Manajemen Pengelolaan Sekolah Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah di SMAN 16 Bone
Hafsha/02.15.3003 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Manajemen Pengelolaan Sekolah Berdasarkan
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di
SMAN 16 Bone”. Pokok masalah dan sub masalah yang dikaji dalam skripsi ini yakni
untuk mengetahui tentang manajemen pengelolaan sekolah, mulai dari dari
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah serta sistem informasi manajemen sesuai dengan
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007.
Untuk memperoleh data, penulis meggunakan metode field research (penelitian
lapangan) dengan melakukan wawancara/interview, observasi dan dokumentasi. Data
yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan
penelitian tentang Manajemen Pengelolaan Sekolah Berdasarkan Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di SMAN 16 Bone.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif kaulitatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan sekolah yang terkait
dengan perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah serta sistem informasi manajemen di SMAN 16 Bone
termasuk dalam kategori cukup baik karena tanggapan yang diberikan oleh informan
dengan memberikan jawaban yang positif serta pengelolaan sekolah telah
dilaksanakan dengan strategi yang tepat dan matang. Sekolah mengelola perencanaan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tetap berdasar kepada kerangka acuan dari
Pemerintah. Agar peserta didik mampu menerima segala bentuk kegiatan yang ada di
sekolah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa SMAN 16 Bone berhasil melakukan peningkatan
pada kualitas sekolahnya. Wujud nyata keberhasilan tersebut dilihat dari
output/keluaran prestasi akademik peserta didik yang melanjutkan studi pada
perguruan tinggi melalui jalur pestasi. Selain itu, dari aspek non-akademik terdapat
faktor pendukung peningkatan kualitas peserta didik pada prestasinya ialah
penanaman budaya bersih dan kedisiplinan serta berbudi pekerti luhur pada diri
peserta didik karena mampu menciptakan situasi pada diri peserta didik untuk melatih
peserta didik agar selalu percaya diri dan memiliki prilaku yang mencerminkan
sebagai lulusan yang berkualitas.
A. Simpulan
Manajemen pengelolaan sekolah ini telah menerapkan pengelolaan
berdasarkan standar yang ada dengan mengacu pada standar pengelolaan yang
sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang pengelolaan
didalamnya terdiri dari perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah serta sistem informasi
manajemen. Kepala sekolah memiliki peran penting dalam pengelolaan sekolah
bersama pihak-pihak lainnya yang membantu dalam pelaksanaan pengelolaan
sekolah berdasarkan pembagian tugas pada bidangnya masing-masing. Sekolah
yang memiliki kemampuan manajerial yang andal dapat dipastikan bahwa
perkembangan sekolah tersebut akan sangat cepat untuk mencapai keunggulan
sebagaimana visi dari sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya dan harus memiliki kompetensi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah, maka pihak sekolah akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga sekolah terutama pada peserta
didik. Pihak sekolah juga berusaha memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk
penyaluran bakat dan minat peserta didik melalui beberapa kegiatan organisasi di
sekolah. Sekolah yang baik, selain kegiatan akademik peserta didik, yang menjadi
hal terpenting bagi peserta didik yaitu kegiatan non akademik yaitu peserta didik
yang memiliki kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah dan ekstrakurikuler dapat
membantu meningkatkan prestasi peserta didik baik dari segi afektif, kognitif dan
psikomotoriknya. Selain itu sarana dan prasarana yang memadai merupakan hal
yang sangat dalam membantu peserta didik meningkatkan kualitasnya agar
mereka dapat memperoleh kepuasan dalam proses belajar mengajar jika didukung
dengan sumber belajar serta sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut
merupakan upaya dalam mencapai target sebagai sekolah yang berkualitas dan
mampu mencetak keluaran/output yang berkualitas serta bermanfaat bagi orang
lain.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka berikut ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut:
1. Pihak sekolah perlu meningkatkan pengelolaan sekolah di SMAN 16 Bone dari
pelaksanaan kegiatan dan aspek pengawasan, agar tujuan sekolah dapat
tercapai lebih maksimal.
2. Dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah diharapkan agar pihak sekolah
terus melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
warga sekolah dalam hal memeperoleh kepuasan serta dalam membantu
menciptakan sekolah yang berkualitas
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di
SMAN 16 Bone”. Pokok masalah dan sub masalah yang dikaji dalam skripsi ini yakni
untuk mengetahui tentang manajemen pengelolaan sekolah, mulai dari dari
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah serta sistem informasi manajemen sesuai dengan
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007.
Untuk memperoleh data, penulis meggunakan metode field research (penelitian
lapangan) dengan melakukan wawancara/interview, observasi dan dokumentasi. Data
yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan
penelitian tentang Manajemen Pengelolaan Sekolah Berdasarkan Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah Di SMAN 16 Bone.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif kaulitatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan sekolah yang terkait
dengan perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi,
kepemimpinan sekolah serta sistem informasi manajemen di SMAN 16 Bone
termasuk dalam kategori cukup baik karena tanggapan yang diberikan oleh informan
dengan memberikan jawaban yang positif serta pengelolaan sekolah telah
dilaksanakan dengan strategi yang tepat dan matang. Sekolah mengelola perencanaan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tetap berdasar kepada kerangka acuan dari
Pemerintah. Agar peserta didik mampu menerima segala bentuk kegiatan yang ada di
sekolah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa SMAN 16 Bone berhasil melakukan peningkatan
pada kualitas sekolahnya. Wujud nyata keberhasilan tersebut dilihat dari
output/keluaran prestasi akademik peserta didik yang melanjutkan studi pada
perguruan tinggi melalui jalur pestasi. Selain itu, dari aspek non-akademik terdapat
faktor pendukung peningkatan kualitas peserta didik pada prestasinya ialah
penanaman budaya bersih dan kedisiplinan serta berbudi pekerti luhur pada diri
peserta didik karena mampu menciptakan situasi pada diri peserta didik untuk melatih
peserta didik agar selalu percaya diri dan memiliki prilaku yang mencerminkan
sebagai lulusan yang berkualitas.
A. Simpulan
Manajemen pengelolaan sekolah ini telah menerapkan pengelolaan
berdasarkan standar yang ada dengan mengacu pada standar pengelolaan yang
sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang pengelolaan
didalamnya terdiri dari perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah serta sistem informasi
manajemen. Kepala sekolah memiliki peran penting dalam pengelolaan sekolah
bersama pihak-pihak lainnya yang membantu dalam pelaksanaan pengelolaan
sekolah berdasarkan pembagian tugas pada bidangnya masing-masing. Sekolah
yang memiliki kemampuan manajerial yang andal dapat dipastikan bahwa
perkembangan sekolah tersebut akan sangat cepat untuk mencapai keunggulan
sebagaimana visi dari sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya dan harus memiliki kompetensi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah, maka pihak sekolah akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga sekolah terutama pada peserta
didik. Pihak sekolah juga berusaha memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk
penyaluran bakat dan minat peserta didik melalui beberapa kegiatan organisasi di
sekolah. Sekolah yang baik, selain kegiatan akademik peserta didik, yang menjadi
hal terpenting bagi peserta didik yaitu kegiatan non akademik yaitu peserta didik
yang memiliki kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah dan ekstrakurikuler dapat
membantu meningkatkan prestasi peserta didik baik dari segi afektif, kognitif dan
psikomotoriknya. Selain itu sarana dan prasarana yang memadai merupakan hal
yang sangat dalam membantu peserta didik meningkatkan kualitasnya agar
mereka dapat memperoleh kepuasan dalam proses belajar mengajar jika didukung
dengan sumber belajar serta sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut
merupakan upaya dalam mencapai target sebagai sekolah yang berkualitas dan
mampu mencetak keluaran/output yang berkualitas serta bermanfaat bagi orang
lain.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka berikut ini akan
diuraikan implikasi penelitian yang berisi saran-saran. Adapun saran-saran yang
penulis maksud sebagai berikut:
1. Pihak sekolah perlu meningkatkan pengelolaan sekolah di SMAN 16 Bone dari
pelaksanaan kegiatan dan aspek pengawasan, agar tujuan sekolah dapat
tercapai lebih maksimal.
2. Dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah diharapkan agar pihak sekolah
terus melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
warga sekolah dalam hal memeperoleh kepuasan serta dalam membantu
menciptakan sekolah yang berkualitas
Ketersediaan
| STAR20220245 | 245/2022 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
245/2022
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
