat meliputi
beban kerja tinggi, kurangnya pelatihan komunikasi, komunikasi yang tidak
jelas, minimnya umpan balik konstruktif, dan tingkat stres yang tinggi, yang
semuanya mengurangi efektivitas interaksi pelayanan.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan beberapa saran dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah perlu terus mendukung pelatihan komunikasi interpersonal
bagi staf tata usaha dan guru untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan lebih aktif berkolaborasi dengan staf tata usaha dalam
memfasilitasi kebutuhan siswa, serta memberikan umpan balik yang
membangun untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
3. Bagi Tata Usaha
Staf tata usaha perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dan
manajemen waktu, serta menjaga sikap profesional dalam berinteraksi
dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah.
4. Bagi Siswa
Siswa diharapkan proaktif dan jelas dalam menyampaikan kebutuhan atau
keluhan kepada tata usaha, serta menghormati proses administrasi yang ada.
meningkatkan kualitas pelayanan tata usaha sekolah di SMAN 2 Bone. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal terhadap
kualitas pelayanan tata usaha sekolah serta faktor pendukung dan penghambat
efektivitas komunikasi interpersonal terhadap kualitas pelayanan tata usaha sekolah
di SMAN 2 Bone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Qualitatif
Research). Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan manajemen. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan yakni analisis data kualitatif ada tiga tahap reduksi
data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran komunikasi interpersonal terhadap kualitas pelayanan tata usaha
sekolah di SMAN 2 Bone meliputi beberapa aspek penting. Keterbukaan
memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan transparan, sehingga
meminimalisir kesalahpahaman dan memperlancar alur komunikasi antara staf tata
usaha dengan siswa, guru, dan orang tua. Empati berperan dalam memahami dan
merespons perasaan serta kebutuhan pengguna layanan dengan lebih sensitif,
menciptakan hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan. Sikap
mendukung membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana staf tata
usaha memberikan bantuan yang diperlukan dan meningkatkan motivasi serta
kepercayaan pengguna layanan. Sikap positif memastikan bahwa setiap interaksi
berlangsung dengan suasana yang menyenangkan, mengurangi stres, dan
memotivasi semua pihak untuk bekerja sama secara efektif. Kesetaraan menjamin
perlakuan adil kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang, yang
menciptakan lingkungan inklusif dan membangun rasa kepercayaan. Faktor
pendukung efektivitas komunikasi interpersonal dalam pelayanan tata usaha di
SMAN 2 Bone mencakup responsiveness, reliability, assurance, empathy, dan
tangibles. Responsiveness membantu petugas merespons dengan cepat, reliability
menjamin konsistensi pelayanan, assurance memberikan rasa percaya, empathy
menunjukkan kepedulian, dan tangibles mencerminkan kualitas fasilitas. Sementara
itu, faktor penghambat meliputi beban kerja tinggi, kurangnya pelatihan
komunikasi, komunikasi yang tidak jelas, minimnya umpan balik konstruktif, dan
tingkat stres yang tinggi, yang semuanya mengurangi efektivitas interaksi
pelayanan.
A. Kesimpulans
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Peran Komunikasi Interpersonal Terhadap Kualitas Pelayanan Tata Usaha
Sekolah di SMAN 2 Bone meliputi beberapa aspek penting. Keterbukaan
memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan transparan,
sehingga meminimalisir kesalahpahaman dan memperlancar alur
komunikasi antara staf tata usaha dengan siswa, guru, dan orang tua. Empati
berperan dalam memahami dan merespons perasaan serta kebutuhan
pengguna layanan dengan lebih sensitif, menciptakan hubungan yang lebih
baik dan meningkatkan kepuasan. Sikap mendukung membantu menciptakan
lingkungan kerja yang positif, di mana staf tata usaha memberikan bantuan
yang diperlukan dan meningkatkan motivasi serta kepercayaan pengguna
layanan. Sikap positif memastikan bahwa setiap interaksi berlangsung
dengan suasana yang menyenangkan, mengurangi stres, dan memotivasi
semua pihak untuk bekerja sama secara efektif. Kesetaraan menjamin
perlakuan adil kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang,
yang menciptakan lingkungan inklusif dan membangun rasa kepercayaan.
2. Faktor pendukung efektivitas komunikasi interpersonal dalam pelayanan tata
usaha di SMAN 2 Bone mencakup responsiveness, reliability, assurance,
empathy, dan tangibles. Responsiveness membantu petugas merespons
dengan cepat, reliability menjamin konsistensi pelayanan, assurance
memberikan rasa percaya, empathy menunjukkan kepedulian, dan tangibles
mencerminkan kualitas fasilitas. Sementara itu, faktor penghambat meliputi
beban kerja tinggi, kurangnya pelatihan komunikasi, komunikasi yang tidak
jelas, minimnya umpan balik konstruktif, dan tingkat stres yang tinggi, yang
semuanya mengurangi efektivitas interaksi pelayanan.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan beberapa saran dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah perlu terus mendukung pelatihan komunikasi interpersonal
bagi staf tata usaha dan guru untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan lebih aktif berkolaborasi dengan staf tata usaha dalam
memfasilitasi kebutuhan siswa, serta memberikan umpan balik yang
membangun untuk meningkatkan efektivitas komunikasi.
3. Bagi Tata Usaha
Staf tata usaha perlu meningkatkan keterampilan komunikasi dan
manajemen waktu, serta menjaga sikap profesional dalam berinteraksi
dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah.
4. Bagi Siswa
Siswa diharapkan proaktif dan jelas dalam menyampaikan kebutuhan atau
keluhan kepada tata usaha, serta menghormati proses administrasi yang ada.
Ketersediaan
| STAR20250061 | 61/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
61/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
