Penerapan Tari Kreasi untuk Meningkatkan Kemampuan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di TK Makkawaru Desa Padatuo Kecamatan Tonra Kabupaten Bone
Nur Fauziah/ 862072020026 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tari kreasi terhadap
perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Makkawaru, Desa
Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan tari kreasi dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, seperti keseimbangan, koordinasi,
kekuatan otot, serta fleksibilitas gerakan tubuh. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam bidang pendidikan anak
usia dini, khususnya terkait stimulasi motorik kasar melalui aktivitas seni dan
budaya, serta memberikan wawasan praktis bagi guru dan orang tua dalam
mendukung perkembangan fisik anak secara optimal.. Sebelum penerapan tari
kreasi, kemampuan motorik kasar anak masih rendah, terlihat dari kesulitan
mereka dalam melakukan gerakan seperti melompat, berlari, dan menjaga
keseimbangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif
pre eksperimental design dengan jenis one group pretest and posttest yang
melibatkan pengamatan terhadap kemampuan motorik kasar anak sebelum dan
setelah penerapan tari kreasi dilakukan di TK Makkawaru, Desa Padatuo,
Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone denga jumlah sampel 12 anak kemudian
pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan
pedagogik. Teknik penggunaan data menggunakan observasi dan dokumentasi
yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh selama penelitian
dianalisis menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 23 untuk mengetahui
hasil perhitungan statistik deskriptif pretest-posttest, serta uji Paired Sample T-
Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tari kreasi
mengalami peningkatan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6
tahun. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test pada
pretest dan posttest, yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode tari
kreasi efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun
di TK Makkawaru, Desa Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan judul
penerapan tari kreasi untuk meningkatkan kemampuan perkembangan motorik
kasar anak usia 5-6 tahun di TK Makkawaru Desa Padatuo Kecamatan Tonra
Kabupaten Bone. Maka yang menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum penerapan tari kreasi, kemampuan motorik kasar anak usia 5-6
tahun di TK Makkawaru, Desa Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten
Bone, masih rendah. Anak-anak menunjukkan kesulitan dalam
keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan gerak kompleks, yang
terlihat dari gerakan yang belum stabil, kurang teratur, dan terbatasnya
kemampuan mengikuti instruksi gerak. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat peningkatan signifikan antara pretest dan posttest dalam
penelitian ini. Pada pretest, rata-rata skor siswa hanya mencapai 78,0
dengan ketuntasan sebesar 33,33%, menunjukkan bahwa mayoritas
siswa belum mencapai nilai yang memadai. Sebaliknya, pada posttest,
rata-rata skor meningkat dan persentase ketuntasan mencapai 75%,
dengan nilai tertinggi mencapai 94 dan nilai terendah 36. Perbandingan
ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan berhasil
meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan, meskipun masih
terdapat beberapa siswa yang memerlukan perhatian khusus untuk
mencapai ketuntasan maksimal.
61
2. Setelah penerapan tari kreasi, kemampuan motorik kasar anak-anak
mengalami peningkatan yang signifikan. Mereka menjadi lebih stabil
dalam berlari, melompat, dan bergerak sesuai ritme, serta mampu
mengoordinasikan gerakan dengan lebih baik. Tari kreasi tidak hanya
membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar, tetapi juga
mendukung perkembangan sosial dan kepercayaan diri anak melalui
interaksi dan aktivitas kelompok.
B. Saran
Beranjak dari unpgkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru, Guru diharapkan dapat menggunakan tari kreasi sebagai
metode pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan motorik
kasar anak. Guru dapat memasukkan tari kreasi dalam kegiatan harian
atau mingguan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan
kelincahan anak.
2. Kepada lembaga pendidikan diharapkan hasil penelitian ini
memberikan dasar untuk mengembangkan program pembelajaran yang
lebih terstruktur dan variatif dalam melibatkan kegiatan fisik seperti tari
kreasi. Lembaga TK dapat mempertimbangkan untuk memasukkan
aktivitas fisik berbasis seni dalam kurikulum sebagai metode
pembelajaran motorik dan sosial yang holistik. Selain itu, pihak
lembaga dapat memberikan pelatihan kepada guru untuk menguasai dan
mengajarkan berbagai jenis tari atau gerakan kreatif yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
3. Kepada Orang tua, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya
mendukung anak dalam aktivitas fisik yang terarah seperti tari kreasi.
Orang tua dapat memfasilitasi anak untuk melanjutkan latihan di rumah
atau mengikutsertakan mereka dalam kegiatan seni dan olahraga di luar
jam sekolah.
4. Kepada anak, penerapan tari kreasi memberikan pengalaman yang
positif dan mendukung pengembangan motorik kasar mereka secara
menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar mengendalikan dan
mengkoordinasikan gerakan tubuh, tetapi juga mengembangkan
keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya.
5. Penelitian ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk
mengeksplorasi lebih jauh dampak jangka panjang tari kreasi terhadap
perkembangan motorik kasar dan aspek lainnya pada anak usia dini.
Penelitian lebih lanjut dapat membandingkan efektivitas tari kreasi
dengan metode lain dalam pengembangan motorik kasar atau bahkan
melibatkan kelompok kontrol untuk memahami lebih dalam
pengaruhnya.
perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Makkawaru, Desa
Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk menganalisis sejauh mana penerapan tari kreasi dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, seperti keseimbangan, koordinasi,
kekuatan otot, serta fleksibilitas gerakan tubuh. Dengan demikian, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam bidang pendidikan anak
usia dini, khususnya terkait stimulasi motorik kasar melalui aktivitas seni dan
budaya, serta memberikan wawasan praktis bagi guru dan orang tua dalam
mendukung perkembangan fisik anak secara optimal.. Sebelum penerapan tari
kreasi, kemampuan motorik kasar anak masih rendah, terlihat dari kesulitan
mereka dalam melakukan gerakan seperti melompat, berlari, dan menjaga
keseimbangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif
pre eksperimental design dengan jenis one group pretest and posttest yang
melibatkan pengamatan terhadap kemampuan motorik kasar anak sebelum dan
setelah penerapan tari kreasi dilakukan di TK Makkawaru, Desa Padatuo,
Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone denga jumlah sampel 12 anak kemudian
pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan
pedagogik. Teknik penggunaan data menggunakan observasi dan dokumentasi
yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh selama penelitian
dianalisis menggunakan aplikasi SPSS for Windows versi 23 untuk mengetahui
hasil perhitungan statistik deskriptif pretest-posttest, serta uji Paired Sample T-
Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode tari kreasi
mengalami peningkatan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6
tahun. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test pada
pretest dan posttest, yang menunjukkan nilai signifikansi < 0,05, sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode tari
kreasi efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun
di TK Makkawaru, Desa Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan judul
penerapan tari kreasi untuk meningkatkan kemampuan perkembangan motorik
kasar anak usia 5-6 tahun di TK Makkawaru Desa Padatuo Kecamatan Tonra
Kabupaten Bone. Maka yang menjadi simpulan dalam pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum penerapan tari kreasi, kemampuan motorik kasar anak usia 5-6
tahun di TK Makkawaru, Desa Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten
Bone, masih rendah. Anak-anak menunjukkan kesulitan dalam
keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan gerak kompleks, yang
terlihat dari gerakan yang belum stabil, kurang teratur, dan terbatasnya
kemampuan mengikuti instruksi gerak. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat peningkatan signifikan antara pretest dan posttest dalam
penelitian ini. Pada pretest, rata-rata skor siswa hanya mencapai 78,0
dengan ketuntasan sebesar 33,33%, menunjukkan bahwa mayoritas
siswa belum mencapai nilai yang memadai. Sebaliknya, pada posttest,
rata-rata skor meningkat dan persentase ketuntasan mencapai 75%,
dengan nilai tertinggi mencapai 94 dan nilai terendah 36. Perbandingan
ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan berhasil
meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan, meskipun masih
terdapat beberapa siswa yang memerlukan perhatian khusus untuk
mencapai ketuntasan maksimal.
61
2. Setelah penerapan tari kreasi, kemampuan motorik kasar anak-anak
mengalami peningkatan yang signifikan. Mereka menjadi lebih stabil
dalam berlari, melompat, dan bergerak sesuai ritme, serta mampu
mengoordinasikan gerakan dengan lebih baik. Tari kreasi tidak hanya
membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar, tetapi juga
mendukung perkembangan sosial dan kepercayaan diri anak melalui
interaksi dan aktivitas kelompok.
B. Saran
Beranjak dari unpgkapan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru, Guru diharapkan dapat menggunakan tari kreasi sebagai
metode pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan motorik
kasar anak. Guru dapat memasukkan tari kreasi dalam kegiatan harian
atau mingguan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan
kelincahan anak.
2. Kepada lembaga pendidikan diharapkan hasil penelitian ini
memberikan dasar untuk mengembangkan program pembelajaran yang
lebih terstruktur dan variatif dalam melibatkan kegiatan fisik seperti tari
kreasi. Lembaga TK dapat mempertimbangkan untuk memasukkan
aktivitas fisik berbasis seni dalam kurikulum sebagai metode
pembelajaran motorik dan sosial yang holistik. Selain itu, pihak
lembaga dapat memberikan pelatihan kepada guru untuk menguasai dan
mengajarkan berbagai jenis tari atau gerakan kreatif yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
3. Kepada Orang tua, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya
mendukung anak dalam aktivitas fisik yang terarah seperti tari kreasi.
Orang tua dapat memfasilitasi anak untuk melanjutkan latihan di rumah
atau mengikutsertakan mereka dalam kegiatan seni dan olahraga di luar
jam sekolah.
4. Kepada anak, penerapan tari kreasi memberikan pengalaman yang
positif dan mendukung pengembangan motorik kasar mereka secara
menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar mengendalikan dan
mengkoordinasikan gerakan tubuh, tetapi juga mengembangkan
keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya.
5. Penelitian ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk
mengeksplorasi lebih jauh dampak jangka panjang tari kreasi terhadap
perkembangan motorik kasar dan aspek lainnya pada anak usia dini.
Penelitian lebih lanjut dapat membandingkan efektivitas tari kreasi
dengan metode lain dalam pengembangan motorik kasar atau bahkan
melibatkan kelompok kontrol untuk memahami lebih dalam
pengaruhnya.
Ketersediaan
| STAR20240258 | 258/2024 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
258/2024
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
