Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertanggungjawaban usaha industri
terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik menurut hukum positif
maupun hukum Islam, dengan fokus pada studi kasus di PT Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Bone. Lingkungan hidup telah menjadi isu yang semakin mendesak dalam
konteks pembangunan industri, terutama dalam industri manufaktur seperti pabrik
gula. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan empiris dengan
menganalisis berbagai peraturan hukum terkait lingkungan hidup serta praktek dan
kebijakan yang diterapkan oleh PT Sinergi Gula Nusantara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula
Bone telah berupaya memperbaiki pengelolaan limbah udara, cair, dan padat sebagai
bentuk pertanggungjawaban dan perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan ketentuan hukum positif, yaitu UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta prinsip-prinsip hukum Islam
seperti yang terdapat dalam QS. Al-Araf /7:56 yang mengajarkan pentingnya menjaga
bumi dan menghindari kerusakan. Upaya ini mencakup perbaikan cerobong udara
pabrik, penggunaan limbah cair untuk pengairan sawah, dan inovasi kedepan yang
direncanakan berupa pemanfaatan limbah padat (blotong) sebagai pupuk. Meskipun
perusahaan sudah berusaha keras, pelaksanaannya belum sepenuhnya optimal. Kendala
utama yang dihadapi adalah perubahan regulasi lingkungan yang sering terjadi. Untuk
mengatasi kendala ini, perusahaan memantau perkembangan regulasi, bekerja sama
erat dengan pemerintah, memberikan pemahaman kepada karyawan tentang
pentingnya mematuhi regulasi, dan merancang program-program yang sesuai dengan
perubahan regulasi tersebut.
A. Simpulan
1. Bahwa Pertanggungjawaban Usaha Industri di PT Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Bone Terhadap Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam yaitu pihak perusahaan yang
mengelola Pabrik Gula Bone telah berusaha untuk memperbaiki sistem
pengelolaan limbah dengan perbaikan cerobong udara, limbah cair untuk
pengairan sawah, dan limbah padat berupa blotong yang akan dijadikan pupuk
berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang PPLH. Sedangkan pihak industri
juga sudah berusaha untuk meminimalisir terjadinya kerusakan di muka bumi
sebagaimana yang terdapat dalam surah QS. Al-A’raf /7:56 sekalipun PT SGN
PG Bone sudah berusaha menjalankan tanggung jawab perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, namun dalam pelaksanaanya belum secara
maksimal.
2. Bahwa Kendala dan Upaya Pihak Industri dan Pihak Pemerintah Terhadap
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di PT Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Bone yaitu regulasi terkait lingkungan hidup yang selalu berubah-
ubah. Untuk mengatasi hal ini perusahaan melakukan pemantauan terhadap
perkembangan regulasi lingkungan, menjalin erat kerjasama dengan pihak
pemerintah dan pihak lain agar dapat mengetahui arah perubahan regulasi,
memberikan pemahaman kepatuhan regulasi kepada karyawan, dan merancang
perogram-program yang disesuaikan dengan perubahan regulasi.
B. Saran
1. Diperlukan adanya optimalisasi pertanggungjawaban perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan perlu adanya pertimbangan oleh perusahaan
untuk memberikan kompensasi dampak lingkungan untuk warga yang tinggal
di sekitar Pabrik Gula Bone. Mengingat adanya pengelolaan limbah yang belum
maksimal dan masih menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan maka
kompensasi ini penting adanya sebagai bentuk kepedulian pihak perusahaan
kepada warga yang merasakan dampak dari hasil aktivitas Pabrik Gula Bone.
2. PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula Bone seharusnya menyegerakan
rancangan dan inovasi mengenai pemanfaatan limbah untuk dijadikan pupuk,
karena menurut penulis, pemanfaatan limbah seperti ini dapat berdampak
positif jika direalisasikan lebih awal, dan juga pemanfaatan limbah untuk
dijadikan pupuk ini sudah diterapkan di beberapa pabrik gula yang ada di
Indonesia, sehingga langkah cepat dapat diambil oleh PT SGN PG Bone karena
telah ada contoh nyata untuk diikuti.

SSYA20240045

45/2024

Perpustakaan Pusat

Tersedia